
3 Cara Jaga Brand Image Saat Diserang BLACK CAMPAIGN
Pernah denger istilah ini nggak teman-teman UMKM dan family business owner?
Seringnya, case yang perlu diwaspadai satu ini terjadi dalam dunia politik. Eits, namun teman-teman juga bisa lho mengenali “Black Campaign” dalam dunia bisnis (marketing) lho!
Kok bisa?
Well, menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, perkembangan teknologi dan media massa yang masih belum bisa dikontrol sepenuhnya adalah alasan dibalik maraknya kasus-kasus black campaign seperti ini. Dan seperti yang teman-teman family business owner sudah paham pastinya, black campaign bisa sangat berdampak pada sales (jangka pendek), bahkan reputasi brand secara long-term!
Namun, sebelum FULLSTOP Creative Agency Surabaya membahas tentang bagaimana Black Campaign dapat terjadi di dunia bisnis, apa sih sebenarnya perbedaan Black Campaign dalam dunia politik dan bisnis?
Dalam dunia politik, Black Campaign dapat berupa pencemaran nama baik, menyebar berita hoax, dan memicu konflik antar partai oposisi. Melansir dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, black campaign sebenarnya serupa dengan negative campaign. Secara definisi sendiri tidak ada yang dapat menjelaskan secara detail bagaimana praktik kampanye gelap ini. Namun jika ditarik menurut kode etik pelanggaran, Black Campaign pada politik biasanya berupa pelanggaran administrasi pemilu, dan sejenisnya.
Lantas, bagaimana dengan black campaign di dunia bisnis?
Dan mengapa FULLSTOP Branding Agency Indonesia akhirnya membahas tentang case satu ini?
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, perkembangan teknologi yang begitu pesat dan “out of control” adalah alasan utamanya. Oleh karena itu, FULLSTOP Indonesia sebagai branding agency andalan bisnis keluarga Indonesia ini akan memberikan sedikit tips & trick apa saja yang harus dilakukan apabila bisnis terkena serangan black campaign.
Karena tentunya, akan menjadi masalah besar, jika produk atau brand yang sedang teman-teman bangun ini tiba-tiba diserang oleh black campaign. Apalagi, kalau sampai viral. Even worse, black campaign ini nyatanya tidak benar!
Produk yang sebenarnya “bagus” bisa mendapatkan persepsi 180 derajat akibat viral dan rumor tidak benar!
Nah disinilah keahlian para owner bisnis keluarga Indonesia dalam mengatasi masalah akan diuji.
So, bagaimana sih cara mengatasi desas-desus atau black campaign seperti ini?
Yuk, kupas tuntas bareng FULLSTOP Branding Agency Indonesia!
Keep Calm
Tidak perlu menanggapi beragam macam negative comments, hoax, atau opini yang menggiring dengan emosi. Fokus dan percaya diri dengan kekuatan brand Anda, lalu lakukan dengan konsisten. Kalau produk atau jasa bisnis keluarga Anda memang beneran bagus, kenapa harus takut dengan black campaign yang menyebarkan rumor tidak benar. Tenang, pasti ada jalan untuk yang baik kok.
Nah di momen seperti ini, business owner dan top management harus bisa bersikap tenang. Jangan terbawa emosi dulu ketika ada black campaign melanda. Jangan tiba-tiba membuat video klarifikasi, tanpa bersikap tenang terlebih dahulu dan melakukan step ke-2 dan ke-3 di bawah ini.
Evaluate
Fungsi dari ‘tenang’ sebagai step pertama, agar teman-teman business owner bisa mengevaluasi dengan bijak. Anda sebagai family business owner wajib memahami secara objektif konten atau komen yang viral dan menimbulkan black campaign. Pelajari dulu juga, siapa sih yang sebenarnya boost image jelek seperti ini?
Apakah seorang influencer?
Atau memang seorang buzzer?
Jika seorang influencer, teman-teman UMKM dan family business owner perlu mempelajari konten yang mereka post terlebih dahulu. Ada kemungkinan.. Influencer tersebut tidak bermaksud untuk menjelekkan atau menyerang secara langsung brand Anda. Karena, seperti “content creator” pada umumnya, influencer ingin SATU hal, yaitu VIRAL. Influencer bisa saja bercerita segala macam (tanpa cross check terlebih dahulu) dan tidak sengaja menyerang brand Anda. Dan meski terjadi seperti ini pun, Anda harus mengevaluasi juga bagaimana reaksi followers-followers terhadap post seperti itu. Apakah ada reaksi khusus yang spesifik membahas tentang brand Anda? Nah, di sinilah sikap “tenang” akan sangat membantu Anda sebagai business owner atau top management untuk evaluasi dengan bijak.
Ada pula black campaign yang dijalankan secara terang-terangan via hate comment dari buzzer account. Kalau seperti ini sih, kebanyakan memang ada oknum tertentu yang “memesan” buzzer, seperti kompetitor. Ketika hal ini terjadi pun, Anda harus bisa mengevaluasi dengan bijak. Seberapa besar sih pengaruh dari buzzer hate comment itu? Apakah ada real impact terhadap penjualan dalam jangka pendek?
Apakah real customer Anda sampai ramai-ramai menanyakan video viral ini?
Ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan di sini.
Decide & Resolve
Setelah melakukan evaluasi, tentunya perlu ada keputusan dan penyelesaian masalah. Solusinya menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia hanya ada 2 pilihan:
- GO
- or LET IT FLOW
Semua opsi ini tidak ada yang salah, tidak ada yang 100% benar. Tergantung dengan konteks dan impact-nya. At least, itu yang FULLSTOP Creative Agency percaya, sebagai salah satu branding agency Indonesia yang sudah berkecimpung di dunia branding dan marketing top FMCG nasional di Indonesia dan internasional.
GO, dalam artian memberikan stance yang jelas. Stance ini pada umumnya datang dalam bentuk video klarifikasi. Klarifikasi ini merupakan salah satu solusi saat teman-teman merasa perlu ‘serang balik’. Namun serang balik bukan berarti harus balas dendam dengan black campaign juga ya. Klarifikasi bisa teman-teman lakukan saat memang perlu menyampaikan product knowledge secara ‘clear’ agar tidak salah paham di benak konsumen.
Sedangkan ‘let it flow’ seperti yang dilakukan Oatside (bahasan artikel sebelumnya). Oatside fokus boost konten edukasi tentang produknya, tanpa terlalu merespon isu tentang susu oat yang sering dibahas. Karena, lama-kelamaan, isu juga pasti berlalu. Kalau memang tidak ada pengaruh yang signifikan, kenapa harus susah-susah ditanggapi?
Sehatkah Persaingan Bisnis yang Menggunakan Black Campaign?
Caranya salah.
Output campaign-nya juga salah.
So, FULLSTOP Creative Agency Surabaya dengan tegas mengatakan bahwa black campaign tentu TIDAK SEHAT ya, teman-teman. Better teman-teman fokus dengan tools marketing yang dapat digunakan untuk boost campaign promo yang sedang berjalan. Pasang ads di Meta Ads, Google Ads, atau bahkan TikTok Ads untuk mengedukasi target market tentang produk Anda juga bisa jadi marketing strategy yang lebih sehat.
Kolaborasi dengan berbagai KOL juga langkah yang tepat kok, asalkan campaign-nya pun tidak ada tendensi untuk menyerang brand lain. Mengadakan event untuk melakukan brand activation juga bisa teman-teman lakukan. Intinya, perhatikan jenis kontennya saja ya teman-teman.
Hayo, dari teman-teman yang membaca artikel ini, apa ada yang pernah terkena serangan BLACK CAMPAIGN? Yuk sini cerita dengan FULLSTOP Branding Indonesia!