The Power of Community Menentukan Brand Positioning Polygon

The Power of Community Menentukan Brand Positioning Polygon

Posted by Fullstop Indonesia on 21 August 2024

Acungkan tangan yang mengira brand sepeda satu ini bukan local brand asal Indonesia!

Hayooo, sepertinya bukan FULLSTOP Branding Agency Indonesia saja yang salah sangka, ya. Dari nama brandnya saja memang jauh dari “user-friendly” khas netizen Indonesia.

Polygon Bikes melansir dari Good News From Indonesia, merupakan brand di bawah naungan PT. Insera Sena yang berdiri pada tahun 1987. Brand yang didirikan oleh Soejanto Widjaja ini, awalnya hanya fokus untuk produksi sepeda untuk kemudian diekspor ke berbagai negara (belum produksi sepeda dengan brand sendiri). Founder dengan panggilan akrabnya “Yanto” ini, ternyata merintis Polygon Bikes berasal dari family business juga lho, teman-teman. Secara filosofi dari nama perusahaan sendiri, PT. Insera Sena punya makna yang cukup unik.

Insera merupakan akronim dari “Industri Sepeda Surabaya”, sementara Sena merupakan nama tokoh wayang asal Jawa Timur dengan karakter yang menggambarkan ‘kekuatan’. Brand identity yang cukup filosofis seperti ini menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya juga cukup penting agar dapat menjadi acuan yang kuat secara visual dan copywriting nantinya ya, teman-teman.

Seiring berjalannya waktu, Bapak Soejanto Widjaja mulai mengembangkan Polygon Bikes sebagai brand mandiri. Merintis sejak tahun 1994, Polygon mulai memperkenalkan diri sebagai brand lokal yang merambah dealer sepeda dengan harga Rp 500.000 per unitnya. Bukan perjalanan yang mudah, karena mempertahankan kualitas bahan dan menawarkan harga (di atas harga pasar), Polygon Bikes tidak ingin kehilangan peluang untuk menjangkau lebih banyak audience.

Rodalink dibangun sebagai one-stop shopping beragam brand sepeda untuk seluruh masyarakat Indonesia oleh PT. Insera Sena. Di tahun 2000, Rodalink telah berhasil dibangun sebanyak 24 gerai hingga menjangkau audience di Singapura dan Malaysia. Pelajaran berharga yang dapat FULLSTOP Branding Agency Indonesia petik dari Polygon Bikes ada pada konsistensinya mempertahankan kualitas.

Nggak bersaing secara harga, nggak bersaing juga secara masif melalui dealernya Polygon Bikes berhasil menjangkau audience luar negeri dengan harga yang sama. Meskipun telah berhasil mencuri hati dealer untuk menjual Polygon di tokonya, namun PT. Insera Sena tidak menjalankan marketing strategy ini secara brutal. Tetap membatasi dan memfilter target marketnya, hari ini Polygon Bikes membuktikan kesuksesan dari konsistensinya ini.

Keberhasilan Polygon pun seolah masih terus menjadi “trending topic” berbagai komunitas sepeda di seluruh Indonesia. Seberapa besar sih impact dari pertumbuhan komunitas Polygon ini? Apa juga ya faktor pertumbuhan komunitas ini langgeng sampai hari ini?

Sini-sini simak penjelasan FULLSTOP Creative Agency, yuk!

“Wide Range Product” Juga Bikin Polygon Bikes ‘Top of Mind’

Sebelum bahas besarnya kekuatan komunitas Polygon, FULLSTOP Branding Agency Indonesia ingin mengajak teman-teman belajar lebih dalam dari branding strategy Polygon Bikes.

Termasuk brand legend sepeda, apa sih yang bikin Polygon Bikes bisa ‘top of mind’? Selain percepatan jangkauan dari marketing strategy one-stop shopping Rodalink dan merambah dealer untuk membangun B2B strategy, Polygon Bikes juga cukup cermat untuk memposisikan dirinya sebagai solusi bagi mereka yang hobi bersepeda.

Source: Official Website Polygon Bikes

Pengembangan produk sesuai dengan fungsi dan kebutuhan audience sepertinya menjadi pilihan Polygon Bikes agar brand positioning-nya juga tetap juara. Mulai dari sepeda gunung, sepeda khusus atlet, sepeda santai, sepeda elektrik sampai sepeda anak semua disediakan Polygon Bikes. Melalui strategi diferensiasi produk ini, Polygon Bikes secara otomatis memperluas jangkauan audiencenya tidak hanya bagi mereka yang suka bersepeda saja. Namun bagi mereka orang tua yang ingin memberi hadiah sepeda untuk anaknya, dan bagi mereka yang ingin bersepeda santai dengan jarak dekat untuk memudahkan aktivitas juga menjadi target Polygon Bikes.

“Wide Range Product” ini juga bisa teman-teman UMKM dan family business owner gunakan saat memerlukan perluasan jangkauan audience sambil memperhatikan product life cycle-nya.

Menjalankan Social Media Activation dan Join Event Secara Konsisten

Selain marketing strategy pada diferensiasi produk, Polygon Bikes juga cukup memperhatikan digital activationnya lho teman-teman.

Keseruan menggunakan salah satu varian Polygon oleh KOL juga menjadi social media activation yang dijalankan Polygon Bikes di era 4.0 ini. Penggunaan branding strategy seperti ini juga menunjukkan bahwa Polygon cukup ‘gercep’ untuk mengikuti zaman dalam mengembangkan bisnisnya.

Source: Official Instagram Polygon

Dinamisnya perkembangan teknologi juga harus menjadi perhatian teman-teman UMKM dan family business owner ya. Karena bagaimanapun poin ini juga berpengaruh terhadap audience behavior yang perlu dipelajari sebelum teman-teman menjalankan sebuah branding strategy maupun marketing strategy.

Selain itu Polygon Bikes juga selalu “open” untuk collab post dengan berbagai event komunitas maupun event kompetisi bersepeda. Nggak melulu highlight informasi produk atau promo, Polygon Bikes cukup cermat untuk memanfaatkan social media activation seperti ini agar awareness-nya pun tetap jalan secara online.

Komunitas Menjadi “Testimoni” Sekaligus Interactive Marketing untuk Polygon

Melansir dari Bisnis Muda, fungsi komunitas bagi sebuah bisnis terdiri dari:

  1. Memperkuat brand loyalty
  2. Experience marketing yang bertumbuh
  3. Boost awareness

Kalau FULLSTOP Creative Agency Surabaya boleh menambahkan, komunitas juga punya fungsi sebagai jembatan partnership sebuah brand. Uniknya, Polygon Bikes dapat membangun komunitas tidak hanya pada kelompok “hobi bersepeda”, namun Polygon juga membagi komunitas sesuai dengan kategori produk yang mereka jual. Keren nggak sih?

FULLSTOP Branding Agency Indonesia jamin jika teman-teman juga dapat membangun brand positioning menjadi marketing strategy seperti ini, rasa-rasanya nggak heran juga kalau sebuah brand bisa go international seperti Polygon.

Kehadiran komunitas tentu juga menjadi interactive marketing yang dapat dipanggil kembali oleh Polygon Bikes di momen-momen tertentu. Pengalaman yang mereka rasakan selama bersepeda dengan Polygon, event yang mereka selenggarakan menggunakan sepeda Polygon, kesemuanya tentu seperti word-of-mouth marketing juga untuk target market Polygon sendiri. Komunitas ternyata layaknya ‘sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui’ pada marketing strategy dan branding strategy.

Coba teman-teman UMKM dan family business owner tebak, adakah client FULLSTOP Creative Agency yang punya banyak komunitas seperti Polygon?

Back To List Blog