
Dari Facebook ke Instagram: Migrasi Platform Sosial dan Implikasinya Bagi Branding Indonesia
Ada yang masih menjadi user Facebook dan Instagram?
Kalau FULLSTOP Creative Branding Indonesia sih masih menjadi pengguna setia dari kedua social media milik Meta tersebut ya.
Ngomong-ngomong tentang Meta, FULLSTOP Branding Agency Indonesia pernah membahas tentang automatic setting yang membantu dalam menjalankan bisnis melalui social media. Salah satunya yaitu menghubungkan akun Facebook dengan Instagram. Fitur automatic setting ini menguntungkan bagi para pebisnis dalam digital marketing karena dengan terhubungnya akun Facebook dan Instagram membuat pasar mereka menjadi luas.
Meskipun ada fitur dimana kedua platform tersebut bisa terhubung, perubahan tren penggunaan social media telah menghadirkan tantangan baru di Indonesia. Seperti perilaku Gen-Z dan Millenial as a consumer yang pernah dibahas FULLSTOP Branding Agency Indonesia. Tentunya perkembangan zaman ini juga berlaku bagi teman-teman UMKM dan family business owner yang juga perlu menyesuaikan adanya evolusi social media seperti ini.
Sebelum menggunakan Instagram, tentunya teman-teman juga mengalami peralihan dari social media yang populer sebelumnya yaitu, Facebook. Seperti yang kita ketahui, keduanya merupakan social media platform yang berbeda. Facebook lebih sering mengajak penggunanya untuk share cerita beserta foto atau video di ‘linimasa’ atau ‘timeline’. Sedangkan Instagram muncul seperti layaknya album foto online yang dapat dishare pada teman dan keluarga para penggunanya.
Selain itu, melansir dari Qontak, UMKM dan family business owner biasanya menggunakan Facebook untuk memperluas jangkauan target market mereka. Apalagi seperti yang kita ketahui, melalui Facebook (atau sekarang disebut dengan Meta), fitur seperti Meta Ads dan Marketplace tentu juga cukup membantu business owner seperti teman-teman. Namun seiring berjalannya waktu dan pergantian zaman, kehadiran Instagram membuat Facebook menjadi opsi social media lain yang juga support pengembangan bisnis kalian.
Memangnya apa aja sih kelebihan Instagram?
Yuk simak penjelasan FULLSTOP Creative Agency Indonesia kali ini!
Fitur-Fitur Instagram
Sebelum bahas lebih dalam bareng FULLSTOP Branding Indonesia, kami ingin disclaimer dulu supaya nggak salah paham. Membahas migrasi Facebook ke Instagram ini, sebenarnya bukan berarti FULLSTOP mengarahkan hanya memakai Instagram saja ya, teman-teman. Namun dari analisa media branding dan digital marketing kali ini, teman-teman akan paham bagaimana fitur-fitur Instagram dapat memudahkan pengembangan bisnis teman-teman ke depannya. Apalagi jika teman-teman belum terbiasa menggunakan Instagram, penjelasan FULLSTOP Creative Agency Indonesia nantinya akan memberikan insight terhadap fitur-fitur Instagram yang unggul dan dapat dimanfaatkan dalam mengaplikasikan digital marketing strategy dan branding strategy.
Facebook tetap dapat teman-teman gunakan sebagai platform yang memperluas jangkauan target market seperti yang disampaikan AnakTekno di sini. Karena kepopuleran Facebook yang juga lebih dulu dari Instagram, maka tentunya pengguna Facebook juga lebih merata dari berbagai usia. Namun, kali ini FULLSTOP Creative Agency Indonesia ingin mengajak teman-teman untuk mempelajari fitur apa saja sih di Instagram yang unggul dan dapat mendukung business strategy teman-teman?
Dengan dominasi pengguna Instagram berusia 18-34 tahun sesuai data dari Upgraded, Instagram mendapatkan popularitas yang lebih signifikan. Mengutamakan visual yang menarik, maka 2 fitur Instagram ini dapat membantu teman-teman UMKM dan family business owner untuk upgrade digital marketing strategy dan branding strategy ke depannya.
Reels
Fitur Reels Instagram menyajikan platform yang dinamis bagi pengguna yang tertarik pada konten visual yang singkat dan kreatif. Dengan durasi maksimal 60 detik, Reels memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan ide dan cerita mereka secara visual dengan cepat dan langsung.
Dilansir dari Demandsage, reels adalah cara yang lebih baik untuk mendapatkan keterlibatan dan masuk ke TOP TRENDING di Instagram. Perhatikan grafik di bawah ini.
Source: Demandsage
Sebuah studi terbaru oleh Hootsuite menyatakan bahwa fitur ini meningkatkan engagement lebih baik daripada video dan post di Instagram feed. Dapat dilihat di grafik tersebut terdapat peningkatan drastis dalam jumlah followers akun Instagram dalam waktu 1-3 hari setelah posting Reels. Namun, memposting ulang Reels di Story Instagram juga dapat meningkatkan jumlah viewers Reels secara signifikan.
Fitur reels ini cukup support pengembangan family business seperti yang sudah FULLSTOP Creative Agency Indonesia lakukan untuk My Yellow Duckling. Sedang launching Pop-Up Store di Bluder Kapas Malang, My Yellow Duckling cukup aktif untuk menggunakan Reels dan menjangkau lebih banyak audience di Instagram melalui fitur ini.
Jika begitu, bagaimana dengan fitur story Instagram sendiri?
Story Instagram 60 detik
Dari sumber yang sama seperti di atas, fitur ini juga merupakan fitur yang populer di Instagram. Namun ternyata minat pengguna menjadi turun karena beralih ke fitur yang lain.
Source: Demandsage
Studi dari Later yang mengutip juga dari Demandsage menunjukkan bahwa setelah diluncurkannya fitur Reels di Instagram, terjadi penurunan yang signifikan dalam hal minat pencarian sebesar 44%. Perubahan minat ini menunjukkan dinamika yang terus berubah dalam preferensi pengguna social media terhadap fitur-fitur yang ditawarkan. Meskipun demikian, Story Instagram juga masih menjadi fitur yang digunakan oleh banyak pengguna.
Salah satu contoh penggunaan Story Instagram yang rutin FULLSTOP Branding Agency Indonesia gunakan saat support brand awareness Jay’s Kitchen setiap bulannya. Beberapa short video yang cocok dan sesuai dengan interest audience Jay’s Kitchen di Instagram juga sangat efektif ketika diiklankan dengan fitur story, karena konsepnya yang lebih interaktif dan dekat dengan target audience untuk membangun interaksi dan loyalitas.
Melalui fitur Reels dan Story Instagram 60 detik, platform ini berhasil memanjakan pengguna dengan konten visual yang menarik dan dinamis. Kedua fitur tersebut memberikan ruang bagi pengguna, khususnya kalangan muda, untuk mengekspresikan kreativitas dan berbagi momen keseharian secara instan dan menarik. Penggunaan efek, filter, dan alat kreatif lainnya tidak hanya memperkaya pengalaman visual pengguna, tetapi juga menghadirkan interaksi yang lebih dalam dan menyenangkan.
Selain itu, Instagram terus mengembangkan fitur-fitur baru yang mendukung dominasi konten visual. Dari Reels hingga Story, platform ini menunjukkan komitmen untuk memberikan pengalaman yang memikat dan memuaskan bagi penggunanya. Dengan terus memperkaya fitur visualnya, Instagram tidak hanya memenuhi ekspektasi pengguna, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai platform pilihan untuk berbagi momen, kreativitas, dan inspirasi visual.
Perluasan Audiens
Seperti yang FULLSTOP Branding Agency Indonesia sebutkan di intro, akun Facebook dan Instagram bisa terkoneksi satu sama lain. Dilansir dari MTarget, yang menjadi kelebihan dari Instagram adalah para pelaku bisnis dapat mengunggah postingan yang ada di akun Instagram ke akun Facebook mereka. Sebaliknya, postingan yang ada di Facebook tidak bisa disalurkan ke Instagram.
Selain itu melansir dari Hootsuite, hashtag merupakan sebuah kombinasi dari huruf, angka, atau emoji yang diawali dengan simbol (#). Penggunaan hashtag di Instagram ini mempengaruhi brand awareness bisnis teman-teman karena dapat menjangkau banyak orang dengan minat yang sama secara efektif.
Migrasi dari Facebook ke Instagram telah mengubah cara brand berinteraksi dengan audiens di Indonesia. Menurut FULLSTOP Creative Branding Indonesia, teman-teman UMKM dan family business owner yang memilih untuk melakukan digital marketing di Instagram adalah mereka yang ingin menargetkan anak-anak muda. Contoh brand-brand tersebut adalah pelaku usaha kopi, F&B dan fashion. Karena dengan fokus pada konten visual dan fitur-fitur inovatif seperti Reels dan Instagram Stories, Instagram menawarkan peluang baru bagi brand untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan target pasar, memperkuat brand identity, dan meningkatkan potensi penjualan.
Adanya konten-konten yang memanjakan mata mampu menarik para konsumen. Tak ketinggalan juga adanya koneksi antara akun Facebook dengan Instagram dan penggunaan hashtag yang mampu meraih banyaknya audiens baru sehingga bisnis teman-teman dapat meraih kesuksesan dalam era digital yang terus berkembang ini.
So, tertarik untuk melakukan digital marketing melalui Instagram?