Belajar dari J.Co. Brand Lokal Indonesia Tapi Sering Dikira Brand Luar

Belajar dari J.Co. Brand Lokal Indonesia Tapi Sering Dikira Brand Luar

Posted by Fullstop Indonesia on 10 January 2024

Siapa sih yang nggak kenal salah satu brand F&B yang berdiri sejak tahun 2005 ini? Apakah cuman FULLSTOP Branding Agency Indonesia aja yang mengira bahwa brand satu ini brand luar negeri?

Kayaknya nggak, ya. JCo sering banget dijadikan topik untuk analisa bisnis karena memang sering dipersepsikan sebagai brand yang berasal dari luar negeri. Dari nama brand, logo, menu-menu yang disajikan memang memiliki interpretasi terhadap brand-brand luar negeri. Melansir dari From Brand Tovenus, Johnny Andrean selaku Founder JCo memang mengonsep brand ini dengan interior toko yang ala-ala Jepang. Sedangkan untuk penyajian, Johnny juga mengonsepnya dengan gaya Eropa.

Dari branding strategy ini, FULLSTOP Creative Agency Surabaya nggak heran juga kalau JCo sering dipersepsikan sebagai brand luar negeri. Eits, tapi strategi satu ini bukan tanpa alasan lho, teman-teman! Apa ya alasannya?

Menggunakan Brand Positioning yang Konsisten

Menurut analisa FULLSTOP Branding Agency Indonesia, JCo menggunakan brand positioning sebagai branding strategy dan marketing strategynya. Dimulai dari memakai style Jepang dan Eropa dalam hal interior dan penyajian, JCo sejak awal ingin menunjukkan bahwa memang target market mereka merupakan kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Source: Suara USU

JCo melakukan ini nggak hanya dalam hal ambience dan service, tapi juga secara nama brand. Meskipun sampai artikel ini ditulis FULLSTOP kebenaran tentang singkatan nama brand milik Johnny Andrean ini belum juga ditemukan, namun secara nama dan pelafalannya saja JCo memang seperti brand internasional yang ada di Indonesia.

Perbandingan ini dapat teman-teman lihat contohnya pada brand Es Teh Indonesia, atau Indomie. Bukankah keduanya masih sangat ‘user-friendly’ untuk kita warga Indonesia? Hal ini ternyata juga diperhatikan detail oleh Johnny Andrean dan tim dalam JCo, sehingga dapat membangun brand positioning seolah ‘brand luar negeri’ yang ada di Indonesia.

Nggak hanya secara denotasi (makna sebenarnya) dari nama brand saja, melansir dari salah satu penelitian yang FULLSTOP kutip dari Prezi, berikut makna logo JCo yang diinterpretasikan secara analisa Semiotika.

Source: Seek Logo

Logo burung merak pada lingkaran berikut secara Semiotika Saussure (salah satu ahli filsafat Semiologi), tentu memiliki 2 makna tersirat, Pertama secara Signifier (simbol yang terlihat), berarti burung merak dan lingkaran. Sedangkan secara Signified burung merak diartikan sebagai keindahan, elegan, dan keabadian. Lingkaran diartikan sebagai alam semesta dan sifat keabadian.

Dianalisa kembali pada Semiotika Pierce, merak memiliki arti keindahan dan keabadian. Sedangkan lingkaran berarti penggambaran pada produk JCo berupa donut dengan bentuk yang sama. Begitupun secara warna, orange pada logo akan memberi kesan hangat, antusiasme dan kesuksesan. Sedangkan coklat memberi kesan aman, nyaman, dan elegan. Pun sama halnya dengan warna putih, identik dimaknai kesucian, putih juga dapat memberikan kesan kedamaian dan kedewasaan.

Terakhir, saat dianalisa melalui kacamata Semiotika ala Barthes, denotasi dan konotasi dari keseluruhan logo JCo menghasilkan ideologi bahwa JCo menyajikan sebuah kemewahan yang berkelas bagi customernya.

Apakah teman-teman salah satu loyal customer JCo?

Apakah memang persepsi ini menempel juga di benak kalian?

Well, menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, yang mengagumkan dari JCo adalah menggunakan Brand Positioning sedetail ini. Nggak hanya ambience yang dibangun, tapi juga logo, warna logo, nama brand dan tentunya menu-menunya juga menginterpretasikan bahwa JCo layak dipersepsikan sebagai brand internasional.

Berani Ekspansi Market Skala Internasional

Selain marketing strategy dan branding strategy berupa Brand Positioning, JCo juga cukup berani untuk merintis karirnya menjangkau pasar internasional sejak awal berdiri.

Melansir dari Fortune Idn, JCo pertama didirikan di Indonesia pada tahun 2006 berlokasi di dekat Pelita Harapan (sekolah milik Lippo Group). Kemudian selang satu tahun, JCo cukup berani meluaskan jangkauan pasarnya untuk membuka outlet berikutnya di Malaysia. Dari Malaysia, lanjut merambah wilayah Singapura. Di tahun 2012, JCo pun akhirnya menjadikan Filipina untuk menjadi negara yang diekspansi oleh outlet-outlet barunya di sana.

Tidak hanya di keempat negara tersebut, JCo juga berhasil menemukan target marketnya di Hongkong dan Arab Saudi. Keberanian JCo ini menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya juga menjadi marketing strategy yang di momen-momen tertentu dapat ditiru oleh teman-teman. Kejelian Johnny Andrean dan tim brand development serta head of marketingnya ini menjadi faktor JCo semakin kuat membangun brand positioning “go-international”.

Setelah mempelajari sejarah dan filosofi brand identity dari JCo, ternyata banyak juga faktor mengapa brand satu ini dipersepsikan brand “luar negeri”. Apalagi konsistensinya menggunakan USP ini menjadi brand recognition, membuat JCo semakin menonjol sebagai brand luar negeri yang mendunia.

Membership Marketing Strategy

Berasal dari Indonesia, JCo berhasil mempertahankan kualitasnya tetap optimal di tengah persaingan F&B yang juga semakin ketat dari tahun ke tahun. Menjaga agar tekstur donatnya tetap digemari dan nggak kehilangan pelanggan, JCo juga melakukan marketing strategy berupa membership untuk menjaga kualitas hubungannya dengan loyal customer.

Membagi 3 kategori membership (Silver, Gold dan Platinum), JCo memberikan banyak keuntungan untuk pelanggannya melalui marketing strategy ini.

Dari JCo kita belajar bahwa, membangun bisnis nggak hanya membutuhkan ide kreatif saja namun juga perlu keberanian dan kejelian untuk melihat seberapa besar peluang kita menjadi TOP Brand di antara kompetitor lain. USP apa saja yang perlu ditanamkan secara konsisten agar dapat menjadi brand yang mudah diingat dan cukup otentik dengan brand identity yang dimilikinya.

Kira-kira brand apalagi ya yang akan FULLSTOP kulik berikutnya?

Stay tuned terus di Blog FULLSTOP ya!

Back To List Blog