The Basics of Professional Food Photography Skills
Seiring pesatnya penggunaan media sosial saat ini, banyak bisnis terutama dalam bidang F&B (food and beverages) yang menggunakan media sosial sebagai sarana marketing. Food photography adalah salah satu 'fenomena'-nya. Beberapa tahun lalu, food photography sebenarnya timbul karena adanya minat para foodies yang suka makan, ditambah dengan hobi fotografi yang sudah terbilang klop. Tidak hanya influencers saja, tetapi branding agency di Indonesia pun juga ikut memberikan servis food photography kepada klien dalam bidang tersebut.
Nah, apa saja sih basic food photography yang perlu dipelajari? Berikut adalah beberapa poin penting yang FULLSTOP INDONESIA telah terapkan sebagai branding agency di Surabaya.
Focus on the Food
Jangan lupa, tujuan food photography adalah untuk membuat makanan dalam frame tersebut terlihat menarik serta menggugah selera, sehingga dapat menarik minat orang lain. Jangan sampai makanan itu tidak nampak menarik atau kelihatan buram dan tenggelam ketika di-share ke audiencemu.
Conceptual Background
Background foto dapat memberikan kesan atau cerita tersendiri sesuai dengan yang ingin kamu tunjukkan. Kamu bisa menggunakan background foto yang natural seperti tembok batu bata, kayu dan lain-lain yang sesuai dengan mood yang ingin kamu bangun.
Food and Background Compatibility
Hal ini adalah salah satu yang perlu diperhatikan. Karna makanan yang akan kamu foto tidak disarankan untuk menyatu atau terlalu timpang dengan background yang kamu mau. Usahakan untuk menggunakan background yang bisa menonjolkan makanan tersebut dan bukan malah sebaliknya.
Reposition the Food if Necessary
Setelah semua sudah nampak siap, posisikan makanan supaya nampak tertata dan menarik untuk difoto. Makanan yang di-plating terlalu banyak, saus atau kuah yang belepotan di pinggiran piring, adalah beberapa detail yang perlu diperhatikan. Perlu adanya ketelitian, terutama setelah kamu mencoba mengambil foto.
Utilize Props to the Fullest
Terkadang foto makanan kurang lengkap tanpa adanya prop, yang bisa digunakan untuk menciptakan kesan foto tersebut terlihat natural. Props yang digunakan mungkin bisa dalam bentuk piring, sendok-garpu, serta barang esensial lainnya agar dapat melengkapi frame tersebut.
Choosing the Right Angles
Lihatlah dan ketahui dulu makanan yang akan kamu foto, dalam hal ukuran, bentuk, dan apa yang bisa ditonjolkan dari makanan tersebut. Tidak semua makanan akan cocok ketika hanya difoto di satu angle saja dan sebaliknya.
Composition is Key
Poin ini mungkin akan lebih ditekankan kepada framing makanan yang perlu diutamakan bersamaan dengan props yang ada. Untuk mendapatkan hasil yang bagus selalu perhatikan komposisi tata letak makanan yang benar dan pas (tidak terlalu berlebihan dan memaksakan). Perlu diingat juga, ketika foto dilihat fokus harus tertuju pada makanan, bukan props.
Crucial Exposure to Lighting
Salah satu hal yang terutama adalah pencahayaan. Pencahayaan terbaik adalah cahaya natural (matahari). Namun apabila foto makanan tersebut dilakukan didalam ruangan, akan lebih baik untuk menggunakan speedlight untuk mendapatkan foto yang cerah dan tajam.
Nah, itu adalah beberapa aspek food photography yang FULLSTOP dapat bagikan. Setelah bergelut dalam dunia branding dan menjadi branding agency selama 7 tahun lamanya, tentu ada banyak lagi yang didapati dalam food photography. Jadi jangan malu untuk mencoba dan terus belajar ya FULLSTOPPERS!