Choosing the Right Props for Food Photography
Apa sih yang menjadi senjata andalan seorang food photographer ketika sedang beraksi? Selain kamera dan skill yang mumpuni, ada satu elemen penting yang sangat dibutuhkan food photographer agar mendapatkan hasil foto makanan yang tak hanya berkualitas, tapi juga menarik serta mampu menunjukkan visual story dengan baik.
Yap. Props! Props adalah alat peraga atau properti yang digunakan sebagai alat bantu fotografer, khususnya pada food photography. Tanpa props, hasil foto biasanya akan tampak ‘plain’ atau ‘sepi’. Sebaliknya, jika props yang dipilih tidak cocok dengan tema foto, maka hal tersebut malah akan membuat foto tampak aneh.
Oleh sebab itu, FULLSTOPPERS harus teliti dalam pemilihan props untuk keperluan food photography. Jangan sampai props yang Anda pakai tidak berhasil menyampaikan visual story secara tepat. Nah, jadi apa saja yang sebaiknya diperhatikan?
Pilih props yang sesuai dengan makanan
Coba bayangkan foto cake coklat. Pada foto itu, terdapat props mangkok mie instan, sendok sayur, dan cangkir kopi. Rasanya tidak match, bukan? Pastikan Anda selalu menyesuaikan props yang dipakai dengan makanan yang hendak dipotret. Props yang tidak nyambung dengan objeknya malah akan menghasilkan foto yang kelihatan ganjil.
Perhatikan besarnya ukuran props
Ukuran props merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan, sebab jangkauan pandang kamera hanya terbatas pada satu frame saja. Jangan sampai ukuran props lebih besar dari makanan, sehingga nantinya berpotensi membuat fokus audiens melenceng dari objek utamanya. Misalnya, jika ingin memotret foto salad, pilihan props berupa piring kecil lebih baik ketimbang piring besar dengan porsi yang cuma memenuhi bagian tengahnya saja. Hal tersebut membantu Anda memastikan bahwa saladnya lah yang menjadi pusat perhatian—bukan piringnya.
Selain itu, pastikan pula skala antara satu objek dengan yang lain realistis dan konsisten. Apabila Anda menempatkan cangkir berisi kopi di bagian depan piring salad, jangan sampai angle yang Anda pilih membuat cangkirnya tampak seolah-olah lebih besar dari piring saladnya.
Hindari props dengan warna dan motif mencolok
Mengapa? Sebab props yang punya warna atau motif mencolok akan mendistraksi perhatian audiens. Memang sih, props berwarna-warna memiliki daya tarik tersendiri. Kita kadang berpikir kalau props dengan warna yang beraneka ragam akan memberikan nilai plus pada hasil foto. Namun, sebenarnya tidak serta merta demikian. Anda pun juga mesti memikirkan keseluruhan komposisi warnanya.
Tunjukkan komposisi pembuatan makanan
Komposisi makanan merupakan props yang paling natural. Membuat konsep photo styling yang berfokus pada proses pembuatan adalah cara jitu untuk membuat foto Anda ‘bercerita’. Tunjukkan bahan utama, bumbu, hingga bahan pelengkap yang digunakan untuk memasak makanan yang Anda potret. Jika objek foto Anda spagheti, maka Anda bisa menunjukkan terpung gandum, pasta tomat, daging cincang, keju, dan pepperoni sebagai props foto. Jangan lupa menambahkan garnish sebagai pemanis pada makanan yang sudah jadi.
Manfaatkan tampilan background dan alas foto
Anda mungkin terkendala dana untuk membeli props-props bagus yang harganya relatif mahal. Untuk mengatasi permasalahan ini, tidak ada salahnya bermain dengan background dan alas foto. Anda bisa memanfaatkan dinding, tembok bata, atau kain berwarna sebagai background. Begitu juga dengan alas foto. Anda dapat membeli alas foto dengan motif polos, motif kayu, atau motif garis. Beberapa food phorographer selalu menggunakan background dan alas yang sama. Tidak masalah. Hal ini membuat Anda konsisten dalam penataan style. Sebaliknya, jika Anda ingin bereksperimen dengan style yang berbeda-beda pun tidak ada salahnya.
FULLSTOPPERS, setelah menyimak artikel ini, semoga Anda makin kreatif dan teliti dalam memilih props, ya. Sudah siap untuk langsung mencoba?