JNE Express vs J&T Express. Mana yang Paling Jago Kirim Paket?
Untuk teman-teman UMKM dan family business Surabaya, tentu dua brand logistik pengiriman ini nggak asing di telinga kalian. Top brand yang akan FULLSTOP Creative Agency Indonesia bahas kali ini merupakan juga merupakan brand legend yang menjawab keresahan bisnis keluarga Indonesia saat mengirim banyak pesanan.
Sama-sama menemani masa kecil generasi milenial, JNE yang berdiri sejak tahun 1990 dan J&T sejak tahun 2015 keduanya juga sama-sama memiliki keunggulan masing-masing yang dapat teman-teman family business Surabaya pelajari.
“Kalau menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, kira-kira apa saja sih yang perlu dijadikan STRENGTH untuk menawarkan jasa pengiriman?”
Ada beberapa STRENGTH yang menurut FULLSTOP Branding Indonesia perlu di-highlight:
- Kecepatan pengiriman
- Tarif biaya yang terjangkau
- Distribusi cabang yang juga merata
So, kira-kira gimana ya dengan JNE dan J&T sendiri?
Apa sih marketing strategy dan branding strategy yang keduanya sampai keduanya bisa survive bersaing secara sehat sekarang?
Penasaran kan, teman-teman?
Sini-sini FULLSTOP Creative Agency Indonesia jelasin!
JNE: Memperluas Jangkauan Audience dengan Sistem Franchise
Nggak hanya minimarket atau outlet store aja yang bisa menjalankan bisnis waralaba, tapi JNE menunjukkan sebagai pelopor brand logistik dan pengiriman di Indonesia, franchisor dipersilahkan untuk menjadi agen JNE dimanapun berada. Kalau teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia sering menemukan agen JNE bahkan di daerah terpencil, maka marketing strategy sekaligus branding strategy inilah yang dilakukan.
Melansir dari Kumparan, berdiri sejak 26 November 1990 dan didirikan oleh Djohari Zein JNE awalnya fokus untuk pengiriman dokumen, impor, dan kepabeanan. Namun seiring berkembangnya, JNE sampai hari ini juga melayani pengiriman antar kota, antar pulau, dan bahkan layanan spesial untuk mengirim ASI (Air Susu Ibu) untuk para wanita karir.
Tidak puas dalam melayani pelanggan, JNE juga menyediakan pengiriman valuta asing. Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, JNE cukup jeli untuk mempelajari pain point audience-nya untuk kemudian diubah menjadi sebuah solusi yang efektif.
Secara nggak langsung, menurut FULLSTOP Branding Indonesia juga JNE juga melakukan percepatan marketingnya melalui percepatan distribusi franchise yang dijalankan. Tentu, dengan branding strategy dan marketing strategy seperti ini teman-teman UMKM dan family business Surabaya juga dapat mempelajari bahwa JNE cukup gercep untuk mengejar bola sehingga treatment-nya untuk audience pun masih dibutuhkan sampai usianya 34 tahun di 2024 lalu.
Bagaimana dengan J&T?
J&T: Aktif Interaksi Melalui Social Media Activation
Melansir dari Katadata, brand logistik dan pengiriman yang berdiri sejak tahun 2015 ini bukanlah local brand seperti JNE. J&T yang juga cukup visioner untuk melakukan percepatan marketing strategy, sekarang memiliki cabang di 13 negara termasuk Indonesia.
Perusahaan logistik yang didirikan oleh Jet Lee dan Tony Chen ini mulai ekspansi bisnisnya di negara-negara ASEAN sejak tahun 2018. Nggak hanya itu saja, melansir dari J&T untuk memperkuat brand recognition-nya, J&T berani untuk menjalankan service setiap hari (Sabtu Minggu dan hari besar tidak libur).
Branding strategy seperti inilah yang memperkuat niche J&T sendiri sampai hari ini. Menurut FULLSTOP Branding Indonesia, J&T memang jagonya untuk mengenali SWOT-nya sendiri untuk kemudian diaplikasikan menjadi marketing strategy dan branding strategy. Selain itu, J&T cukup aktif melakukan social media activation di Official Account Instagram-nya.
View this post on Instagram
Source: Official Instagram J&T
Seperti konten yang dibuat J&T berikut, berupa story selling yang menarik J&T terlihat melalui akun social media-nya juga cukup sering untuk boost awareness melalui join ‘trending topic’ yang sedang berjalan. Meskipun tidak tersebar luas seperti JNE yang juga bisa ditemukan di pelosok, melalui social media activation menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia J&T nggak kalah tenar dengan seniornya JNE.
Siapa yang Paling Jago?
Masing-masing punya STRENGTH yang dapat menjadi pelajaran teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya.
JNE mendistribusikan cabangnya cukup cepat melalui waralaba. Sedangkan J&T memperkuat brand positioning-nya dengan cukup aktif menjalankan social media activation. Pun sama halnya saat mempelajari marketing strategy masing-masing, JNE fokus dengan pain point audience-nya dan menjadi solusi terbaik bagi target market. J&T menjalankan marketing strategy dengan cara memberi pelayanan non-stop (tanpa hari libur).
Siapa di antara teman-teman UMKM dan family business Surabaya yang ingin bisnisnya coba dianalisa FULLSTOP Branding Indonesia juga? Yuk sharing bareng kami!