Sampai Kapan Harus Bakar Uang di Iklan Social Media?
Jenis dari iklan di media sosial sebenarnya nggak hanya terbatas Instagram Ads atau Facebook Ads saja lho, teman-teman. Sebelum bahas tentang BEST TIME pasang ads di berbagai social media platform, FULLSTOP Branding Indonesia ingin share lebih dulu tentang jenis-jenis iklan di media sosial.
Menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya, iklan di media sosial terbagi ke dalam beberapa jenis. Di antaranya:
Social Media Ads
Fitur ads di social media platform sekarang cukup mudah dipilih teman-teman baik di Google, Meta (Instagram dan Facebook), serta TikTok. Tentunya, teman-teman family business owner yang bisnisnya murni di digital, pasti sudah paham kan dengan social media ads? Yap, selain cara pemasangan iklan yang mudah, audience juga bisa kita tentukan sendiri – sehingga dari segi budget marketing, jauh lebih efektif daripada Above-the-line Marketing (ATL) seperti pemasangan iklan di MRT.
Email Marketing / Whatsapp Marketing
Teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia tentu nggak asing dengan email dari sebuah brand yang cukup rutin offering special promotion-nya kan? Sama halnya saat mendapatkan Whatsapp dari sebuah brand dengan melakukan treatment yang sama. Maka, jenis iklan di social media seperti ini biasanya dapat juga muncul di platform chat seperti Whatsapp / Telegram.
Dilihat dari jenisnya, sebenarnya fungsi iklan di media sosial itu apa sih?
Well, menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya, iklan yang teman-teman UMKM dan family business Surabaya pasang di social media berfungsi untuk:
- Boost awareness dan memperluas jangkauan.
- Boost campaign atau promosi yang sedang berjalan.
So, setelah bahas jenis dan fungsi sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk pasang iklan di media sosial? Kapan juga saatnya teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia bakar uang dengan ngiklan?
Sini-sini FULLSTOP Branding Agency Indonesia jelasin!
Fungsi Utama Beriklan di Social Media
Jika pertanyaannya seberapa sering dan sampai kapan perlu pasang iklan di social media, maka perlu juga untuk menghubungkan dengan fungsi utamanya satu ini. Sepengalaman FULLSTOP Creative Agency Surabaya handle +50 client sejak tahun 2012, pasang iklan di media sosial memang bergantung dari goals tiap campaign yang sedang berjalan.
Nggak hanya goals campaign saja, tapi juga pentingnya punya marketing dan branding plan yang tertata sesuai timeline dan masing-masing target. Misalnya, sebelum peak seasons Natal dan Tahun Baru besok, jika teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia punya campaign dan special offering maka marketing strategy melalui beriklan di media sosial dapat ditata terlebih dahulu dari sekarang. Karena, semakin sering teman-teman pasang iklan maka akan sangat membantu untuk boost awareness brand maupun promosi kalian.
Eits, tapi bukan berarti FULLSTOP Creative Agency Surabaya menyarankan teman-teman untuk sering running-kan ads, ya. Hanya saja, beberapa jenis campaign di social media platform yang menyediakan fitur ads cukup efektif digunakan untuk boost awareness se-sering mungkin (pertimbangkan juga dengan budget yang tersedia).
Selain boost awareness, ada juga campaign yang memang fokus diarahkan untuk sales (conversions). Campaign jenis ini biasanya dapat teman-teman UMKM dan family business Surabaya gunakan untuk penjualan di Marketplace serta diukur melalui ROAS. Return on ads spend atau yang disingkat ROAS merupakan perhitungan keuntungan yang didapat dari biaya iklan yang digunakan. Semakin tinggi metriks ini, maka akan semakin well-perform sebuah iklan yang berjalan. Dari pengukuran ini juga, teman-teman juga bisa lebih bijak memfilter biaya iklan setiap bulannya. Campaign mana saja yang efektif dengan budget tertentu akan didapat dari penilaian ROAS.
Seberapa SERING Kita Harus Beriklan?
Perlunya pasang iklan atau tidak, menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia bergantung pada tujuan iklan yang teman-teman akan running-kan.
And of course.. budget & seberapa besar skala bisnis kita siap.
Sering atau tidaknya beriklan TIDAK BISA diukur dari usia bisnis.
Sekali lagi, TIDAK BISA ya diukur dari usia bisnis.
Bukan berarti bisnis rintisan atau bisnis baru harus selalu bakar uang (seperti yang terjadi di brand-brand skincare yang meroket di masa pandemi).
Tapi, bukan berarti bisnis top brand juga yang harus selalu bakar uang.
Menurut FULLSTOP Branding Indonesia sebagai creative agency yang NGGAK CUMAN KREATIF tapi juga LOGIS, metriks ini tidak dapat dijadikan patokan ya teman-teman.
Contohnya seperti Disney atau Netflix, dengan skala bisnis BESAR dan termasuk legend saja masih sering pasang ads. Begitupun dengan Shopee yang jika dilihat melalui grafik top marketplace selalu ranking 1 di Indonesia, tetap rajin pasang iklan.
Tapi di lain sisi, bisnis pendatang baru seperti kebanyakan fiber drink yang bermunculan tahun ini, juga berani dan sering pasang iklan di digital.
Itu semua bukan karena usia bisnisnya, tapi karena TUJUAN DAN SKALA BISNIS yang diinginkan.
Kalau memang bisnis kamu siap untuk scale up, untuk mendapatkan order yang sebegitu banyak, tentunya harus pasang iklan lebih besar! Tapi investasi yang diperlukan tidak hanya iklan saja, tapi juga TIM OPERASIONAL yang juga harus siap untuk melayani orderan customer sebegitu banyak.
Atau… kalau bisnis kamu siap untuk pasang iklan yang luas dan intens ke seluruh Indonesia, ya PASTIKAN DULU produk atau jasamu sudah ACCESSIBLE di seluruh masyarakat Indonesia.
Sampai Kapan Perlu Bakar Uang untuk Iklan?
FULLSTOP Branding Indonesia yang sudah dikenal sebagai creative agency family business Surabaya, tidak akan pernah berhenti bilang ini ke client dan family business owner sekalian.
BAKAR UANG tidak guarantee BISNIS SUKSES.
Coba aja pasang iklan dengan target audience yang tidak dianalisis, iklanmu tidak akan tayang ke audience yang tepat.
Atau coba aja BAKAR UANG untuk bikin video yang super aesthetic, cinematography kelas dunia. Kalau video itu TIDAK MENJUAL dan TIDAK MENARIK minat target audience yang tepat, ya SAMA AJA PERCUMA.
Jadi, semua kembali ke objektif dan brand value masing-masing bisnis.
Iklan ini untuk siapa sih?
Apa sih yang aku inginkan dari iklan ini?
Seberapa besar aku siap untuk berinvestasi di digital, baik secara budget & maupun operasional?
Dan tidak kalah penting… APAKAH BENAR-BENAR PERLU MELAKUKAN IKLAN DIGITAL?
Karena sejujurnya… tidak semua brand perlu bakar uang banyak-banyak di iklan digital, kalau ada platform lain yang lebih menghasilkan ROI atau return on investment lebih tinggi, hehehe
Selain bahas BAKAR UANG pada iklan di social media, apa ada topik lain yang teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia mungkin kurang paham?
Share dengan kita yuk!
FULLSTOP Branding Indonesia akan bantu jawab satu per satu pertanyaan teman-teman.