Sponsorship vs Partnership. Mana yang Paling URGENT Saat Merintis Bisnis?

Sponsorship vs Partnership. Mana yang Paling URGENT Saat Merintis Bisnis?

Posted by Fullstop Indonesia on 06 November 2024

Pasti teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia sering banget menemukan marketing strategy ini di berbagai jenis bisnis atau brand.

Paling mudah untuk mendapatkan exposure dan boost awareness, keduanya memang cukup efektif untuk dilakukan. Apalagi dengan adanya perkembangan teknologi melalui social media sekarang ini. Seperti fitur collab post di Instagram, marketing strategy yang jadi pembahasan kali ini sama-sama dapat menggunakan fitur tersebut.

Baik sponsorship maupun partnership, keduanya sama-sama di-support Instagram melalui fitur yang ada. Apalagi jika teman-teman fokus melakukan social media activation Surabaya dan sekitarnya, dua marketing strategy ini tentu perlu juga di-boost secara online.

Pertanyaannya, apa sih perbedaan dari keduanya?

Lalu seberapa penting untuk bisnis rintisan seperti UMKM atau family business Surabaya?

Yuk sini, cek hasil observasi FULLSTOP Branding Indonesia!

Numpang Eksis, dengan Sponsorship

Melansir dari Mekari, marketing strategy satu ini merupakan strategi untuk mendapatkan space brand awareness dengan kesepakatan ikut membayar sebuah project atau event. Menurut FULLSTOP Creative Agency Indonesia, nggak hanya project atau event offline saja. Namun jika teman-teman menyadari adanya iklan di TV setelah tayangnya sebuah program atau sinetron, maka di sana jugalah media sponsorship sedang berjalan.

Sebenarnya jika dikategorikan, sponsorship sendiri menurut Mekari terdapat banyak jenisnya. Di antaranya terdapat 3 jenis sponsorship yang dapat teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia pelajari:

  1. Community/Event Sponsorship

Jenis sponsorship ini biasanya bisa teman-teman UMKM dan family business Surabaya temukan pada event-event seperti event sosial penggalangan dana, atau event apapun itu yang diselenggarakan oleh sebuah komunitas. Teman-teman bisa ikut partisipasi dalam sponsorship jenis ini jika memang brand kalian se-niche dengan value komunitas. Eksposur yang didapat nantinya berupa penayangan logo brand kalian dalam tools branding / marketing event yang sedang diselenggarakan.

  1. Media Sponsorship

Teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia dalam sponsorship jenis ini akan terlibat bersama stasiun televisi atau radio. Support finansial yang teman-teman berikan tentu akan mendapatkan eksposur dari penonton maupun pendengar media yang bersangkutan.

  1. Team Sport Sponsorship

Pernah lihat jersey tim sepak bola atau olahraga lainnya terdapat logo sebuah brand nggak, teman-teman? Kira-kira begitulah cara kerja sponsorship jenis ini. Hak eksklusif untuk mendapatkan awareness seperti ini didapat oleh brand-brand yang bekerjasama dengan tim sepak bola dan tim cabang olahraga lainnya.

Contoh client FULLSTOP Creative Agency Surabaya yang menjalankan sponsorship ini adalah, FUKUMI x ITIKMINTON. Logo FUKUMI telah menjadi partner sponsorship di ITIKMINTON yang resmi dibuka Agustus 2024 lalu, sehingga komunitas badminton yang angkanya mencapai ribuan di ITIKMINTON terekspos dengan branding dari FUKUMI.

Source: Official Instagram ItikMinton

Boost Campaign Lewat Partnership

Menurut FULLSTOP Branding Indonesia, marketing strategy ini cukup mudah teman-teman UMKM dan family business Surabaya temukan baik pada branding activation atau social media activation Surabaya.

Nggak hanya sponsorship saja yang jenisnya banyak, melansir dari Glints marketing strategy yang berupa kolaborasi ini juga berbeda-beda macamnya. Marketing strategy ini menurut Glints juga saat ini menjanjikan untuk mencapai target KPI teman-teman lho!

Bahkan, jenis-jenis partnership menurut Glints juga kebanyakan dijalankan melalui social media. Di antaranya:

  1. Influencer (Key Opinion Leader)

Sering banget juga FULLSTOP Branding Indonesia share keseruan listing KOL di setiap opening Wizzmie. Hasilnya bagaimana? Sesuai dengan prediksi Glints, maka support FULLSTOP untuk opening Wizzmie memang selalu mengundang antrian mengular.

Merupakan pihak kerjasama yang cukup mendatangkan banyak traffic di era 4.0 saat ini, dengan influencer teman-teman tentu juga otomatis mendapatkan awareness dari followers mereka.

Serupa tapi tak sama dengan Influencer, teman-teman UMKM dan family business Surabaya juga bisa menggunakan Affiliate (salah satu jenis partnership). Perbedaan affiliate dengan influencer ada pada konten yang di-highlight. Affiliate biasanya dilakukan oleh selebgram dengan spesifik niche untuk kemudian me-review produk / brand kalian dan perlu menyertakan CTA ke Official Store teman-teman.

Influencer dan KOL adalah salah satu bentuk partnership yang paling mudah untuk dilakukan. Bahkan family business owner pendatang baru pun dijamin pasti bisa kok bikin campaign partnership dengan influencer / affiliator!

  1. Partnership Antar Brand

Source: Official Instagram Crystal of The Sea

Pasti teman-teman nggak asing dengan bentuk partnership seperti ini. Salah satu client FULLSTOP Creative Agency Surabaya, Crystal of the Sea sedang mengadakan Giveaway Collaboration dengan Eucalie Organics. Inilah bentuk partnership antar brand yang bisa teman-teman aplikasikan juga bareng brand yang se-niche. Selain bisa saling bertukar kolam awareness, teman-teman juga bisa menambah jangkauan audience dari partner bisnis kalian.

Tapi ingat, partnership antar brand juga jangan asal sembarang brand ya.

Harus diperhatikan brand image dan kualitas dari brand tersebut. Minimal harus setara dengan branding yang kamu inginkan. Or even better… partnership dengan brand yang levelnya lebih tinggi daripada brand bisnis-mu.

Dan pastinya, tetap harus perhatikan siapa target audience brand-mu yang sesungguhnya. Apakah dengan partnership ini bisa memberikan dampak yang bagus? Baik secara awareness maupun conversion?
Karena tentunya kamu sebagai family business owner nggak mau kan kalau ternyata partnership yang dilakukan sia-sia karena audience dari partner tidak butuh brand-mu.

Terakhir, SECUIL TIPS dari FULLSTOP Branding Indonesia yang sudah handle lebih dari 50 client dalam 5 tahun terakhir.

KNOW YOUR WORTH.

Yap, kalau kamu adalah owner dari brand dengan 200-300K followers, buat apa kamu collab dengan brand yang bahkan 20K aja belum nyampe?

Kapan Perlu Menggunakannya?

Timing yang tepat tentu bisa teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia gunakan seiring dengan timeline campaign yang sedang berjalan. Penggunaan sponsorship atau partnership tentu juga perlu kejelian kalian untuk mencuri perhatian potential customer hingga sampai di titik peak selling promo yang ada.

Contoh, kalau teman-teman perhatikan saat tim KOL FULLSTOP briefing post KOL sebelum opening outlet baru di setiap kota. Golden time seperti ini tentunya membutuhkan manajerial yang bagus agar tidak kehilangan peluang.

Begitupun dengan momen peak seasons Desember besok. Siapkan marketing strategy dan branding strategy teman-teman dengan matang, agar kesempatan emas tidak direbut oleh kompetitor.

Sudah paham nggak nih dengan topik sponsorship vs. partnership hari ini?

Nah buat yang masih mau belajar branding / marketing strategy dari pengalaman FULLSTOP Branding Indonesia di dunia creative agency… coba tebak, next kita akan bahas apa!

Back To List Blog