Miniso x Harry Potter Bikin Kaum FOMO Se-Indonesia Heboh
Happy Halloween all!
Ngomongin Halloween kayaknya kolaborasi VIRAL antara Miniso x Harry Potter juga mendukung vibes momen ini. Apakah kebetulan atau memang kesengajaan?
Source: Disway
Kalau memang kebetulan atau pun kesengajaan, yang pasti kolaborasi ini berhasil mengundang perhatian dan membuat panjang antrean. Baru di September lalu FULLSTOP Branding Indonesia share ke teman-teman bahwa Warner Bros as Production House Harry Potter akan mere-boot Harry Potter di tahun 2026. So, apakah justru kolaborasi ini berhubungan akan berakhirnya 2024 dan remind audience tentang Harry Potter?
Bisa iya, bisa juga NGGAK lho teman-teman.
Yang mencuri hati FULLSTOP Creative Agency Surabaya, kolaborasi ini sebenarnya lebih memantapkan research FULLSTOP Branding Agency pada artikel berikut.
Sebuah karya seperti film atau buku yang mediumnya dapat diubah menjadi sebuah merchandise dengan target market yang luas dapat memang benar dapat menjadi strategi branding tersendiri. Karya yang mudah diubah mediumnya ini memang cukup fleksibel untuk menjadi media kolaborasi atau partnership karena juga punya target audience yang cukup spesifik dari komunitas penggemarnya.
Sama halnya saat Harry Potter hadir kembali dalam medium yang berbeda dengan bentuk berbagai merchandise dan beberapa produk fashion. Potterhead (sebutan untuk penggemar Harry Potter) tentu penasaran dan ingin mengoleksi berbagai pilihan produk Miniso x Harry Potter ini.
Keberhasilan untuk menarik perhatian skala komunitas ini ternyata membangun viral marketing yang juga mendatangkan antrian panjang dengan lebih banyak target market lho teman-teman!
Apa sih sebenarnya marketing strategy atau branding strategy yang dilakukan MINISO x Harry Potter sampai mengundang kerumunan seperti ini?
Sini-sini FULLSTOP Branding Agency jelasin!
Scarcity Marketingnya Berhasil Bangun Interaksi
Source: Official Instagram Miniso Indonesia
Masih inget nggak dengan pembahasan scarcity marketing di sini?
Yap, marketing strategy yang dilakukan MINISO x Harry Potter juga menggunakan strategi ini. Saking berhasilnya sampai mengundang kemarahan pada kolom komentar berikut.
Tanggapan terhadap scarcity (kelangkaan) ketersediaan produk tersebut menurut FULLSTOP Branding Indonesia merupakan tanda bahwa scarcity marketing yang dijalankan cukup berhasil membangun interaksi. Jika sudah demikian, maka selain collaboration marketing dan scarcity marketing yang dijalankan, nggak heran kolaborasi ini juga dapat melahirkan viral marketing.
Dari engagement berupa interaksi inilah viral marketing dapat turut serta menjadi pelengkap dari marketing strategy ini. Sepertinya MINISO x Harry Potter memang sengaja menjalankan strategi ini secara perlahan (tidak masif). Tujuannya apa ya?
Langkah seperti ini menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya cukup cocok dijalankan oleh UMKM dan family business Surabaya saat ingin trial-error dengan interest audience. Terlihat bahwa, secara perlahan MINISO juga memperbanyak outlet yang menyediakan merchandise Harry Potter ini.
Fokus Brand Activation dengan Vibes Miniso x Harry Potter
Menurut FULLSTOP Branding Indonesia, scarcity marketing digunakan MINISO x Harry Potter untuk menyeimbangkan branding strategy saat promo ini dijalankan.
Tidak offering dalam jumlah banyak.
Hanya menyediakan LIMITED STOCK di outlet-outlet tertentu.
Kedua poin inilah yang membuat seseorang ter-trigger untuk mengunjungi salah satu MINISO dengan produk-produk Harry Potter. Menyajikan konsep kolaborasi yang menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya cukup detail, tentu nggak hanya produknya saja yang unik dan inovatif, tapi juga interior outlet MINISO yang di-design seolah diajak masuk ke Hogwarts ini, juga mendukung vibes halloween yang sedang on going.
Terlihat bahwa MINISO x Harry Potter cukup membagi rata skala marketing strategy dan branding strategy agar audience-nya tetap aware baik dengan MINISO maupun Harry Potter. Wahh lesson-learned yang cukup penting untuk teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia ya!
Kolaborasi yang Inovatif dan Mencuri Hati Banyak Segmen
View this post on Instagram
Source: Official Instagram JktGo x Miniso Indonesia
Nggak hanya merchandise, MINISO x Harry Potter juga menawarkan produk-produk fashion seperti tas, pouch dalam berbagai ukuran (dengan penggambaran karakter atau alur cerita di Harry Potter).
Tentu, bentuknya yang juga unik dan catchy nggak hanya bikin Potterhead aja yang kesengsem. Tapi tentunya diferensiasi produk seperti ini juga dapat meluaskan jangkauan audience karena meluaskan segmen pasar.
Pada strategi ini FULLSTOP Branding Indonesia cukup yakin bahwa memang mengaplikasikan branding strategy dan marketing strategy juga perlu kreativitas tinggi agar niche dari brand teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia juga dapat menjadi strategi yang dikembangkan tanpa melenceng dari goals marketing atau branding-nya.
Kapan Bisnis Rintisan dapat Melakukan Collab?
Menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya saat brand berusia paling tidak 3 tahun. Karena kolaborasi membutuhkan budget yang cukup besar, maka perlu juga mempertimbangkan golden time brand Anda dapat berkolaborasi.
Disclaimer dulu!
Bukan berarti 3 tahun adalah jawaban yang paten ya. Menurut FULLSTOP Branding Agency semua tergantung dengan goal masing-masing brand family business, menyesuaikan juga dengan target market, trend, dan masih banyak faktor lainnya.
Selain itu, agar target market teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia nggak salah fokus pada brand partner collab, maka perlu juga mengukur seberapa kuat brand recognition dan brand positioning-nya. Harry Potter telah memiliki brand positioning yang cukup kuat sebagai film dan buku yang punya banyak penggemar. Pun MINISO, brand fashion ini juga sama.
Salah satu client FULLSTOP Branding Indonesia akhir-akhir ini juga sering melakukan kolaborasi dengan brand lain.
Bisa tebak, brand apakah yang dimaksud?