Trigger Marketing vs Scarcity Marketing. Apa Bedanya?

Trigger Marketing vs Scarcity Marketing. Apa Bedanya?

Posted by Fullstop Indonesia on 26 October 2024

Marketing strategy memang bermacam-macam jenisnya.

Menurut FULLSTOP Branding Agency Surabaya sendiri, momen tepat untuk mengukur penggunaannya tergantung pada momen promosi atau campaign yang sedang teman-teman jalankan.

Promosi dan campaign menjadi penentu arah marketing strategy apa yang akan teman-teman UMKM dan family business Indonesia gunakan.

Hard-selling kah?

Atau cukup dengan soft-selling?

Well, keduanya bisa teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Surabaya sesuaikan dengan kebutuhan building branding atau goals marketing kalian. Kali ini, FULLSTOP Creative Agency Indonesia akan kulik mendetail tentang Trigger Marketing dan Scarcity Marketing. Keduanya sama-sama melakukan pendekatan secara psikologi di benak konsumen, dan temukan perbedaannya bareng FULLSTOP Branding Indonesia, yuk!

Permainan Emosi pada Trigger Marketing

Salah satu jenis marketing strategy yang disebut juga dengan emotional trigger marketing ini biasanya menggunakan copywriting yang dapat memancing emosi, mengaduk perasaan hingga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Melansir dari Digital 360, copywriting atau kata-kata yang digunakan pada marketing strategy lebih baik ditulis dengan singkat. Karena semakin singkat ditulis, maka semakin mudah sebuah campaign mempengaruhi pikiran potential customer-nya.

Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia sendiri yang telah berpengalaman sejak tahun 2012, penggunaan copywriting memang menentukan apakah sebuah campaign berhasil dan mendapatkan closing atau justru membuat bosan pembacanya.

Hasil observasi FULLSTOP Creative Agency Surabaya dari beberapa jurnal ilmiah juga menyebutkan bahwa atensi seseorang lebih banyak fokus pada visual daripada text. Sehingga skala tulisan dan gambar juga berpengaruh terhadap ketertarikan potential customer teman-teman.

Trigger marketing biasanya lebih efektif digunakan untuk model percakapan blast marketing daripada copywriting sebuah campaign. Mengapa demikian? Karena sesuai dengan namanya, marketing strategy ini sebenarnya lebih mengarah ke soft-selling dengan menggiring audience untuk melakukan ‘closing’.

Marketing strategy jenis ini, bisa teman-teman UMKM dan family business Surabaya gunakan untuk offering promo melalui Whatsapp atau DM Instagram. Ditujukan untuk loyal customer dengan penawaran menarik, maka trigger marketing cukup efektif dilakukan hingga Customer Service teman-teman juga bisa menggiring keputusan pembelian sesuai goals marketing campaign yang sedang berjalan. 

Tingkat Urgensi Tinggi pada Scarcity Marketing

Sama-sama melakukan pendekatan melalui psikologis potential customer, scarcity marketing lebih cocok di-highlight melalui Call-to-Action sebuah iklan atau campaign. Melansir dari SMESTA Kemenkopukm, scarcity marketing cukup efektif untuk perilaku generasi terkini yang sering disebut FOMO.

Yap, FULLSTOP Branding Agency Surabaya sendiri setuju karena memang tendensi dari marketing strategy ini juga termasuk agar orang segera membeli penawaran Anda.

Melalui sebuah trigger seperti

UNLIMITED

ONLY 1 SLOT

BERLAKU HANYA 3 HARI

CTA seperti itu sering digunakan pada scarcity marketing karena memang yang digarisbawahi ada pada kelangkaan atau terbatasnya jumlah produk yang ditawarkan pada pembeli. Teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia menyadari nggak sih kalau trigger marketing bisa berupa scarcity marketing juga?

Saking miripnya karena pendekatan psikologis yang diberikan di benak audience, maka keduanya juga menjadi topik yang menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya menarik untuk dikulik. Scarcity marketing membuat orang ter-trigger, sedangkan trigger marketing bisa teman-teman UMKM dan family business Surabaya oleh menjadi sebuah scarcity marketing.

Kapan Waktu Terbaik untuk Menjalankannya?

Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia terdapat dua momen penting yang bisa digunakan teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia untuk menggunakan marketing strategy ini.

Pertama, mendekati periode akhir campaign berjalan.

Kedua, boost awareness sebelum campaign dimulai.

Pilihan kedua bisa teman-teman gunakan dengan copywriting yang tepat, dengan pendekatan blast marketing yang juga tidak terlalu sering namun konsisten secara berkala. Kalau dipikir-pikir lagi ternyata kedua marketing strategy yang dibahas kali ini punya hubungan kuat ya, ternyata.

Coba tebak, adakah client FULLSTOP Creative Agency Surabaya yang sering menggunakan marketing strategy ini?

Back To List Blog