Stunt Marketing ala Chiki Indonesia Ajak Main Semua Orang!
Makanan Ringan produksi dari PT. Indofood Fritolay Makmur satu ini memang menjadi brand snack yang cukup legend di antara lainnya. Konsistensi packaging, maskot bahkan nama produk pun mengundang rasa penasaran FULLSTOP Branding Agency Indonesia untuk mempelajari marketing strategy dan branding strategy di balik nama besarnya.
Berdiri sejak tahun 1968 dan menjadi produk pertama andalan PT. Indofood Fritolay Makmur, Chiki Balls Indonesia juga termasuk snack yang tetap memiliki penggemarnya hingga hari ini. Nggak cukup hanya konsistensi pada brand identity, pertengahan Juli lalu Chiki Balls Indonesia juga ingin lebih dekat dengan audience-nya melalui Stunt Marketing yang dijalankannya.
Melansir dari Marketeers, Chiki Balls bersama para maskotnya memulai marketing strategy ini di Trans Snow World, Bekasi Timur. Nggak hanya satu tempat, tapi stunt marketing yang seru ini juga dijalankan di Dunia Fantasi serta event Car Free Day FX Sudirman di hari-hari berikutnya.
Makin penasaran nggak sih, bagaimana sebenarnya stunt marketing digunakan pada campaign Chiki Balls ini? Sini-sini FULLSTOP Branding Indonesia jelasin!
Apa Sih Stunt Marketing Itu?
Sebelum FULLSTOP Creative Agency ajak analisa mendalam,...
Pernahkah teman-teman melihat ada gerombolan dancer menari di depan umum?
Pernahkah teman-teman terpancing untuk menonton sebuah pertunjukan yang “tiba-tiba” ada di tengah-tengah keramaian?
Melansir dari Sapience Communications, event yang ter-planning untuk mencuri perhatian sekitar inilah yang disebut dengan stunt marketing. Marketing strategy sekaligus brand activation yang juga sering disebut dengan PR Stunt ini sadar atau tidak sering digunakan pada event-event tertentu. Stunt marketing juga diaplikasikan pada sebuah pertunjukkan dari komunitas atau brand yang ikut menjadi partnership dalam event tersebut.
Fungsi marketing strategy ini ada pada “keterlibatan” atau “ketertarikan” audience saat melihat campaign yang sedang ditunjukkan. Selain itu marketing strategy ini juga nggak hanya dapat digunakan sebuah brand saja, tapi saat teman-teman punya organisasi atau komunitas yang sedang ingin memperluas jangkauan, gunakan strategi ini.
Selain karena goalsnya yang cukup efektif untuk brand activation, stunt marketing juga dapat menjadi tools marketing untuk menunjukkan kegiatan sebuah komunitas atau organisasi.
Keberhasilan Capernya “Unstoppaballs”
Kira-kira, teman-teman UMKM dan family business owner terpancing nggak jika melihat maskot Chiki Balls berikut tiba-tiba ikut main berbagai wahana di Dufan?
Source: Sindonews
Nggak menyuguhkan sebuah pertunjukkan dance saja, tapi Chiki Balls melalui maskotnya juga seolah ingin highlight campaign “Unstoppaballs” yang sedang dijalankannya. FULLSTOP Branding Agency Indonesia mempersepsikan campaign ini menyampaikan pesan, “yuk main tanpa henti!” untuk siapapun pengunjung Dufan, Trans Snow World, dan event Car Free Day FX Sudirman.
Keselarasan antara campaign dan brand identity ternyata menurut FULLSTOP Branding Indonesia juga penting ya teman-teman untuk diperhatikan pada sebuah stunt marketing. Membangun ingatan seseorang terhadap Chiki Balls, poin inilah yang dijadikan pancingan untuk target marketnya di setiap event. Sehingga, nggak cuman vibes “fun” aja yang menemani aktivitas audience saat stunt marketing ini dijalankan, tapi juga ingatan terhadap Chiki Balls dapat terbangun dan benar-benar menumbuhkan ‘awareness’.
Brand Image yang Konsisten Di-Boost pada Campaign
Sama seperti brand legend yang pernah dibahas FULLSTOP Creative Agency Surabaya di artikel sebelumnya. Chiki Balls juga konsisten dengan warna kuning, maskot, bentuk produk, sampai nama brand, juga tetap sama.
Apapun campaign-nya, menurut FULLSTOP Branding Indonesia brand identity yang juga mencerminkan brand image Chiki Balls seolah menjadi pengingat banyak orang terhadap snack rasa coklat dan keju ini. Nggak banyak melakukan perubahan sebagai inovasi brand atau produk, Chiki Balls pun membuktikan persistennya untuk dapat bisa bersaing dengan kompetitor makanan ringan lainnya.
Bedanya Stunt Marketing dan Event Marketing
Sama-sama dijalankan pada sebuah event, apa perbedaan dari kedua marketing strategy ini?
Well, menurut riset dan observasi FULLSTOP Creative Agency Surabaya keduanya berbeda dari segi planning dan aktualisasi strateginya. Event marketing tentu dikonsep untuk memberi panggung sebuah brand melalui interaksi audience yang juga dibangun di dalamnya. Sedangkan stunt marketing cukup jauh berbeda.
Mengonsep sebuah “pertunjukan” agar menarik perhatian sekitar dan dapat mengenalkan USP atau brand identity merupakan brand activation dari stunt marketing pada sebuah event yang sedang berlangsung.
FULLSTOP Branding Agency Indonesia jadi kepo nih, kira-kira brand kalian lebih membutuhkan marketing strategy yang mana ya saat ini?