Branding Strategy Apple di Balik Kontroversi & Hujatan Iklan iPad PRO
Beberapa kali FULLSTOP Branding Agency Indonesia menganalisa salah satu TOP BRAND Gadget ini. Pertama, membredel detail secara keseluruhan branding strategynya. Kedua, tepat saat Apple baru saja rilis Iphone 15 di bulan September 2023 lalu.
Tapi ngomong-ngomong soal Apple (iPad & iPhone), sejak kapan ya Apple tetep jadi Top Brand? Kalau ditarik 5 tahun terakhir (2018-2023) belakangan, menurut Databoks Apple merupakan company yang cukup konsisten menjadi TOP BRAND di beberapa kategori.
Source: Databoks (Merk dengan Valuasi Terbesar Tahun 2018)
Di tahun 2018, sesuai dengan data dari Databoks berikut Apple menjadi brand dengan nilai perusahaan paling besar mengalahkan Google dan Microsoft.
Source: Databoks (Perusahaan dengan Merk Paling Bernilai Tahun 2023)
Di tahun 2023, terdapat perbedaan data dari Databoks. Apple menempati peringkat kedua setelah Amazon sebagai perusahaan dengan merk paling bernilai, disusul dengan Google dan Microsoft. Peringkat yang terpantau secara kinerja keuangan ini sebenarnya nggak bisa dijadikan acuan pakem bahwa Apple terus menerus menjadi Top Brand karena marketing dan strateginya. Namun, jika kita berikan ‘benang merah’ pada stabilitas keuangan perusahaan, terlihat bahwa Apple BERHASIL konsisten untuk memanage keuangannya dari penjualan dan manajemen internalnya dari tahun ke tahun.
“Berhasilnya di sisi mana ya, jika diukur dari kinerja keuangan?”
Seperti pembahasan FULLSTOP Creative Agency di sini, kuncian Apple SUKSES ada pada service dan pelayanan loyal customernya yang benar-benar mendapatkan perhatian khusus (mulai dari user-interface sampai service) tersendiri. Hubungan personal yang secara soft-selling dibangun oleh Apple ini menjadi poin utama keberhasilan brand ini mendapatkan valuasi terbanyak di antara brand lainnya.
Gimana nggak, Apple mengonsep dirinya sendiri sebagai one stop solution mulai dari apps downloader sendiri (App Store), sampai fitur pengiriman file yang juga hanya dapat dilakukan oleh sesama pengguna Apple (AirDrop). Maka kemanapun pengguna Apple menemukan masalah, solusinya tetap dari Apple sendiri dan service ini menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia merupakan branding strategy cerdas yang memperkuat brand positioning Apple di benak potential target marketnya.
Namun akhir-akhir ini Apple mengagetkan banyak orang melalui iklan iPad Pro-nya yang cukup kontroversial. Sudahkah teman-teman nonton Iklannya yang berjudul ‘Crush!’?
Yap, iklan yang highlight banyak media kreativitas dihancurkan pada sebuah mesin (sekaligus) kemudian digantikan oleh iPad PRO ini seolah melakukan judgement secara hard-selling. Banyak yang berkomentar bahwa iklan ini terlalu ‘overclaim’ dan berlebihan.
So, gimana ya menurut FULLSTOP Creative Agency tentang iklan ini? Sini-sini FULLSTOP jelasin!
Seperti Kesengajaan Berinteraksi Lewat Controversial Marketing
Pernahkah teman-teman mendengar tentang Controversial Marketing?
Selain Emotional Marketing dan Viral Marketing, di iklan iPad Pro kali ini Apple sepertinya sedang menggunakan Controversial Marketing untuk mengundang interaksi dari target marketnya.
Melansir dari Kompasiana, Controversial Marketing merupakan turunan dari Buzz Marketing. Marketing strategy ini semakin mengundang kontroversi, komentar, bahasan, dan analisa, maka semakin BERHASIL pula strategi ini.
Baik sengaja atau tidak, menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia Apple sepertinya memang melakukan strategi ini agar dapat berinteraksi dengan audience-nya. Apple seolah ingin memancing ‘attention’ dari audience agar dapat juga berkomunikasi dengan siapapun yang memberi komentar pada iklan produk barunya ini.
Kalaupun Apple memang menggunakan strategi ini, karena banyak media yang juga membahasnya berarti Apple cukup BERHASIL memberikan “hook” di tengah-tengah boost awareness iPad Pro terbarunya.
Brand Value yang Konsisten Dipertahankan
Di balik marketing strategy yang dipilihnya, tentu Apple menyelipkan branding strategy yang cukup kuat untuk mempertahankan brand value dan brand positioningnya.
Menurut FULLSTOP Creative Agency, value simplicity, elegan dan berkelas selalu Apple HIGHLIGHT sebagai brand value yang konsisten digaungkan. Termasuk pada iklan iPad Pro yang banyak dihujat penontonnya.
Story-board yang disajikan tim marketing Apple pada iklannya ini terlihat TETAP KONSISTEN dengan kesederhanaannya tanpa mengabaikan CTA yang ternyata mempromosikan dirinya sendiri. Pada iklan iPad Pro-nya, Apple juga seolah ingin menyampaikan bahwa perkembangan teknologi menjadi perhatian penting untuk pengembangan setiap produknya.
Menggantikan banyak media dan melengkapi peran ini menjadi satu dalam iPad Pro keluaran terbarunya seolah Apple sampaikan agar brand positioning Apple tetap “relate” di tengah perkembangan era digital hari ini.
Apple selalu jenius menyematkan soft-selling yang membuat seseorang selalu ingat pada brand satu ini.
Kapan Harus Menggunakan Strategi Controversial Marketing?
Menelisik dari posisi Apple yang merupakan salah satu BRAND LEGEND, kira-kira jika teman-teman UMKM dan family business owner yang akan launching produk, apakah perlu menggunakan Controversial Marketing juga ya?
Bolehkah teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia menggunakan marketing strategy ini tanpa memperhatikan brand positioning dan risikonya?
Secara BEST TIME, menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia marketing strategy ini perlu digunakan dengan memperhatikan manajemen risiko yang akan diterima teman-teman UMKM dan family business owner setelahnya. Mengapa? Karena brand sebesar Apple, tentu juga telah memperhitungkan risiko dan konsekuensi saat Controversial Marketing ini BERHASIL, akan berdampak apa saja terhadap Apple sendiri?
Namun, karena Apple masih ‘top of mind’ di tengah persaingan sengit dengan brand teknologi lainnya, rasanya teman-teman UMKM dan bisnis keluarga Indonesia perlu banget memperhitungkan marketing strategy ini sebelum melakukannya. Apakah kira-kira akan lebih banyak menguntungkan atau merugikan?
Adakah teman-teman UMKM dan family business owner tertarik mencoba Controversial Marketing pada sebuah campaign?
Yuk persiapkan insight branding dan marketing lainnya dengan stay tune di Blog FULLSTOP!