Branding Strategy di Balik Penggalangan Dana Fashion Populer: Met Gala 2024

Branding Strategy di Balik Penggalangan Dana Fashion Populer: Met Gala 2024

Posted by Fullstop Indonesia on 15 May 2024

Sebagai branding agency yang hidup di dunia kreatif… kalau FULLSTOP Branding Indonesia boleh menarik satu persamaan nih ya… tampaknya Event tahunan Met Gala ini ternyata mirip juga karakteristiknya dengan BRAND LEGEND lho teman-teman!

Gimana nggak LEGEND, Met Gala yang mulai diadakan pada tahun 1948 ini, rutin memulai event tematiknya di tahun 1973. Melansir dari CNBC Indonesia, event yang diinisiasi oleh Eleanor Lambert ini merupakan event penggalangan dana yang para tamu undangannya pun harus membayar tiket sebesar US$50 (saat itu).

Diselenggarakan di New York yang ditujukan untuk entitas independen bernama Costume Institute pada The Metropolitan Museum of Art, Met Gala telah mengalami perkembangan. Bermula hanya sebuah acara jamuan makan malam kelompok sosialita, hari ini seperti yang kita kenali, Met Gala merupakan perhelatan TOP CELEBRITY seluruh dunia dengan karpet merahnya.

Kalau dipikir-pikir, event sebesar ini dengan goals penggalangan dana, tapi kenapa ya bisa sampai sekonsisten ini teman-teman? Bahkan ditunggu-tunggu dan tamu undangannya pun cukup mengundang perhatian. Penggalangan dananya pun bisa dibilang menguntungkan The Metropolitan Museum of Art sendiri (Costume Institute).

Well, meskipun FULLSTOP Branding Agency Surabaya nggak bisa memungkiri juga, pertanyaan soal branding strategy Met Gala ini ternyata didukung juga dengan marketing strategy yang mumpuni.

Siapa sih yang nggak tertarik partnership dalam event legend dan tahunan seperti Met Gala? Tentunya nggak hanya fashion brand saja ya, teman-teman. Seperti yang FULLSTOP Branding Indonesia amati dari segi creative agency dan marketing agency… selain fashion industry, Met Gala tentunya mengundang minat dari beauty industry / beauty brand juga. Bahkan entertainment industry seperti production house pun juga tertarik ‘join the hype’ dari event ini.

Hal ini terlihat dari bergabungnya pemimpin redaksi majalah Vogue pada Costume Institute dan mengajukan ide untuk mengadakan Met Gala secara tematik tiap tahunnya. Eksistensi dari Vogue sendiri dibuktikan dengan konsistensinya membangun acara ini sampai tahun ini. Sebuah event marketing yang berhasil melansir dari Marketeers, terletak pada bagaimana pengunjung atau peserta event tersebut engage terhadap konsepnya. Selain itu tentunya dengan mengundang lead generation yang dihasilkan.

Dan Met Gala pun membuktikan event-nya bukan sekedar ajang awareness juga, tapi juga menghasilkan conversion yang besar! Poin lead generation ini dibuktikan oleh prestasi Met Gala 2024 yang melansir dari Liputan 6, telah berhasil menghimpun dana sebesar USD 26 juta atau senilai Rp 418,02 miliar.

Keren kan?

Ya brand activation dan marketing strategy inilah yang jadi panutan FULLSTOP Branding Indonesia sebagai creative agency Surabaya. Dari Met Gala ini, branding agency Surabaya sekaliber FULLSTOP pun juga masih banyak belajar, supaya bisa mengaplikasikan ide-ide kreatif branding activation-nya untuk client FULLSTOP. Apalagi client-client yang sudah tingkat nasional sampai internasional nih!

Apa saja sih brand activation yang menjadi poin pembelajaran bagi FULLSTOP?

Dan bagaimana sih branding strategy event Met Gala ini?

FULLSTOP Indonesia akan bahas di artikel kali ini ya!

Personal Branding TOP CELEBRITY

Dibalik perhelatan akbar di acara ini, ternyata melansir dari Beautynesia, terdapat beberapa peraturan yang strict untuk tamu undangan (para seleb yang diundang). Di antaranya seperti:

  1. Dilarang merokok (ini masih wajar…)
  2. Harus menggunakan busana sesuai tema dan persetujuan (ini juga makes sense…)
  3. Dan yang paling strict adalah… undangan dilarang menggunakan handphone, bermain media sosial, dan selfie!

Nah… padahal tau sendiri kan bagaimana dunia hiburan itu sebenarnya dipenuhi dengan yang namanya social media?

Dan tidak cuma peraturan yang ketat, para tamu undangan juga sebenarnya ikut MEMBAYAR tiket masuk Met gala!

Tapi kok bisa ya Met Gala tetap eksis dan sukses mengundang perhatian?

Well… menurut FULLSTOP yang sudah belasan tahun bergerak di dunia branding agency dan creative industry.. jawabannya adalah karena personal branding undangannya itu sendiri.

At least salah satu jawabannya ya.

Berkat personal branding seleb yang sangat kuat dan memiliki fanbase kuat, brand positioning Met Gala masih bisa eksis hingga kini, meski tidak ada social media activation sama sekali dari undangan selebriti yang bersangkutan. Meski begitu, branding strategy masih tetap jalan dong… yaitu dengan menggerakkan social media activation “buzzer” alias awak media dan fans-fans yang turut menyebarkan “look” dari seleb tersebut. Jadi, meski para seleb tidak diperbolehkan selfie dan update di media sosialnya, acara tetap berhasil jadi perbincangan hangat. Bahkan setelah 76 tahun diselenggarakan!

Dan tentu brand activation Met Gala tidak berhenti di situ saja. Tidak berpuas diri lah anggapannya, walaupun nama & brand positioning sudah kuat dalam dunia ajang penggalangan dana.

Akhir-akhir ini, Met Gala juga meningkatkan brand awareness dengan cara mengundang seleb artis Korea seperti Jennie BLACKPINK dan Stray Kids. Animo fans yang sangat tinggi dari fanbase K-Pop Idol ini tentu saja membawa nama brand Met Gala ke audience yang jauh lebih luas… menjangkau orang-orang yang sebelumnya mungkin tidak peduli apa itu Met Gala. And it works! Masih sama dengan larangan social media-nya, Met Gala 2024 sukses membuat “keramaian” via social media activation yang digerakkan oleh akun-akun fanbase. Menurut FULLSTOP Indonesia sebagai branding agency & marketing agency, that’s the power of a good branding!

Dan jujur saja… konsep ini menginspirasi FULLSTOP sebagai creative agency berbasis di Indonesia serta mengingatkan kami tentang sebagaimana pentingnya personal branding – atau dalam kasus UMKM dan family business owner lokal, betapa pentingnya personal branding influencer atau KOL yang dipilih.

Event Tematik yang Selalu Mengundang Curiosity

Melansir dari Smartven, terdapat Piramida Brand Awareness yang bisa teman-teman UMKM dan family business owner Indonesia aplikasikan dalam pengembangan bisnis Anda.

Tahapan paling pertama, terdapat ‘no awareness’.

Kemudian terdapat brand recognition disusul brand recall..

Untuk kemudian berhasil menjadi ‘top of mind’.

Well, tidak hanya UMKM dan bisnis keluarga saja yang perlu mengaplikasikan teori ini. Menurut analisis FULLSTOP Branding Agency Indonesia, sekaliber Met Gala 2024 pun melakukan branding strategy ini lho! Yap, Met Gala 2024 memiliki brand activation berupa brand recall. Tujuannya? Tentu saja untuk remind target audience “sebenarnya” dari event penggalangan dana ini.

Ya… memang branding strategy yang dilakukan oleh Met Gala sukses menggaet perhatian seluruh dunia. Tapi, kalau teman-teman UMKM dan owner bisnis keluarga telaah lebih dalam, siapa sih yang sebenarnya adalah target audience dari Met Gala?

Yes. Bukan kita sebagai “konsumen” social media atau fans.

Audience Met Gala yang sesungguhnya adalah selebriti, sosialita, luxury brand owner, dan lain sebagainya. In short, kelompok orang “kaya”.

Karena bagaimanapun juga… tujuan diadakan event ini adalah untuk menggalang dana. Dan merekalah “target market” yang disasar.

Sebagai gantinya, agar target market tersebut berani mengeluarkan “uang” lebih banyak (dengan membeli meja / dan lain sebagainya), maka Met Gala memberikan exposure yang sebegitu besarnya via brand activation ke “rakyat biasa”.

Apalagi dengan tema tahunan  yang selalu unik dan mengundang curiosity, Met Gala 2024 sukses memberikan apa yang “dimau” oleh “target market”.

Berkat brand recall yang dilakukan secara rutin, masyarakat jadi rutin mengantisipasi Met Gala tiap tahunnya. Dan antusiasme inilah yang dicari-cari oleh “target market” alias si “penyumbang dana” untuk memberikan conversion yang lebih tinggi di ajang Met Gala.

Apakah Piramida Brand Awareness Hanya Berlaku untuk Event atau International-Scale Brand?

Menurut FULLSTOP Branding Agency Surabaya, sesuai tahapan dari Piramida Brand Awareness, branding strategy seperti ini nggak hanya berlaku untuk campaign sebuah event atau event marketing ya, teman-teman.

Believe it or not, kita semua sebenarnya sudah mulai melakukan strategi brand activation satu ini kok. Termasuk FULLSTOP Branding Indonesia.

Salah satu contoh yang pernah dilakukan FULLSTOP Branding Agency Indonesia ada pada boost awareness yang konsisten dijalankan bareng Wizzmie di setiap openingnya. Tema opening berbeda, namun konsisten menggunakan strategi yang sama. Dengan riset dan brief yang dilakukan tim KOL Management untuk setiap KOL di opening Wizzmie, personal branding dari masing-masing KOL juga ikut serta, sama seperti personal branding tiap seleb di Met Gala 2024.

Kalau di bisnis keluarga teman-teman, apakah sudah mulai mengaplikasikan piramida brand awareness juga nih?

Sudah atau belum… itu bukan masalah. Yang penting semua brand activation menghasilkan PROGRESS. Itu sih prinsip FULLSTOP sebagai creative agency yang sering banget menemani perjalanan owner bisnis keluarga Indonesia untuk menjadi top of mind brand di industrinya masing-masing.

Buat teman-teman pegiat UMKM atau family business owner yang sekiranya membutuhkan pendampingan atau ingin belajar branding strategy lainnya, stay tuned terus di Blog FULLSTOP ya!

Back To List Blog