Teknologi AI vs Digital Marketer dalam Dunia Family Business

Teknologi AI vs Digital Marketer dalam Dunia Family Business

Posted by Fullstop Indonesia on 11 May 2024

Jika flashback sejenak, teknologi AI (kecerdasan buatan) sebenarnya berkembang sudah cukup lama, bukan setahun terakhir saja. At least itu yang menjadi hasil observasi dan market research FULLSTOP Branding Indonesia, creative agency asal Surabaya yang sudah berdiri sejak tahun 2012 ini.

Seperti yang disampaikan DJKN Kemenkeu, secara sadar atau tidak, kita semua sebenarnya sudah menggunakan teknologi ini. Teknologi yang dikembangkan oleh John McCarthy, Marvin Minsky, dan para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sejak tahun 1950-an ini sebenarnya sudah lama digunakan oleh Google, Microsoft sampai Amazon yang juga kita gunakan sejak dulu.

Teman-teman UMKM dan family business Indonesia pasti nggak asing kan dengan saran pencarian, atau saran pertanyaan yang diajukan Google saat browsing sebuah ‘keyword’ di search engine satu ini? Yap, yang menyarankannya ini termasuk dalam teknologi AI.

Pun saat teman-teman akan membeli software atau barang yang dibutuhkan di Amazon atau Microsoft. Di official websitenya, keduanya juga menggunakan penyesuaian preferensi pelanggan menggunakan teknologi AI. So, sebenarnya kemampuan teknologi kecerdasan buatan ini sebenarnya sudah kita gunakan sejak dulu, sejak kita menggunakan Google, Amazon, dan Microsoft.

Sadar atau nggak, yang bikin FULLSTOP Creative Agency Surabaya menyadari 1 hal antara AI dan Digital Marketer, kehadiran keduanya sebenarnya sama-sama sebuah perkembangan teknologi. Kesadaran inilah yang bikin FULLSTOP Branding Agency Surabaya jadi excited membahas 2 objek research pada market analysis kali ini.

Sebelum masuk membahas perbedaan mendasarnya, kalau AI diperkirakan telah dikembangkan sejak tahun 1950-an, bagaimana dengan digital marketing ya?

Melansir dari My Skill, timeline sejarah perkembangan digital marketing sebenarnya sudah ada sejak tahun 1993, dimulai dari adanya banner pertama yang langsung bisa terpasang link CTA. Saat itu majalah HotWired membeli banner ini untuk menambah pelanggannya. Setelah tahun tersebut, era transisi baru dimulai. Yahoo! menjadi website populer yang mengubah mindset seseorang untuk menggunakan digital marketing secara berkelanjutan.

Source: My Skill

So, melihat dari napak tilas FULLSTOP Branding Agency Surabaya, kira-kira di antara keduanya yang saat ini lebih dibutuhkan bisnis keluarga Indonesia yang mana, ya? Yuk kupas lebih dalam!

Robot yang Banyak Membantu Digital Marketer

Seperti yang pernah FULLSTOP Creative Agency bahas di sini, beberapa platform dengan basis AI memang cukup mendukung marketing strategy yang sedang teman-teman UMKM atau bisnis keluarga Indonesia jalankan.

Berkembang sejak tahun 1950-an, teknologi AI sebenarnya sudah sering digunakan dalam berbagai optimalisasi marketing strategy. Bahkan menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, nggak hanya pada marketing strategy saja tetapi juga aplikasinya ini juga digunakan pada branding strategy berupa social media activation pada Official Account bisnis teman-teman.

Masih sama seperti yang dilakukan Google dan Microsoft, penggunaan teknologi AI baik pada Google Ads, Meta Ads, dan setting auto-pilot yang dapat teman-teman gunakan kesemuanya merupakan cakupan dari teknologi AI. Memetakan preferensi pengguna / pelanggan pada sebuah konten dan setting ads dilakukan AI milik Google dan Meta agar produk atau bisnis teman-teman semakin dikenal.

Begitupun saat teman-teman ingin boost awareness melalui media sosial. Menurut FULLSTOP Branding Indonesia adanya fitur schedule post juga menjadi bukti bahwa kehadiran AI sangat membantu branding strategy yang teman-teman UMKM atau bisnis keluarga Indonesia lakukan.

Profesi Marketing ‘Zaman Now’

Dibalik canggihnya teknologi AI, optimalisasi marketing strategy dan branding strategy yang dijalankan takkan pernah berhasil tanpa campur tangan seorang digital marketing di dalamnya.

Salah satu keahlian yang saat ini tentunya lebih ‘dominan’ dibutuhkan UMKM ataupun family business Indonesia. Selain marketing secara keseluruhan, tentunya bisnis yang sedang dikembangkan juga membutuhkan peran digital marketing yang lebih mengenal preferensi potential market saat menggunakan beragam platform. Baik social media, e-commerce, website, apps sekalipun, akan memiliki output yang berbeda dibandingkan dengan marketing konvensional zaman dulu.

Peran digital marketing tentunya akan membantu seorang copywriter, graphic designer, data analyst, hingga KOL yang akan mempromosikan sebuah campaign di satu momen tertentu. Digital marketing jugalah yang akan ‘making decision’, campaign ini lebih cocok dipromosikan ke kelompok audience usia berapa, berlokasi dimana, punya hobi/interest apa.

Bahkan untuk kebutuhan branding saja, digital marketing juga diperlukan agar konten atau campaign yang dibuat berhasil menjangkau lebih banyak audience melalui social media activation.

Nah, pelajaran penting nih buat teman-teman pegiat UMKM atau family business owner! Teknologi AI & Digital Marketer ini bisa kamu manfaatkan di seluruh lini bisnis ya, bukan cuma social media activation atau digital marketing saja. Salah satu contoh kebutuhan peran digital marketing pada aplikasi teknologi AI agar UMKM dapat ‘go digital’, ada pada aplikasi kasir digital yang sekarang ini juga marak digunakan. Seperti SuperApp, Kasir Pintar, dan Qasir yang selain berfungsi untuk memudahkan penghitungan penjualan dan menghemat waktu, UMKM dan family business Indonesia juga dapat menjadi lebih maju dan ‘go digital’, seiring perkembangan teknologi saat ini.

Siapa yang Menang?

So, kalau FULLSTOP Branding Agency Surabaya ditanya, mana sih yang paling dibutuhkan UMKM dan family business Indonesia?

Analisa FULLSTOP Branding Indonesia di pembahasan sebelumnya saja lebih ke arah ‘simbiosis mutualisme’. Jadi, keduanya sama-sama dibutuhkan teman-teman di momen apapun, campaign apapun dan goals marketing apapun. Apalagi sekarang semua harus terhubung dengan internet. Hampir semua aplikasi marketing strategy dan branding strategy terwujud dalam social media activation. Teknologi AI pun harus melalui internet, dan dijalankan oleh seorang digital marketer.

Pun sebaliknya, campaign yang dibuat oleh seorang digital marketer perlu bantuan teknologi AI agar dapat dijalankan secara optimal.

Ada banyak marketing dan branding insight yang pernah FULLSTOP Creative Agency Surabaya share di Blog FULLSTOP. Biar nggak ke-skip stay tuned terus di Blog FULLSTOP ya!

Back To List Blog