3 Strategi Branding F&B yang Anti-Mainstream di Bulan Ramadan
Bisnis F&B selama bulan Ramadan memang menjadi bisnis idaman baik bagi UMKM atau family business owner pun target marketnya. Consumer behaviour yang berubah saat peak season ini, memang mengubah segala bentuk interest dan mengarahkan teman-teman untuk mengemas campaign yang lebih sesuai. Seperti yang FULLSTOP Branding Agency Surabaya sampaikan di artikel sebelumnya.
Disamping teman-teman juga fokus memperhatikan perilaku konsumen yang dinamis, marketing strategy dan branding strategy tentunya juga perlu menjadi perhatian utama agar campaign yang dijalankan selama bulan Ramadan dapat tepat sasaran dan achieve goals sesuai dengan planning yang sudah teman-teman buat jauh sebelum peak season ini tiba.
Sama halnya dengan pembahasan FULLSTOP Creative Agency Surabaya kali ini. Terdapat 3 brand yang menurut FULLSTOP punya campaign menarik sehingga dapat teman-teman UMKM dan family business owner pelajari serta menjadi inspirasi dalam menyusun marketing strategy dan branding strategy ke depannya. Apa aja sih brand yang dimaksud? Bagaimana juga “anti-mainstream” yang bikin FULLSTOP tertarik membedahnya? Sini, FULLSTOP jelasin!
Sereal yang Melegenda: Energen
Source: Official Instagram Energen
Siapa sih yang nggak kenal dengan sereal satu ini? Yap, sereal yang dinaungi oleh PT. Mayora Indah, Tbk ini tentu secara benefit sangat dibutuhkan oleh target marketnya di bulan puasa. Yap! Di tengah-tengah menyambut bulan Ramadan, Energen juga ingin tetap ‘relate-able’ dengan hadir melalui awareness terhadap topik asam folat. Upaya ini sebenarnya bukan poin anti-mainstream-nya ya, teman-teman. Namun, dari keberanian Energen untuk tetap HYPE dengan menyesuaikan USP-nya menunjukkan bahwa Energen juga tetap up-to-date dengan topik-topik yang trending.
Branding strategy anti-mainstream Energen yang mencuri perhatian FULLSTOP adalah pada pendekatannya melalui metode branding dan marketing yang cukup konvensional. Seperti yang pernah FULLSTOP Branding Agency Surabaya share tentang Minyak Kayu Putih Cap Lang, maka hal inilah juga yang cukup konsisten dilakukan Mayora pada produknya bernama Energen. Head of Marketing Mayora sepertinya nggak ingin kehilangan pelanggan dengan radius paling dekat, disamping juga membuka peluang penjualan secara digital.
Source: Top Brand Awards
Terbukti pada hasil Top Brand Awards berikut, menunjukkan bahwa Energen berhasil jadi Top Brand pada kategori sereal sarapan pagi mengalahi Koko Krunch dan Milo Sereal. Mempertahankan brand recognition bukanlah hal yang mudah ya teman-teman, namun Energen konsisten dengan packaging yang jarang sekali berganti design FULLSTOP Creative Agency Surabaya simpulkan bahwa Energen memang cukup tangguh untuk menjalankan branding strategy yang konsisten agar cepat dikenal oleh target marketnya. Untuk mempertahankan brand recognitionnya ini, Energen juga menawarkan Energen dalam bentuk pouch seperti ini.
Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, branding strategy yang dijalankan Energen cukup anti-mainstream karena masih fokus untuk mempertahankan awareness offline store dibalik kecanggihan teknologi ads sekarang ini. Apalagi ditambah kesediaan Energen untuk melayani target marketnya yang membutuhkan Energen dengan stok cukup banyak selama bulan puasa melalui bentuk produk pouchnya. Definisi “nggak mau jauh-jauh dari target market” kan?
Highlight Pain Point Pasutri Biar Jadi Teman Kanzler
Brand nugget yang memilih Nicholas Saputra sebagai Brand Ambassador ini, tentu nggak asing kan di telinga teman-teman?
Source: Official Instagram Kanzler
Sementara banyak merek Nugget Frozen yang fokus pada resep dan kreasi memasak, Kanzler memilih pendekatan yang berbeda dan menonjolkan keunikan mereka dengan berani. Kanzler nggak hanya menjual produknya, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan menggunakan pasangan pasutri sebagai target market utama mereka. Keputusan ini menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya nggak hanya unik, tetapi juga menggambarkan inovasi yang berani pada social media activation sebagai aplikasi branding strategy. Dengan pendekatan yang segar dan berbeda, Kanzler menegaskan posisinya sebagai merek yang memahami kebutuhan dan gaya hidup konsumen modern.
Kanzler sebagai brand baru yang hadir di tengah-tengah brand nugget lainnya menurut FULLSTOP Branding Agency Surabaya juga cukup berani untuk menggaet Nicholas Saputra agar awareness fans beliau juga cukup perhatian dengan keberadaan nugget bubble crumb keluaran Kanzler. Kanzler juga punya varian produk on-the-go lho agar orang juga tetap ‘aware’ dengan brand identity-nya. Aneka sosis dan bakso Kanzler yang dipadu pada sister brand Kanzler Singler, FULLSTOP rasa juga punya brand recognition cukup kuat bersaing dengan brand serupa di Indonesia.
Membangun Kembali Ingatan Bersama Sari Roti
Menjadi brand roti tawar yang berdiri sejak tahun 1995 tentunya nggak mudah untuk menguatkan brand recognition hingga tahun 2023, Sari Roti tetap menjadi Top Brand versi Top Brand Awards berikut.
Source: Top Brand Award
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Sari Roti kali ini menjadi bahasan FULLSTOP Creative Agency Surabaya. Branding strategy apa sih yang bikin Sari Roti selama hampir 30 tahun bisa menjadi Top Brand? Well, pelajari dari social media activationnya, yuk!
Source: Official Instagram Sari Roti
Ternyata, Sari Roti cukup unik karena menguatkan brand positioningnya dengan cara membuat konten hard-selling varian produknya yang dipasarkan di minimarket terdekat. Mengapa FULLSTOP Branding Agency Surabaya menyebut unik?
Di tengah branding activation yang gencar dilakukan melalui social media, Sari Roti memilih konsisten untuk boost brand awareness-nya melalui konten hard-selling tanpa basa basi membangun story selling, atau berupaya mencari USP lain sehingga terkesan “dipaksakan” mencari strategi yang berbeda. Sari Roti tetap konsisten highlight diferensiasi produknya yang unik, dengan brand identity yang juga sama.
Hasilnya gimana?
Seperti yang FULLSTOP Creative Agency Surabaya share sebelumnya, justru Sari Roti sedang berupaya mengaplikasikan branding strategynya dan menunjukkan hasil tanpa OMDO (omong doang) dan banyak gaya.
Apakah Perlu Anti-Mainstream, Agar Branding Strategy Berhasil?
Sepertinya nggak juga ya, teman-teman.
Tiga brand yang kali ini FULLSTOP Branding Agency Surabaya analisa, merupakan contoh saja bahwa anti-mainstream terkadang diperlukan untuk mempertahankan USP brand dari bisnis itu sendiri.
Yang perlu dihighlight dari aplikasi branding strategy ketiga brand di atas adalah, KEBERANIAN dan KONSISTEN. Ketiganya sama-sama berani maju dengan cara yang berbeda, tanpa menanggalkan konsistensi USP baik dari produk ataupun brand identity.
Next kira-kira FULLSTOP akan analisa marketing strategy atau branding strategy apalagi ya? Kepo yaa? Stay tune terus di Blog FULLSTOP Branding Agency Surabaya!