3 Alasan Mengapa Strategi Nostalgia Marketing Ampuh Membangun Koneksi Emosional

3 Alasan Mengapa Strategi Nostalgia Marketing Ampuh Membangun Koneksi Emosional

Posted by Fullstop Indonesia on 21 February 2024

Jika kalian punya kesempatan untuk kembali ke masa lalu, apakah kalian akan mengambil kesempatan itu?

Mungkin sebagian dari kita akan berdebat, merenung, atau bahkan tertawa tentang kemungkinan tersebut. Bahkan mungkin ada juga yang berpendapat bahwa apa gunanya melihat ke masa lalu?

Namun, satu hal yang pasti bagi FULLSTOP Branding Agency Surabaya adalah kenangan masa lalu memiliki kekuatan yang tak terbantahkan dalam menyentuh hati dan jiwa. Ini karena FULLSTOP selaku Branding Agency di Surabaya yang sudah berdiri sejak 2011 memiliki banyak kenangan atau momen yang telah dilewati sehingga membentuk brand identity sebagai agensi kreatif di dunia branding.

Mulai dari tantangan dan kegagalannya menjadi batu loncatan serta keberhasilan yang menjadi tonggak pencapaian baru dalam perjalanan ke depan. Kenangan masa lalu tidak hanya sekadar nostalgia; tetapi juga bagian integral dari perjalanan yang membentuk visi dan misi FULLSTOP Branding Indonesia menjadi salah satu Branding Agency di Indonesia.

By the way, nostalgia itu apa sih?

Dilansir dari Brilio.Net, nostalgia merupakan perasaan rindu terhadap momen-momen manis, indah, dan berkesan dari masa lalu yang tidak dapat diulangi atau tidak lagi ada dalam keadaan saat ini. Perasaan itulah yang mendorong untuk melakukan sesuatu agar dapat mengembalikan masa lalu tersebut. Nggak heran dalam marketing terdapat strategi yang menggunakan masa lalu untuk mempromosikan bisnis dengan target audience tertentu. Strategi marketing itu bernama Nostalgia Marketing.

Indeed menjelaskan bahwa nostalgia marketing adalah strategi yang berfokus pada tema-tema masa lalu untuk membangkitkan perasaan yang relate dengan pengalaman masa lalu tersebut. Dengan merujuk pada elemen-elemen nostalgia seperti citra, musik, atau tren dari era sebelumnya, strategi ini bertujuan untuk menciptakan ikatan emosional antara brand dan customer.

Tapi, apakah benar dengan nostalgia marketing koneksi emosional dengan customer dapat terbangun?

Simak contoh yang FULLSTOP Branding Agency berikan di bawah ini.

Source: Qontak

Gambar di atas merupakan potongan yang diambil dari contoh iklan Nintendo yang berjudul ‘Two Brothers’. Contoh iklan ini bercerita tentang dua saudara laki-laki yang tumbuh terpisah dan suka Nintendo, berdebat saat remaja, dan akhirnya bersatu kembali saat dewasa untuk main Nintendo Switch baru bersama. Nintendo menggunakan nostalgia marketing untuk menarik konsumen yang memiliki memori tentang bermain video game Nintendo.

Dari iklan tersebut, kira-kira kenapa ya branding nostalgia bisa membangun koneksi emosional dengan customer?

Yuk, simak penjelasan dari FULLSTOP Branding Indonesia!

  1. Mengingatkan Customer Pada Momen yang Berkesan

Dilansir dari AOK Marketing, strategi marketing tersebut mampu membangkitkan emosi positif karena perusahaan memahami kenangan dan pengalaman bersama target audience dan memanfaatkannya melalui story telling yang kreatif.

Dalam iklan "Two Brothers" milik Nintendo, penggunaan nostalgia marketing adalah untuk mengaitkan konsumen dengan kenangan bermain video game bersama saudara atau teman. Berbeda dengan brand lain yang fokus pada fitur produk, Nintendo menyoroti pengalaman emosional dari masa kecil. Nggak hanya tertarik pada produknya saja, mereka juga ingin membuat konsumen merasa terhubung secara emosional dengan brand.

Dengan begitu, contoh iklan ini berhasil memancing perasaan positif dan hubungan yang dalam dengan audiens. Hal inilah yang membuat target market merasa diperhatikan dan terhubung dengan brand secara personal.

  1. Trusted

Masa lalu seringkali dikaitkan dengan kejujuran, integritas, dan keandalan. Brand yang menggunakan branding strategy nostalgia cenderung membangun citra sebagai brand yang dapat diandalkan, karena mereka mempertahankan elemen-elemen atau nilai-nilai yang dihargai oleh konsumen dari masa lalu. Konsumen cenderung merasa lebih nyaman dan percaya pada brand yang menghadirkan perasaan familiaritas dan keakraban melalui elemen-elemen nostalgia.

Contoh iklan dari Nintendo juga menegaskan citra keandalan dan kejujuran yang melekat pada brand Nintendo. Melalui cerita yang unik dan menarik tentang persaudaraan, Nintendo membangun kepercayaan dengan menghadirkan pesan bahwa hubungan yang kuat dan penting adalah hal yang harus dihargai dan diperjuangkan dalam kehidupan nyata.

Oleh karena itu, memanfaatkan nostalgia membantu brand untuk menumbuhkan kepercayaan yang kuat di antara konsumen, yang merupakan pondasi penting dalam membangun hubungan jangka panjang.

  1. Brand Identity

Di era sekarang dimana bisnis menjadi sangat kompetitif, branding strategy nostalgia memungkinkan brand untuk membedakan diri mereka dari kompetitor. Dengan menonjolkan elemen-elemen unik seperti penggunaan konsep ‘throwback’, brand dapat menarik perhatian konsumen dan membentuk citra yang khas. Hal ini yang digunakan oleh Nintendo dalam promosi Nintendo Switch.

Dengan menampilkan cerita yang menyentuh, Nintendo membedakan dirinya dari pesaing dalam industri game. Iklan ini menyoroti pengalaman bermain video game Nintendo sebagai momen yang membawa kebersamaan dalam membangun hubungan yang berarti, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Dengan nostalgia, Nintendo membangun brand identity sebagai penghubung kenangan bermain video game di masa lalu sehingga memperkuat ikatan brand dengan audiens. Ini memungkinkan brand untuk membangun loyalitas serta menciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan konsumen.

Tidak dapat dipungkiri bahwa nostalgia marketing adalah marketing strategy yang patut dipertimbangkan dalam meningkatkan brand awareness dan penjualan. Namun, perlu diingat ya teman-teman bahwa strategi marketing ini hanya efektif jika brand dan target audience memang cocok. Artinya, nostalgia marketing harus sesuai dengan nilai dan brand identity, serta relevan dengan pengalaman dan memori pada audiensnya. Jika tidak, upaya nostalgia bisa jadi terasa dipaksakan dan kurang efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi, penting bagi perusahaan untuk memahami dengan baik brand mereka dan siapa target audiens mereka sebelum menggunakan nostalgia sebagai marketing strategy.

Nah, teman-teman mau pakai strategi marketing yang bagaimana nih?

Kalau masih bingung yuk kepoin Blog FULLSTOP Branding Indonesia untuk cari insight marketing strategy yang cocok untuk brand teman-teman!

 

Back To List Blog