5 Cara Tingkatkan Brand Activation B2B di LinkedIn
Pada era digital yang semakin berkembang, terutama dalam ranah bisnis B2B (Business to Business), peran social media semakin menonjol terutama pada aplikasi LinkedIn. Nggak lagi hanya sekadar sebagai tempat untuk mencari peluang pekerjaan, LinkedIn telah bermetamorfosis menjadi pusat pertukaran informasi antara perusahaan, profesional, dan pelaku bisnis di seluruh dunia. Fenomena ini nggak hanya mengubah cara kita berhubungan secara profesional, tetapi juga mendorong transformasi dalam paradigma bisnis hingga menjadi media strategi pemasaran yang cukup ampuh bagi bisnis B2B.
Btw, apakah teman-teman sudah paham tentang B2B?
Sebelumnya FULLSTOP Creative Branding Indonesia pernah mengulas tentang branding strategy untuk B2B dan B2C. Bedanya adalah jika B2B menargetkan badan usaha, sedangkan B2C untuk orang-orang biasa. Setelah mengetahui siapa target audiensnya, maka penggunaan bahasa dan pemilihan platform yang cocok adalah dua hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Hal ini menjadi salah satu strategi branding untuk membangun hubungan yang kuat, dan memperkuat citra brand di mata konsumen atau mitra bisnis.
Balik lagi membahas LinkedIn, Forbes menyatakan bahwa LinkedIn adalah platform yang cocok sebagai ladang subur yang tak terbatas untuk mengembangkan jaringan, memperluas basis client, dan meningkatkan aktivasi brand. Hal ini didukung oleh LinkedIn sendiri bahwa 97% dari pelaku bisnis beralih ke platform ini untuk content marketing sebagai salah satu strategi pemasaran. Dengan demikian, FULLSTOP Branding Agency Surabaya dapat menyimpulkan bahwa memahami potensi LinkedIn bukan sekadar sebuah opsi, melainkan suatu keharusan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis dan bersaing.
Dilansir dari website resmi milik IBI Kwik Kian Gie, bidang bisnis yang biasanya menggunakan branding strategy B2B yaitu jasa iklan, jasa digital marketing, jasa web developer, dan supplier. Dengan begitu, penjelasan dari FULLSTOP Branding Agency Indonesia kali ini dapat menjadikan UMKM dan family business owner yang memiliki jenis usaha yang sama dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka, memperluas jaringan bisnis, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Apakah bisnis teman-teman UMKM dan family business owner termasuk B2B? Bagaimana tips dan trik agar brand awareness teman-teman berhasil? Ikuti penjelasan FULLSTOP, yuk!
Menurut Forbes, terdapat beberapa cara agar strategi branding B2B di LinkedIn bisa berhasil.
Pamer Skill dan USP Bisnis
Dalam era bisnis sekarang, skill harus benar-benar diasah dan harus meningkatkan brand awareness sehingga brand dapat dikenal banyak orang. LinkedIn menjadi platform utama untuk menunjukkan kemampuan-kemampuan tersebut. Menurut Forbes yang mengutip statement dari LinkedIn bahwa 97% marketing B2B menggunakan LinkedIn untuk content marketing. Jadi, perusahaan dapat memanfaatkan LinkedIn untuk show off skill mereka agar lebih dikenal serta dapat menarik klien baru.
Melansir dari Altorefa, di tengah persaingain bisnis hari ini, terdapat alasan yang mendasari UMKM dan family business owner agar terus upgrada skill (terutama skill digital marketing). Hal ini menjadi poin penting agar bisnis tetap bisa bertahan di tengah tingginya kompetisi antar bisnis B2B. Melalui poin ini, menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia UMKM dan family business owner dapat menunjukkan Strength dan mendapatkan Opportunity di LinkedIn dengan cara berkolaborasi dengan company lain dan konsistensi dalam menciptakan konten.
Melalui upaya ini, menurut FULLSTOP Creative Agency Indonesia, bisnis B2B Anda dapat meningkatkan awareness, sekaligus Anda juga mendapatkan insight business sembari mengembangkan bisnis Anda untuk menjangkau lebih banyak audience.
Kumpulkan ‘Leads’ dari LinkedIn Ads
Memiliki jangkauan luas mencapai 930 juta anggota, campaign marketing yang ditargetkan pada LinkedIn dapat dijadikan strategi pemasaran yang cukup ampuh. Tools untuk lead generation pada LinkedIn semakin memudahkan marketing strategy bisnis B2B Anda. Salah satu fitur yang dimiliki LinkedIn adalah LinkedIn Sales Navigator.
Dilansir dari DailySocial, LinkedIn Sales Navigator merupakan fitur yang mampu menghubungkan salesperson kepada calon client meskipun belum terkoneksi satu sama lain. Ini sangat berguna dan tepat sasaran karena membuat brand mendapatkan informasi secara detail dari calon client. Di dalamnya, terdapat fitur-fitur yang mendukung pengguna dalam menggunakan Sales Navigator diantaranya:
Advance Search
Fitur ini berdasarkan query spesifik sesuai dengan client yang diinginkan yang hasil pencariannya dapat disimpan dan akan mendapatkan notifikasi jika ada hasil terbaru. Ini membantu dalam menemukan client yang paling potensial.
Account Recommendation
Dengan fitur ini, pengguna mendapatkan rekomendasi akun yang dianggap LinkedIn cocok dengan preferensi. Rekomendasi ini berasal dari riwayat pencarian akun dan sales preference pada Sales Navigator Setting. Setelahnya akan muncul berbagai rekomendasi yang bisa di filter kembali sehingga akan dapat menemukan profil yang benar-benar cocok dengan target market masing-masing brand.
Job Change Notification
Menggunakan fitur job change notification dalam LinkedIn Sales Navigation dapat membantu mengurangi risiko menghubungi orang yang tidak relevan atau yang sudah tidak bekerja di perusahaan yang dituju. Ini memungkinkan pengguna untuk tetap mendapat informasi tentang perubahan posisi sehingga dapat terhubung dengan orang yang tepat dalam proses penjualan.
Iklan LinkedIn juga bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk pemasaran B2B. Pebisnis perlu fokus pada tujuan kampanye, menyediakan panggilan tindakan yang jelas, melakukan testing & repeat, serta mengelola anggaran secara efisien untuk memaksimalkan keuntungan. Dengan begitu, diharapkan marketing strategy B2B dapat berhasil dilakukan.
Kekuatan dari Outbound Message
Dilansir oleh Qiscus, outbound message merupakan pesan yang dikirim oleh perusahaan kepada customer. Dengan kata lain, outbound message adalah pesan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh business owner dan dikirimkan kepada customer sebagai komunikasi resmi. Outbound message dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti shipment update, payment confirmation, reservation confirmation, dan appointment update.
Sebenarnya outbound message tidak hanya ada digunakan pada LinkedIn saja, tetapi terdapat di platform lain seperti, WhatsApp. Masih melansir dari Qiscus, outbound message di WhatsApp terbagi menjadi WhatsApp Broadcast Message dan WhatsApp 24 Hours Message Template.
Di LinkedIn sendiri menawarkan outbound message seperti saluran pribadi dan langsung untuk berinteraksi dengan calon klien, mitra, dan influencer. Berikut contoh outbound message yang ada di LinkedIn.
Source: Klenty
Dari contoh diatas, pembuatan outbound message dibutuhkan sesuatu yang menarik agar mampu menggaet banyak orang. Strategi branding apa yang diperlukan dalam pembuatan outbound message?
- Sapaan awal yang sederhana
- Jelas dan ringkas
- Menjelaskan secara ‘to the point’ penawaran yang relevan bagi target market Anda.
Membangun Kemitraan Profesional
LinkedIn memungkinkan brand untuk membangun aliansi dan kemitraan strategis. Data profesional yang luas di LinkedIn menjadikannya platform periklanan yang sangat cocok untuk pemasar B2B. Berikut adalah beberapa strategi terbaik untuk memperkuat atau menciptakan jaringan dan kemitraan di LinkedIn.
- Aktif dalam berinteraksi dengan postingan rekan maupun mitra
- Memanfaatkan fitur advanced search untuk menemukan mitra potensial berdasarkan jabatan, industri, lokasi, atau kriteria lainnya
- Melakukan endorsement untuk mitra potensial, begitu pun sebaliknya
Webinar
Ingin aktif interaksi dengan audience teman-teman di LinkedIn?
Webinar LinkedIn jadi solusinya! Webinar LinkedIn menjadi tools yang efektif bagi branding strategy B2B seperti bisnis teman-teman yang ingin terlibat dengan audiens mereka.
Saat Anda mengadakan webinar, maka saat inilah momentum penting bagi brand Anda untuk berbicara langsung dengan audiens target dan berpotensi mendapatkan tidak hanya customer tetapi juga followers. Teman-teman UMKM dan family business owner juga dapat menggunakan LinkedIn analytics untuk menyempurnakan strategi webinar Anda agar mencapai hasil optimal.
Dengan demikian, memanfaatkan potensi penuh LinkedIn dalam ranah bisnis B2B menjadi kunci penting dalam meraih kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan dinamis saat ini. Dari memperkuat keahlian dan visibilitas brand hingga menggunakan alat lead generation dan iklan secara efisien, serta memanfaatkan kekuatan dari outbound message, memperkuat jaringan dan kemitraan profesional, hingga mengadakan webinar, setiap langkah strategis di LinkedIn merupakan peluang untuk meningkatkan aktivasi brand dan memperluas jangkauan pasar.
FULLSTOP Creative Branding Indonesia menyadari akan peran LinkedIn dalam branding strategy B2B tidak hanya menjadi suatu opsi, tetapi juga suatu keharusan yang tak terelakkan dalam mencapai tujuan bisnis yang optimal.
So, tertarik menggunakan LinkedIn untuk bisnis B2B Anda?