Mengenal Bisnis FMCG di Indonesia & Cara Memulainya
Mengembangkan bisnis di tahun baru juga perlu persiapan yang matang. Selain menyiapkan produk, teman-teman juga perlu kenali jenis bisnis yang akan dijalankan. Salah satu jenis bisnis yang menjanjikan akan FULLSTOP Branding Agency Indonesia share kali ini.
Jenis bisnis apakah yang dimaksud? Pernah dengar bisnis FMCG?
FULLSTOP Creative Agency Surabaya pernah mention di artikel ini. Apakah teman-teman mengingatnya?
Yap, bisnis FMCG di Indonesia telah ada di era sebelum tahun 1970-an. Dulu, barang konsumsi cepat di Indonesia diproduksi secara lokal oleh pengusaha kecil. Saat itu produk makanan, minuman, dan perawatan pribadi termasuk dalam kategori produk FMCG. Masuk di era 1970-an produk FMCG mulai berubah secara signifikan. Perubahan ini berlaku karena adanya ekonomi liberal yang mulai masuk ke Indonesia. Sehingga banyak perusahaan multinasional yang investasi di Indonesia dan mulai mengenalkan produk-produknya.
Masuk di tahun 2000-an, produk FMCG mulai mengalami perubahan yang cukup pesat. Mengikuti perkembangan budaya dan zaman, gabungan produk FMCG lokal dan luar negeri pun mulai mendominasi pasar ini sampai hari ini.
Apa Sih Bisnis FMCG Itu?
Melansir dari Detik, Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan perusahaan atau bisnis yang bergerak di bidang produk konsumen yang sering dibeli (perputaran di rak toko sangat cepat). Selain itu range harga dari bisnis ini memang sangat terjangkau. Perusahaan yang memiliki bisnis jenis ini biasanya perusahaan yang cukup settle.
Karena bisnis ini perlu menyiapkan product cycle yang cepat, dan target sales yang juga tinggi. Kategori produk FMCG sendiri terdiri dari beberapa jenis, di antaranya seperti:
- Makanan / minuman siap saji
- Produk perawatan tubuh
- Deterjen
- Produk rumah tangga lainnya
Industri FMCG ini juga menuntut adanya inovasi dan kreasi sesuai zaman. Karena jika tidak user-friendly, maka bentuk marketing strategy apapun yang digunakan pada produk ini skala keberhasilannya akan kecil. Karakter utama pada produk FMCG yang perlu teman-teman perhatikan adalah sebagai berikut:
- Dibutuhkan sehari-hari
- Perputaran yang cepat
- Marketing yang masif
- Harga yang terjangkau
Oleh karena karakteristik ini, FULLSTOP Branding Agency Indonesia jadi ingin mengupas lebih dalam tentang lini bisnis ini. Kira-kira TOP Brand apa aja sih yang sudah menjalankan bisnis ini di Indonesia? Temen-temen penasaran kan? Yuk kita bahas!
TOP Brand yang Termasuk FMCG
Seperti yang sudah FULLSTOP Creative Agency Surabaya jelaskan di awal artikel kali ini, banyak perusahaan besar yang telah merintis bisnis ini sejak lama. Apakah salah satunya sering teman-teman gunakan? Intip, yuk!
Unilever Indonesia
Melansir dari Simplidots, perusahaan yang didirikan oleh William Hesketh Lever pada tahun 1980-an ini termasuk Top Company FMCG di Indonesia. Produk-produknya mulai dari bumbu dapur, sabun mandi, deterjen, dan beragam varian produk lainnya telah menyebar baik di minimarket sampai supermarket.
Mayora
Tujuh tahun setelah Unilever berdiri, Mayora juga ikut menjadi salah satu bisnis FMCG yang berkembang di Indonesia. Berbeda dengan produk-produk Unilever yang fokus pada kebutuhan rumah tangga, Mayora lebih banyak menawarkan produk FMCG berupa makanan, minuman, kopi, dan permen. Sama seperti Unilever, produk-produk Mayora juga telah tersebar baik di toko kelontong hingga supermarket.
Wings
Lebih senior dari Unilever dan Mayora, Wings telah berdiri sejak tahun 1948. Terkenal dengan produk mie instan di awal rintisannya, Wings Indonesia juga lebih fokus pada produk shampo seiring berkembangnya bisnis FMCG ini. Seiring berjalannya waktu, bisnis FMCG ini juga memproduksi banyak jenis produk seperti sabun, deterjen, kecap manis, dan makanan.
Indofood
Sama seperti Wings, Indofood juga populer dengan mie instannya terlebih dahulu. Memulai karirnya di industri FMCG, Indofood telah berdiri sejak tahun 1994. Semakin berkembangnya Top Brand ini, sekarang Indofood tidak hanya produksi mie instan saja. Tapi juga sirup, makanan bayi, penyedap rasa, dan produk olahan susu.
Cara Memulai Bisnis FMCG
Teman-teman yang ingin memulai bisnis mungkin pernah ada di posisi ini juga. Atau mungkin sekarang lagi berada di titik ini. Yaitu mempertimbangkan bisnis seperti apa yang akan dijalankan atau considering memulai bisnis FMCG. Karena memang, keuntungan yang dapat diraup dengan menjalankan bisnis FMCG memiliki potensi yang besar, apalagi kalau cakupan dan distribusi produknya sudah meluas nasional alias tersebar se-Indonesia. Nah, sebagai branding agency yang kerap kali menemani perjalanan business owner dari awal brand development bahkan ikut dalam business/brand marketing consultation di awal, FULLSTOP Branding Indonesia akan memberikan sedikit tips and trick untuk memulai bisnis FMCG dengan cara yang tidak asal-asalan. Tenang saja… meski FULLSTOP Branding Indonesia adalah creative agency asal Surabaya, tapi brand-brand yang di-handle oleh marketing agency satu ini banyak yang sudah nasional kok, bahkan tembus 1,000 offline store se-Indonesia!
Salah satu contohnya adalah FUKUMI. Beras porang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dan dikemas dalam bentuk sachet merupakan salah satu pengembangan inovasi produk FMCG di era sekarang ini. Apalagi dengan jenis beras yang menyesuaikan target market FUKUMI, Beras Porang dalam bentuk sachet ini tentunya juga termasuk dalam bentuk inovasi pada zamannya.
Pertama, Kenali Customer Behavior Produk Anda
Sama seperti langkah pertama pengembangan bisnis lainnya, industri FMCG juga memerlukan analisa dan riset pasar kok. Apalagi industri FMCG yang juga terus berkembang sesuai dengan trennya. Mengenal Gen-Z dan Milenial juga diperlukan agar teman-teman UMKM dan family business owner tetap ‘relate’ dengan habit mereka.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa kelompok gen keduanya tentu berjumlah lebih banyak daripada gen-gen sebelumnya. So, penting untuk mempelajari kedua generasi ini sebelum teman-teman menyusun branding strategy dan marketing strategy bisnis FMCG yang sedang dibangun.
Dan tentu saja, agar dapat mengenali customer behaviour dengan tepat, anda (atau branding agency seperti FULLSTOP yang ikut menemani brand development dari awal) perlu menentukan target audience dengan behaviour seperti apa yang perlu diutamakan!
Tidak boleh bilang masyarakat umum.
Tidak boleh bilang semua orang butuh.
Ya, pasti harapan semua business owner adalah semua orang akan membutuhkan produk anda.
Tapi untuk memulai bisnis FMCG dengan cara yang tidak asal-asalan, FULLSTOP Branding Indonesia berani jamin kalau menentukan target audience yang lebih spesifik akan JAUH lebih efektif daripada menembak ke general public.
Kedua, Bubuhkan Inovasi di Dalamnya
Seperti pengembangan FUKUMI dalam bentuk sachet, maka teman-teman juga perlu menyertakan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan target market. Instan dan praktis yang diusung FUKUMI sejauh ini tentu juga cukup ‘relate’ dengan interest dan habit Gen-Z dan Millennial.
Sama halnya saat teman-teman akan memulai bisnis ini. Temukan ide terbaik yang dapat mendukung kehidupan sehari-hari target market agar mereka merasa menemukan solusi pada brand FMCG rintisan teman-teman.
Tidak harus berbentuk inovasi yang PALING TERBARU yang sebelumnya tidak pernah ada di dunia kok. Cari saja apa yang dibutuhkan oleh target audience dan solusi terbaik apa yang bisa bisnis anda berikan.
Ketiga, Daily Goods Over Seasonal Product
FMCG alias fast-moving consumer goods mengindikasikan perputaran produk yang cepat. Cepat dibeli, tapi juga cepat habis. Ini artinya bisnis FMCG yang anda bangun lebih baik menonjolkan produk daily goods atau yang bisa dipakai sehari-hari oleh target audience anda. Jangan mengandalkan produk yang hanya bersifat seasonal saja.
Sebagai contoh, beras porang. Memang, mungkin di mata orang biasa, beras porang ini bukanlah suatu daily goods yang paling utama. Namun, di mata audience pejuang diet, healthy lifestyle, dan yang selalu on-the-go, beras porang FUKUMI adalah daily goods yang selalu dibutuhkan tiap hari. Begitu pula dengan produk bumbu penyedap untuk MPASI bayi, yang merupakan daily goods bagi keluarga yang baru saja punya anak atau orang tua dengan anak balita.
Lain ceritanya kalau produk yang diusung adalah hiasan natal, yang hanya akan dicari-cari oleh audience di penghujung tahun saja. Begitu pula dengan produk seasonal lainnya. Mustahil rasanya memperjuangkan seasonal product untuk masuk sebagai brand FMCG.
Branding, Marketing, & Distribution
Dan tentu saja, setelah melakukan 4P of marketing, poin terakhir yaitu branding, marketing, dan distribusi produk harus dijalankan dengan giat. Kalau mau jadi FMCG yang cepat masuk sell-in ke offline store, cepat habis dari display, dan cepat dikonsumsi oleh target audience, maka anda sebagai business owner juga harus menyiapkan branding & marketing yang tepat.
Tepat itu bagaimana?
Well, menurut standard FULLSTOP Branding Agency Indonesia, tepat itu berarti dari brand guideline alias logonya juga sesuai, target audience juga sesuai dengan produk, cara komunikasi brand juga enak, budget marketing juga menyesuaikan dengan target sales, dan usaha distribusi produk yang menyesuaikan behaviour customer serta target dari business development.
Memang banyak yang harus dipikirkan, tapi itulah sisi exciting & fun dari development business FMCG yang selalu membuat FULLSTOP Branding Agency Indonesia puas ketika bisnis FMCG client sukses di pasaran.
Apakah anda salah satu business owner yang ingin memulai bisnis FMCG juga?