Berani Ganti Rugi, Strategi Marketing Tumbler Stanley Sukses VIRAL
Bulan November lalu, terdapat video seorang wanita bernama Danielle Marie Lettering yang menceritakan bahwa ia telah mengalami kecelakaan. Kecelakaan ini mengakibatkan mobilnya terbakar. Namun yang mencuri perhatian Danielle, tumbler Stanley miliknya yang ada di mobil tersebut masih terselamatkan. Bahkan es batu yang ada di dalamnya jelas terdengar saat tumbler tersebut digoyang-goyang olehnya. Bentuk tumbler Stanley juga masih utuh, hanya terdapat sedikit goresan. Cerita Danielle berhasil viral dan secara nggak langsung mendorong peningkatan awareness pada tumbler Stanley yang telah disorot sejak awal.
Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, secara alam bawah sadar Danielle mengemasnya dengan poin-poin marketing strategy serta balutan story-selling yang PAS! So, nggak heran jika teman-teman menontonnya, tentu juga akan terkagum-kagum dengan kekuatan tumbler Stanley. So, coba kita analisa sedikit yuk sebelum bahas marketing strategy di balik viralnya story Danielle.
@danimarielettering Thirsty after you catch on fire? @Stanley 1913 is like no problem i gotchu #fyp #carfire #accident #stanleycup ♬ original sound - Danielle
Dimulai dari caption yang ia tuliskan. Kalimat pertama saja sudah mengundang perhatian. “Thirsty after you catch on fire?”
Pertanyaan yang mengundang clickbait ini tentunya juga berpengaruh terhadap seberapa besar konten Danielle menarik untuk ditonton. Kemudian, terlepas dari pemberitaan / isu yang beredar (jika kondisi ini disengaja), FULLSTOP Creative Agency Surabaya coba untuk menganalisa dari sisi strategi kontennya ya, teman-teman.
Selain caption, pain point yang ditonjolkan Danielle karena mobilnya terbakar tentu juga menarik perhatian. Bayangkan saja jika teman-teman yang mengalaminya. Berapa besar kerugian yang akan ditanggung? Intro story selling yang sangat soft dan membangun emotional marketing inilah yang membuat orang betah menonton dan memperhatikan cerita Danielle sampai menit terakhir. Hingga pada akhirnya tumbler Stanley tertangkap oleh rekaman yang sedang ia lakukan.
Mulai momen itu, secara sangat soft-selling dan nggak sengaja, Danielle seperti mempromosikan bagaimana kekuatan bahan dari tumbler Stanley. Sehingga banyak sekali komentar netizen yang mendukung bahwa Danielle perlu diapresiasi. Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, di sinilah kita banyak belajar melalui konten Danielle. Caption, cerita yang terbangun, dan klimaks apa yang akan ditonjolkan menjadi kunci bahwa sebuah konten dalam aplikasi marketing strategy perlu membutuhkan banyak persiapan.
Selain research, tentunya teman-teman juga perlu menentukan goal campaign pada konten tersebut. Apalagi poin-poin seperti click-bait dan 1 menit pertama yang menentukan juga perlu diobservasi dan dipastikan terlebih dahulu apakah sudah tepat untuk target market bisnis teman-teman? Kira-kira seperti itulah mengapa konten Danielle ini dapat menjadi viral marketing yang nggak disengaja.
The Power of Social Media & Netizen
Dari video yang diunggah Danielle, teman-teman UMKM dan family business owner tentu mendapat ilmu baru soal marketing strategy dan branding strategy yang ada. Penting untuk memperhatikan bagaimana sebuah konten akan terus diperhatikan dari intro sampai closing. Selain itu, penting juga untuk mengemas sebuah konten yang memiliki value baik terhadap brand maupun penonton.
Menurut analisa FULLSTOP Creative Agency Surabaya, value yang meningkat dari peristiwa Danielle di sisi audience adalah, perlunya waspada saat mengendarai mobil. Sedangkan di sisi brand, urgensi dalam memilih tumbler yang tepat untuk target market Stanley juga menjadi brand value penting yang harus dihighlight.
Cerita sederhana Danielle jika ditelusuri sebagai sebuah ketidaksengajaan menjadi kesimpulan bahwa social media memang se-powerful itu ya, teman-teman. Media komunikasi yang digunakan berbagai lapisan masyarakat ini memang menjadi media marketing yang cukup kuat disandingkan dengan media advertising lainnya.
Bertanggung Jawab = Peningkatan TRUST
Dari video yang mendapatkan atensi audience hingga 80 JUTA VIEWERS hingga hari ini, CEO Stanley nggak ingin kehilangan peluang EMAS yang ada. Beliau membalas video rekaman Danielle dan bersimpati atas kejadian yang dialaminya.
Terlepas dari sengaja atau tidak, CEO Stanley menegaskan pada video balasannya bahwa responnya ini akan menjadi keputusan sekali seumur hidup (atau memungkinkan jika bisa nggak perlu diulangi kembali). Karena beliau memastikan akan mengganti mobil Danielle yang terbakar dan memberikan beberapa tumbler Stanley secara gratis. Wowwww!
Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia kebijakan ini sangat TEPAT!
Mengapa?
Karena CEO Stanley menunjukkan bahwa respon Stanley sangat gentle dan genuine. Analogi dan aplikasi Stanley sangat PAS. Melalui cerita Danielle, tumbler Stanley dipersepsikan memiliki ketahanan yang sangat kuat, begitu juga tentang cerminan personal branding yang dibangun oleh CEO Stanley melalui video balasannya.
Ibaratnya seperti ‘bertemu dengan jodohnya di waktu yang tepat’, maka value yang terbangun dari kejadian ini juga sangat tepat.
Apakah Stanley Sengaja Melakukannya?
Tidak sedikit yang menyangka bahwa kejadian ini sengaja dilakukan oleh Stanley. Tapi menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya, coba ditelaah kembali.
Apakah teman-teman UMKM dan family business owner bersedia bakar duit untuk membeli mobil? Dengan dalih membuat strategi iklan melalui akun orang lain?
Apakah teman-teman juga bersedia memberikan FREE Product dengan jangka waktu ‘lifetime’ pada seseorang yang post konten hanya sekali?
Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, adanya interaksi antara Stanley - Danielle dan audience juga cukup berpengaruh hingga mendapatkan animo yang begitu besar. Seperti kekuatan viral marketing yang semakin sering dibahas, maka akan semakin meningkat juga awareness dari brand tersebut. Asalkan punya strategi content yang TEPAT dan digerakkan dengan social media activation yang OPTIMAL, maka teman-teman UMKM dan family business owner juga bisa kok melakukan hal yang sama seperti Stanley.
Sudah siap kaget di 2024 dengan sales yang tiba-tiba meningkat seperti pengalaman Stanley?
Yuk, sama-sama belajar dari pengalaman brand lain melalui analisa FULLSTOP di next artikel!