3 Tips Marketing Hampers Natal untuk Boost Sales di Akhir Tahun
Wah… tidak terasa 2023 akan berakhir dan kita memasuki kembali peak season di akhir tahun. Kira-kira teman-teman UMKM dan owner family business Surabaya sudah mulai mempersiapkan marketing strategy apa nih untuk boost sales di akhir tahun 2023?
Seperti yang pernah FULLSTOP Branding Agency Indonesia bahas di sini, momen natal dan tahun baru memang perlu diperhatikan karena peak season tahunan ini melahirkan banyak kesempatan emas. Tidak hanya dari momen liburannya saja, tapi teman-teman harus peka dan jeli terhadap beberapa poin-poin marketing yang dapat digunakan. Nah, poin-poin marketing strategy ini dapat teman-teman kemas ke dalam diferensiasi produk atau giveaway berupa Hampers Natal. Momennya tepat, angle-nya juga tepat, tinggal eksekusi teman-teman terhadap sebuah Hampers Natal akan menjadi output seperti apa.
Hampers Natal sama seperti custom hampers jika kita melihatnya dari kacamata objektif bagi bidang bisnis apapun. Setiap brand atau business dapat mengonsep Hampers Natalnya sesuai kebutuhan target market atau pelanggan. Hampers Natal juga dapat menjadi marketing tools untuk boost sales di akhir tahun.
Seperti yang selalu FULLSTOP Creative Agency Surabaya sampaikan ke teman-teman. Beragam brand analysis yang sering FULLSTOP share, tidak untuk dijadikan pakem yang strict ya. Sama halnya dengan Hampers Natal, di momen Natal dan Tahun Baru juga dapat teman-teman customize sesuai dengan marketing strategy dan branding strategy yang sudah ditentukan.
So, ngomong-ngomong soal Hampers Natal yang dapat menjadi salah satu marketing strategy, tips apa sih yang akan FULLSTOP Branding Agency Indonesia share kali ini?
Perhatikan Pain Point Target Market & Emotional Marketing
Berangkat dari pain point, tips pertama ini akan menentukan goals utama marketing Hampers Natal teman-teman akan ditujukan pada apa.
Apakah ditujukan pada kebutuhan target market Hampers Natal?
Atau lebih ditujukan pada masalah-masalah yang dialami target market teman-teman?
Keduanya sama-sama bisa menjadi marketing strategy ya, teman-teman. Masih ingat dengan marketing strategy yang dipakai GU, kan? Marketing strategynya berangkat dari masalah yang dialami audience selama holiday seasons yang kemudian dihubungkan dengan Emotional Marketing.
Pada Emotional Marketing yang digunakannya, salah satu brand clothing terkemuka asal Jepang ini sama sekali tidak menghighlight fungsi dari clothing itu sendiri. GU juga tidak mengandalkan bagaimana keunggulan kain atau manfaat dari bahan-bahan pakaian yang dihasilkannya. Namun, GU peduli dengan apa yang dialami audience saat harus berjarak jauh dengan pasangan, orang tua ataupun anak.
Contoh marketing strategy seperti ini dapat teman-teman aplikasikan saat mempromosikan Hampers Natal. Kaitkan momen ini dengan masalah yang dialami audience, cari emotional marketing yang berkaitan dan EKSEKUSI.
Eits, tapi pertanyaannya…
“Apakah Emotional Marketing hanya dapat dikaitkan dengan pain point?”
Melansir dari Telkomsel Digi Ads, Emotional Marketing merupakan pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan sisi emosional pelanggan dengan tujuan agar lebih mudah diingat, diminati, dan dibeli. Dari definisi tersebut, sebenarnya pain point customer menurut FULLSTOP Creative Agency Surabaya tidak hanya dapat dikembangkan melalui Emotional Marketing saja. Tapi, pain point ini merupakan acuan agar sebuah brand dapat menguatkan brand recognitionnya di benak target market produk-produknya.
Contoh seperti FUKUMI, pain point dari target market FUKUMI merupakan orang-orang yang ingin makan nasi tanpa khawatir dietnya berantakan. Apalagi, notabene orang Indonesia wajib makan nasi. Lantas, bagaimana cara kita bisa hidup lebih sehat tanpa meninggalkan cinta kita terhadap nasi?
Nah, FUKUMI hadir sebagai solusi untuk target audience berikut.
Selain kedua pain point ini, FUKUMI juga cocok untuk teman-teman yang ingin tetap bisa makan nasi tanpa ribet saat travelling. Berbeda dengan GU, yang FULLSTOP Branding Agency Indonesia support untuk marketing strategy FUKUMI dalam waktu dekat ini bukan dalam bentuk Emotional Marketing, melainkan dalam Experiential Marketing berupa Event Collaboration bersama beberapa KOL dengan niche yang berkaitan.
Marketing Conceptualisation Hampers Natal Tanpa Mengabaikan USP
Tips kedua cukup penting dan cukup sering FULLSTOP Creative Agency Surabaya highlight di setiap artikel brand analysis sebelumnya, yaitu USP. Melansir dari DailySocial, Unique Selling Point (USP) merupakan brand value yang ‘berkarakter’ sehingga brand recognition bisnis tersebut gampang sekali diingat.
Mengapa menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia hal ini penting?
Karena jika kita mengabaikan USP, mulai dari brand identity, brand recognition dan brand value teman-teman dikhawatirkan justru terabaikan karena Hampers Natal yang teman-teman buat memiliki konsep yang jauh berbeda dari USP brand atau produk yang ada.
Selain itu, dengan menyertakan USP teman-teman akan lebih mudah mengaplikasikan marketing strategy ke customer serupa atau pelanggan yang telah tertarik lebih dulu dengan produk teman-teman. Dari sini, teman-teman juga bisa lho menyertakan marketing strategy berupa Giveaway Hampers Natal untuk loyal customer.
Trigger Audience dengan Copywriting & Design yang Tepat
Selain 2 tips sebelumnya, FULLSTOP Creative Agency Surabaya juga ingin mengingatkan perihal Copywriting dan Design yang tepat saat mempromosikan Hampers Natal. Dengan copywriting dan design yang tepat, persepsi audience dan ingatan mereka tentunya juga akan berpengaruh terhadap konten yang teman-teman sajikan.
Source: Sribu
Contoh seperti design packaging dari Oreo Joy ini. Dengan memilih kata ‘Joy’ di momen Natal tanpa mengabaikan brand identity Oreo sendiri, jadilah design packaging yang unik dan menarik seperti berikut.
Visual dan copywriting sebuah brand di beberapa marketing dan branding tools akan menentukan tingkat ketertarikan seseorang terhadap produk anda. Keduanya juga yang mendukung apakah marketing strategy dan branding strategy teman-teman terukur berhasil atau tidak.
Oleh karena itu, FULLSTOP Branding Agency Indonesia remind teman-teman khususnya para owner family business Surabaya dan pegiat UMKM, untuk memperhatikan proses research and development pada saat membuat marketing plan agar aplikasi pada design dan copywritingnya pun tidak melemah.
Siapkah Anda Menutup 2023 dengan Kesuksesan?
Sebenarnya marketing strategy akhir tahun nggak terbatas hanya berupa Hampers Natal ya, teman-teman. Teman-teman bisa juga melihat peluang dari holiday season ataupun kendala-kendala lainnya yang dialami target market di momen Natal dan Tahun Baru ini. Di artikel kali ini FULLSTOP Creative Agency Surabaya hanya ingin berbagi insight soal marketing Hampers Natal yang perlu diperhatikan sebelum peak season tahun ini datang. Dengan memperhatikan tips-tips berikut, FULLSTOP Branding Agency Indonesia berharap teman-teman UMKM dan para owner family business Surabaya dapat memetik pelajaran dari tips marketing kali ini.
So, sudahkah teman-teman mengeksekusi marketing strategy Hampers Natal tahun ini?
Semoga dari artikel ini, FULLSTOP Branding Indonesia dapat membantu teman-teman family business owner to end this year with a BANG ya!!