Ragusa dan Zangrandi, Brand Ice Cream Legendaris Indonesia yang Masuk Top 100 Versi TasteAtlas
21 Juli 2023 lalu, Taste Atlas merilis 100 Most Iconic Ice Creams dari seluruh dunia. Dan yang bikin seluruh warga Indonesia bangga adalah, ada 2 brand lokal asal Indonesia, yaitu Ragusa dan Zangrandi, yang terpilih dengan menu iconic-nya masing-masing.
Wow, keren banget nggak sih?
Nggak kebayang bagaimana bangganya para tim atau family business owner dari Ragusa dan Zangrandi. Kita yang hanya sebatas target market dari bisnis keluarga yang sudah lama berdiri ini saja ikut bangga. Apalagi mereka, ya kan?
Yap… tidak dapat dipungkiri, karena kedua bisnis keluarga Indonesia yakni Ragusa dan Zangrandi ini sudah berdiri cukup lama, rasa es krimnya pun sudah pantas dan selayaknya dianggap legendaris. Eits…. Tapi bukan karena usia brand family business-nya saja ya! Ragusa dan Zangrandi terpilih karena masing-masing memiliki menu yang unik dan berbeda di antara lainnya. Dan ada satu hal nih yang menarik perhatian FULLSTOP Branding Agency Indonesia, sebagai creative agency andalan family business owner Surabaya (dan Indonesia) yang sudah berpengalaman selama 11 tahun lebih. Satu hal yang menarik perhatian FULLSTOP adalah… apa sih rahasia kedua bisnis keluarga Indonesia ini supaya bisa tetap menjadi brand ice cream legend hingga saat ini?
Without further ado, yuk kita bahas & belajar bersama tentang kesuksesan brand bisnis keluarga Indonesia, Ragusa dan Zangrandi di artikel kali ini.
Ragusa: Spaghetti Ice Cream
Brand Ice Cream legendaris ini telah berdiri sejak tahun 1932. Menjadi toko es krim tertua di Jakarta, Ragusa didirikan oleh Ragusa Bersaudara (Luigi Ragusa dan Vincenzo) dan awalnya hanya berada di Bandung. Melansir dari Kompas, seiring berjalannya waktu Ragusa Bersaudara ingin melebarkan sayap Ragusa hingga ke Jakarta. Pada akhirnya saat itu Ragusa hanya sesekali mengikuti Pekan Raya Jakarta di Gambir untuk melakukan brand awareness-nya di sana.
Upaya ini ternyata mendapatkan hasil yang setimpal. Setelah melihat animo warga Jakarta begitu antusias dengan Ragusa, akhirnya Ragusa memilih Jakarta menjadi pelabuhan terakhirnya untuk mengembangkan bisnis. Hingga puluhan tahun berdiri, Ragusa Bersaudara mulai mempercayakan salah satu karyawannya bernama Guntoro untuk memegang kepemilikan Ragusa.
Selain karena ingin memiliki pemegang tongkat estafet berikutnya, mungkin juga karena karyawan ini sangat loyal, Ragusa Bersaudara pun ikut menanggung biaya pernikahan Guntoro dengan istrinya. Sejak dipimpin oleh Guntoro, Ragusa punya banyak cabang di Jakarta. Namun akhirnya cabang-cabang ini ditutup saat pandemi Covid-19 dan kerusuhan beberapa waktu lalu. Saat ini, Ragusa hanya memiliki satu cabang saja berlokasi di Jl. Veteran No. 1, Gambir, Jakarta.
Menawarkan Strength Product ‘tanpa bahan pengawet’, membuat Ragusa memang berhasil membuat penikmatnya jatuh hati. Apalagi lokasinya juga cukup strategis di dekat Monas, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal dan Stasiun Juanda. Sepertinya, inilah juga alasan Ragusa tetap digandrungi banyak pengunjung. Dekat dengan objek wisata, tak salah jika Ragusa digemari wisatawan asing maupun wisatawan domestik saat berkunjung ke Jakarta.
Toko es krim yang selalu mengundang banyak antrean ini jika FULLSTOP Branding Agency Indonesia pelajari, ternyata juga konsisten dengan USP (unique selling point) sebagai ‘Es Krim Italia’. Apalagi dengan menyuguhkan Spaghetti Ice Cream yang jika kita pelajari, Spaghetti juga merupakan salah satu makanan khas Italia.
Source: TasteAtlas
Hayooo apakah teman-teman menyadari hal ini? Jika nggak, berarti lagi-lagi Ragusa cukup cermat untuk melakukan branding strategy yang berhasil membius alam bawah sadar kita terhadap otentiknya menu-menu khas Italia. Yang bikin FULLSTOP Branding Agency terkagum-kagum lagi, Spaghetti Ice Cream ini juga menggambarkan bagaimana bentuk Spaghetti pada umumnya. Meskipun menggantikan beberapa topping dengan bentuk berbeda, namun karena cetakan Spaghettinya cukup mirip, Ragusa tetap berhasil membangun brand recognition ini melalui menu uniknya. Dilihat dari segi ambience ruangannya, Ragusa juga tetap konsisten dengan gaya bangunan zaman dulu yang unik dan tentunya ini juga dapat menjadi ‘personal relevance’ para pengunjungnya.
Nggak heran kaan jika Ragusa masuk dalam 100 Most Iconic Ice Cream? Hanya dengan harga kisaran Rp 35.000,- Rp 40.000,- teman-teman bisa makan menu-menu es krim di Ragusa sampai kenyang! Siapa nih yang kalau ke Jakarta nggak mau melewatkan agendanya untuk berkunjung ke Ragusa?
Zangrandi: Tutti Frutti
Mari bergeser ke kota dimana kantor FULLSTOP Branding Agency juga ada di sana.
Yap, Surabaya!
Brand es krim legendaris paling tua di Surabaya ini memang cukup menarik pengunjungnya sejak tahun 1930. Saking menariknya, banyak orang mengira brand es krim legend ini berasal dari Belanda.
Padahal sama seperti Ragusa, es krim ini berasal dari Italia. Bangunan dan interior yang cukup kuat dan konsisten dibangun oleh Zangrandi juga lebih mengarah ke interior gaya Eropa / Belanda. Melansir dari IDN Times, mulai dari kursi rotan yang ada di teras kedai Zangrandi sampai lampu hias yang cukup unik, membuat pengunjungnya mudah mengingat ambience di Zangrandi.
Perhatikan teman-teman, brand-brand legend selalu melakukan hal yang sama: konsisten dengan USP, konsisten dengan branding strategy dan konsisten juga dengan kekuatan dari produk atau layanannya. Jika Ragusa lebih memilih highlight ‘tanpa bahan pengawet’, Zangrandi lebih menonjolkan es krimnya yang tanpa perasa, dari buah asli dan tanpa pemanis buatan. “Itulah mengapa es krim kami kurang begitu tajam dari segi warna.” tutur Felix (mengutip dari Kompas).
Dari segi branding strategy, Zangrandi juga cukup diminati wisatawan asing dan domestik di sekitar Surabaya. Lagi-lagi menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, hal ini karena ambience-nya bangunannya yang nggak banyak berubah hingga sekarang. Sehingga sangat relevan dengan warga Surabaya dan secara ‘personal’ juga membangun ingatan para pengunjungnya. Power of the moment memang nggak gampang tergantikan yah, teman-teman.
Source: TasteAtlas
Melihat dari segi menu yang menyebabkan Zangrandi terpilih menjadi 100 Most Iconic Ice Cream, Tutti Frutti bukanlah varian rasa yang aneh untuk es krim khas Italia. Namun menurut analisa FULLSTOP Creative Agency, bentuk es krim Tutti Frutti milik Zangrandi ini memiliki bentuk yang unik dan benar-benar berbeda dari bentuk es krim biasanya. Mirip seperti cake, sepertinya inilah yang menjadi alasan utama Zangrandi terpilih menjadi 100 Most Iconic Ice Cream.
Sepertinya karena brand ini lebih legend atau karena brand recognitionnya nggak kalah kuat dengan Ragusa, harga es krim Zangrandi berada di kisaran Rp 50.000 - Rp54.000 lho teman-teman. Semangkuk porsinya, bisa untuk 2 orang. Wahhh… cocok kayaknya jadi tempat kencanmu atau snack bersama keluarga.
Bisnis Keluarga Pun Bisa Jadi Brand Legendaris
So… buat teman-teman family business owner yang baru merintis bisnis dari 0, jangan pernah putus asa! Dengan brand activation, branding strategy, marketing strategy, dan social media activation yang tepat, bisnis keluarga anda pasti perlahan-lahan bisa membius target audience (seperti halnya Ragusa dan Zangrandi) untuk selalu mengingat nama brand.
Memang, jika dilihat dari traffic per bulan atau per minggunya, pasti ada momen-momen di mana bisnis keluarga mengalami kenaikan atau penurunan. Tapi itu WAJAR! Cuma di khayalan saja ada family business yang traffic-nya terus naik anti-turun.
Nah tapi dari situ kita bisa belajar kan?
Belajar apa yang harus dilakukan ketika di masa-masa sepi atau low season.
Belajar bagaimana cara menarik target audience supaya kembali.
Belajar mengikuti trend-trend supaya bisa tetap relevan.
And many others.
Dan kalau sudah 5 tahun, 10 tahun berjalan… jangan merasa cepat lelah dan cepat puas juga. Tetap dipertahankan, tetap konsisten melakukan branding dan social media activation yang tepat. Karena apa yang teman-teman lakukan sekarang inilah yang menjadi penentu apakah brand family business anda bisa jadi legendaris (brand yang memorable dan long-lasting) di masyarakat. Kalau stuck tidak ada ide pun tidak masalah kok, itu WAJAR juga. Bisa ngobrol bareng family business owner lainnya, atau mungkin konsultasi soal branding strategy dan marketing strategy di creative agency seperti FULLSTOP Branding Agency Indonesia. Mungkin… dengan brand consultation yang juga membahas tentang business strategy dari brand, To Do List dari FULLSTOP Branding Agency Indonesia bisa membantu family business anda untuk bertumbuh.