Barbie vs Oppenheimer: Marketing Film Paling Genius Tahun 2023
Siapa yang udah nungguin nih rilisnya kedua film blockbuster Hollywood ini?
Nyangka nggak sih kalau keduanya bakal tayang barengan?
Yap, Barbie dan Oppenheimer ini akan rilis di Amerika Serikat pada 21 Juli 2023 dan akan tayang di Indonesia pada 19 Juli 2023. SECARA BERSAMAAN. Jarang banget lho ada film yang rilis di hari yang sama alias double-bill cinema. Biasanya, production house atau distribution company akan memilih tanggal lain – paling tidak berjarak 1 minggu – supaya mendapatkan opening yang lebih ramai tanpa tersaingi. Tapi nyatanya tidak demikian di kasus langka double bill Barbie & Oppenheimer – yang ramai dijuluki netizen dengan singkatan “Barbenheimer”. Universal Pictures yang menjadi production house Oppenheimer mengumumkan lebih dulu tanggal rilisnya daripada Warner Bros yang memproduksi Barbie bersama dengan sutradara Greta Grewig.
Hmm, apakah ini memang sebuah marketing strategy ya?
Sepertinya hanya pihak internal masing-masing production house atau distribution company yang tahu. Dengar-dengar sih, rumor beredar bahwa memang Warner Bros memilih tanggal yang sama “out of spite” karena ditinggal oleh Christopher Nolan, si sutradara handal yang mengepalai Oppenheimer.
Tapi, terlepas dari apakah penentuan tanggal yang sama adalah sebuah keputusan business yang disengaja atau tidak, tampaknya menarik lho mempelajari marketing strategy yang dilakukan oleh Barbie, Oppenheimer, dan tentunya para fans / netizen untuk meramaikan momen langka double-bill di bioskop ini!
Saat FULLSTOP Branding Agency Indonesia mengetahui hal ini, tentunya fakta ini sangat menarik untuk diulas dan dipelajari lebih dalam. Sama-sama diproduksi oleh production house populer dengan genre film yang sangat kontras, di satu sisi FULLSTOP Branding Indonesia bisa melihatnya sebagai kompetisi yang memang benar-benar sengit. Namun, di sisi lain dengan adanya penentuan tayang yang sama, sebenarnya kedua film ini ternyata sedang melakukan soft selling yang menguntungkan satu sama lain! Itulah mengapa FULLSTOP Branding Agency Surabaya juga menyebut bahwa kedua film ini memiliki marketing film paling GENIUS tahun ini!
Makin penasaran, kan?
Yuk kita bahas bersama-sama~
Barbie: Epic Mass Marketing, Getting Their Buzz Rolling
Di-launching pertama kali oleh Mattel, Inc. pada tahun 1959, brand boneka ini ternyata sukses menjadikan dirinya sendiri ‘top of mind’ mainan terpopuler di seluruh dunia. Melansir dari Rock Content, brand recognition yang ada pada Barbie sendiri juga cukup kuat.
Source: Rock Content
Hanya dengan mengiklankan billboard pink polos dengan tanggal tayangnya, siapa yang tidak mengenali bahwa Barbie akan show-off melalui media yang berbeda sebentar lagi! Begitu juga saat Vanessa Dias menceritakan pada artikelnya di Rock Content tentang pengetahuan sepupunya yang berusia 2 tahun saat melihat keychain berwarna pink. Sepupunya langsung bisa menebak bahwa keychain tersebut merupakan keychain Barbie!
So, tentunya kesuksesan marketing Barbie The Movie saat ini nggak akan bisa terlepas dari kesuksesan marketing strategy brand Barbie sendiri yang telah berusia 64 tahun yah teman-teman. Selain faktor branding strategynya yang telah berhasil, sebelum merilis filmnya ini, tim marketing Barbie sepertinya mulai menggencarkan soft sellingnya melalui beragam collaborative marketing dengan beberapa brand besar. Brand-brand tersebut seperti GAP, Aldo dan XBox sama-sama sepakat dengan Barbie untuk merilis beberapa varian produk mereka menjadi so pinky and so unique agar target market Barbie (yang juga target market brand-brand tersebut) terbangun kembali ingatannya dengan Barbie! Nostalgia banget nggak sih?
Selain fashion brand dan console games, Barbie juga hadir dengan rumah pink yang dapat anda sewa di Malibu. Konon katanya, rumah ini hanyalah rumah Ken karena Barbie telah meninggalkannya! Wow penasaran nggak sih gimana bentuk rumah Barbie satu ini?
Source: News Airbnb
Yaps, salah satu marketing strategy ini dapat dikategorikan sebagai experiential marketing. Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, strategi soft-selling ini tepat dan cocok banget untuk membangun buzz alias virality di social media. Keren banget sih tim marketing dan staff Barbie, dalam beberapa jam saja mereka berhasil menyulap rumah biasa menjadi rumah serba pink yang ramai dibicarakan di internet. Dari jauh saja sudah semirip itu dengan rumah boneka Barbie, penasaran kan kalau home-tour di rumah ini?
Selain itu, yang nggak kalah viral dari marketing strategy Barbie adalah, saat anda mengetik keyword “Barbie” atau “Barbie the Movie” di Google, maka CLING! Seketika seluruh desktop anda akan berubah warna menjadi pink! Agar euforia ini tetap bisa anda nikmati, Google juga ternyata menyediakan 2 CTA Button yang dapat dimainkan di bagian tengah. Lewat button tersebut, anda bisa share experience ini, dan anda juga bisa memainkan sprinkle yang muncul selama browsing tentang Barbie! Such an epic moment!
Oppenheimer: No-Effort Marketing, The Power of Christopher Nolan
Berbeda marketing strategy dengan Barbie, film yang disutradarai oleh Sutradara terkenal Christopher Nolan ini justru melakukan marketing activation yang MINIM SEKALI. Ibarat marketing tanpa effort, tapi buzz yang berhasil didapatkan untuk film Oppenheimer sama besarnya dengan film Barbie~
Tentunya, teman-teman pun tahu, bahwa personal branding Christopher Nolan sebagai Sutradara sendiri, secara tidak langsung mendukung adanya rasa penasaran fansnya terhadap film garapannya kali ini. Fanbase dan pembahasan tentang Oppenheimer yang tentunya lebih dulu sampai di fansclubnya ini juga berpengaruh terhadap bagaimana animo masyarakat. Tanpa perlu usaha besar dari tim marketing film, marketing activation untuk film Oppenheimer tetap jalan sat-set-wat-wet bikin penonton seluruh dunia penasaran!
Sutradara yang menggarap film The Dark Knight dan Interstellar ini akan selalu membawa ketertarikan dari film-film yang ia garap sebelumnya. Oleh karena itu, nggak hanya seorang personal Christopher Nolannya saja yang kuat, tapi jika anda termasuk fans berat The Dark Knight atau Interstellar, bukankah anda juga penasaran bagaimana dengan Oppenheimer kali ini? So, that’s the power of personal branding!
Eits… tapi jangan salah. Film ini tidak hanya mengandalkan Christopher Nolan sebagai sutradara beken saja kok. Tetap ada marketing activation yang dilakukan oleh tim marketing Oppenheimer untuk membangun suasana yang PAS dengan film yang akan ditonton nantinya. Salah satunya adalah brand activation dan marketing strategy via official website satu ini. Melalui Official Website Oppenheimer, sejak tahun 2022, tim marketing Oppenheimer telah spill-spill sedikit tentang film yang ‘on the way’ sedang digarap. Secara halussss sekali, Oppenheimer telah memainkan perasaan target marketnya dengan menampilkan countdown timer di homepage websitenya dan menampilkan beberapa short trailer di sana. Mulai dari ‘Watch the Announcement’ kemudian ‘Pushing the Button’ dan ‘Trinity Test’ kesemuanya merupakan branding strategy dengan goals marketing strategy yang cukup CERDAS berhasil menarik perhatian!
Source: Official Website Oppenheimer The Movie
Melalui copywriting ‘Pushing the Button’, tim brand development Oppenheimer benar-benar melakukan soft-selling yang bagus karena terselip juga core idea cerita film ini di sana. Pembuatan bom atom, trialnya hingga keberhasilan seorang J. Robert Oppenheimer yang diceritakan di film ini, bukankah perlu juga melakukan ‘Pushing the Button’? Sama halnya saat anda melihat headline short trailer ini yang mentrigger anda untuk pencet tombol play pada videonya. Paham kan bagaimana kuatnya branding strategy yang memainkan alam bawah sadar audience Oppenheimer seperti ini? Belum nonton aja, sudah deg-degan terasa ada bom di dekat kita!
Yaps, Oppenheimer merupakan film baru karya Christopher Nolan. Namun, audience tetap tertarik karena branding strategy yang dilakukannya memang benar-benar terstruktur sampai seseorang akan terus penasaran dengan keseluruhan film ini. Keren kan, teman-teman?
Barbenheimer: A Triumphant Moment in the History of Cinema
Tayang di tanggal yang sama, dari production house yang juga populer, keduanya tentu mendapatkan banyak impact dari viral marketing yang sedang berlangsung. Semakin sering dibahas tentang tanggal tayang yang bersamaan, kontradiksi dari core idea film ini dan segala macam tentang keduanya, maka semakin cuan juga Warner Bros dan Universal Pictures dari fenomena ini. Bahkan, frasa bernama Barbenheimer ini sampai memiliki definisi sendiri, loh! Luar biasa, kan???
Dan hebatnya lagi, seluruh pecinta film di seluruh dunia pun ikut merayakan momen meriah double-bill di bioskop ini. Tanpa perlu marketing panjang lebar pun, pecinta film berlomba-lomba ingin mempromosikan Barbie & Oppenheimer di social media. Merchandise unofficial gabungan antara Barbenheimer pun turun ramai memenuhi feed di social media, khususnya di Twitter. Nggak cuma netizen saja, artis pun ramai membicarakan fenomena langka Barbenheimer ini. Salah satunya adalah Tom Cruise. Aktor yang jago melakukan stunt gila di Mission Impossible ini juga membantu meramaikan Barbenheimer (dan filmnya sendiri tentunya) dengan mengajak orang-orang untuk menonton semua film-film summer blockbuster. Aktris yang memainkan Barbie, Margot Robbie, beserta sutradaranya Greta Gerwig pun menerima challenge tersebut dan meng-upload foto dengan ticket stub di depan film-film blockbuster yang dinanti-nanti ini.
Perayaan double-bill movie di bioskop juga membuahkan meme-meme yang kocak dan menghibur dari netizen tercinta. Gila banget deh pokoknya efek marketing strategy dari Barbenheimer ini! Dan hasilnya pun setimpal. Berdasarkan data minggu lalu, sudah ada 20,000 orang di Amerika yang membeli kedua tiket untuk menonton Barbie dan Oppenheimer di hari yang sama.
Gimana nih teman-teman?
Udah ready untuk nonton Barbenheimer belum?