Sering Bingung Nentuin Tagline? Intip Strategi 5 Brand Lokal Ini!

Sering Bingung Nentuin Tagline? Intip Strategi 5 Brand Lokal Ini!

Posted by Fullstop Indonesia on 14 June 2023

Tagline adalah salah satu branding strategy yang dibuat oleh brand agar lebih catchy & lebih mudah diingat. Memang sekuat itulah sebuah kata-kata copywriting yang terkemas dalam sebuah tagline. FULLSTOP Branding Indonesia sendiri juga memaknai bahwa sebuah tagline yang powerful pasti akan mendongkrak brand identity dari bisnis itu sendiri. Sebagai branding agency Surabaya yang telah berpengalaman di brand development selama 11 tahun terakhir, FULLSTOP Branding Indonesia tertarik untuk menganalisa tagline brand-brand lokal yang konsisten dan menjadi legend serta berhasil ‘top of mind’ sampai hari ini.

Makin penasaran dengan kelima brand yang akan FULLSTOP Branding Agency Indonesia kupas?

Yuk simak penjelasannya berikut!

1. “Orang Pintar, Minum Tolak Angin.” -Tolak Angin

Jamu keluaran brand legend satu ini tentunya telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Melansir dari Sidomuncul, ternyata Tolak Angin yang merupakan salah satu varian jamu Sidomuncul ini telah diracik oleh pasangan pemilik sekaligus pendiri Sidomuncul sejak tahun 1930.

Wow! Berarti Tolak Angin umurnya sangat tua yah, teman-teman. Bayangkan selama 93 tahun, Tolak Angin telah sukses menjadi produk tersohor seantero Indonesia dengan manfaatnya untuk menyembuhkan masuk angin. Perjalanan Tolak Angin tentunya bukanlah perjalanan singkat hingga populer seperti saat ini. Mengawali kemunculannya dengan kemasan dan bentuk serbuk jamu, Tolak Angin ternyata merupakan jamu seduh yang telah ada di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Lantas, kapan sih tagline populer Tolak Angin menjadi tagline milik penderita masuk angin hingga hari ini?

Menurut Tina Kartika dalam penelitiannya (Iklan “Orang Pintar Minum Tolak Angin” vs “Orang Bejo Minum Bintang Toejoeh Masuk Angin” Peningkatan Pemahaman Tindakan Komunikasi dan Etika Periklanan), iklan Tolak Angin dengan taglinenya yang populer satu ini telah muncul sejak tahun 2000-an. Dibuat untuk dapat masuk pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, TVC Tolak Angin saat itu menggaungkan adanya tradisi Indonesia dan unggulnya jamu dengan kemasan sachet yang praktis melalui proses aman dengan teknologi tinggi.

So, apa sih sebenarnya branding strategy yang dibangun Sidomuncul melalui taglinenya ini? Sini FULLSTOP Branding Agency bocorin! 

Selain untuk menyasar target market Tolak Angin sendiri, Sidomuncul cukup cerdas memilih frasa “Orang Pintar” untuk memberi persepsi pada benak konsumennya. Sidomuncul tidak menggunakan fungsi Tolak Angin agar dikenal. Namun dengan menggunakan Emotional Branding, Sidomuncul ingin target marketnya dipuji dengan kecerdasannya karena telah memilih Tolak Angin sebagai solusi. Di satu sisi, Sidomuncul juga cukup cermat menggunakan branding strategy satu ini tanpa harus menjatuhkan kompetitornya dengan frasa yang cukup kontradiktif.

2. “Jeruk Kok Minum Jeruk?” -Nutrisari

Menjadi pioneer brand minuman sari buah sejak tahun 1970, Nutrisari memang sudah tidak asing lagi di telinga penikmatnya. Meskipun terdapat brand-brand baru dengan core idea produk yang serupa, melansir dari Top Brand Award, Nutrisari berhasil tetap berada di nomor satu (sejak tahun 2018 sampai hari ini). 

Terbukti melalui data berikut, Nutrisari memang lebih digemari oleh masyarakat Indonesia. Dengan mengembangkan kemasan siap minum dan kemasan yang perlu diseduh terlebih dahulu, Nutrisari memiliki kandungan vitamin C dari bahan-bahannya yang alami. Melalui proses pembuatan yang juga tanpa menyertakan bahan pengawet, Nutrisari menjadi minuman kemasan sari buah idaman siapa saja.

Sama dengan munculnya TVC Tolak Angin di tahun 2000-an, iklan Nutrisari dengan taglinenya “Jeruk kok minum jeruk?” ini merupakan salah satu jenis tagline provokatif yang cukup menyentil karena adanya kesamaan kata benda pada tatanan Subjek dan Objek di tagline ini. Apa sih yang ada di benak anda saat membacanya?

“Lah kok jeruk diminum sama jeruk?” Atau malah bingung memaknainya?

Yap, secara tidak langsung Nutrisari sedang mengajak target marketnya untuk mengingat bahwa brand minuman kemasan sari buah jeruk satu ini memang asli berbahan sari jeruk yang alami. Melalui TVC yang konsisten dibintangi oleh Joshua dan maskot Nutrisari (yang berbentuk jeruk), Nutrisari sedang bercerita bahwa bahan-bahannya memang alami dari buah asli. Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, branding strategy ini benar-benar menarik karena akan diingat dan ‘menjadi pertanyaan’ saat mengingat Nutrisari.

3. “Pasti Ada Jalan.” -Gojek

Source: Tribun News Pontianak

Re-branding logo dan taglinenya di tahun 2019, tentunya Gojek pasti punya alasan tersendiri untuk melakukan hal ini. Bermula dari logo kombinasi yang sangat jelas diinterpretasikan sebagai company yang melayani kebutuhan jasa kendaraan bermotor, Gojek ternyata ingin menarik perhatian pelanggannya dengan tampilan baru. Hadir dengan logo dan tagline yang cukup simple, menjadi pilihan Gojek agar tetap melekat di benak konsumennya.

Logo yang disebut SOLV dengan tagline “Pasti Ada Jalan” ternyata membuat brand startup ini tetap menjadi pilihan di hati masyarakat Indonesia. Menyajikan campaign “Pasti Ada Jalan” dengan sangat soft-selling, Gojek berhasil menggunakan tagline superlatif yang menonjolkan brand identitynya sendiri tanpa unsur agresif yang tetap menjadi solusi bagi konsumennya.

Lagi-lagi penasaran nggak sih apakah menurut FULLSTOP Branding Agency Surabaya, Gojek juga menyajikan Emotional Branding pada taglinenya? Jawabannya, iya. Gojek tidak menyebutkan secara spesifik brand functional saat anda menggunakan Gojek. “Pasti Ada Jalan” sama halnya dengan personal relevance yang secara tidak sadar diberikan Gojek sebagai solusi di berbagai kesulitan bagi penggunanya.

4. “Indomie, Seleraku.” -Indomie

Tidak kalah legend dengan Tolak Angin dan Nutrisari, Indomie juga konsisten menggunakan tagline “Indomie Seleraku” hingga saat ini. Berdiri sejak tahun 1972, Indomie memang menjadi salah satu brand lokal yang sukses “top of mind” di benak penggemarnya.

“Mie instan? Ya Indomie!”

Kira-kira seperti itulah ‘top of mind’ jika telah berhasil benar-benar diingat dan menjadi brand yang langsung dicari sesuai dengan fungsi dan pengaplikasiannya. Melansir lagi dari Top Brand Award, di tengah kompetisi brand serupa yang juga mencoba menggeser Indomie, ternyata Indomie tetap menjadi juara hingga tahun ini.

Apa sih branding strategy yang digunakan Indomie dalam frasa “Seleraku” ini? Menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, Indomie menggunakan imbuhan -ku untuk menunjukkan kepemilikan orang pertama yang secara tidak langsung memberikan sugesti yang cukup kuat pada taglinenya. Simple dan mengandung dorongan agar menjadi “milik” penikmatnya, membuat tagline Indomie ini menjadi salah satu branding strategy yang berhasil membuatnya sukses menjadi “top of mind”.

5. “Kopiko, Gantinya Ngopi!” -Kopiko

Merupakan salah satu produk dari PT. Mayora Indah, Kopiko ternyata termasuk brand legend yang sudah ada sejak tahun 1982. Mengutip pendapat Bapak Branding Indonesia pak Subiakto (melalui Kompas),

“Brand adalah ikatan emosi. Brand bukan apa yang dikatakan oleh Anda tentang diri Anda, tetapi apa yang dikatakan publik tentang Anda. Kepercayaannya dibangun oleh experience. Brand itu cinta pada GIGITAN PERTAMA dan membuat pengguna brand menjadi SIAPA?”

Perhatikan analisa Pak Subiakto, di antara 5 brand lokal yang FULLSTOP Branding Indonesia highlight, jarang sekali yang mengunggulkan dirinya bukan? Semua merupakan user-experience yang dikemas menjadi satu tagline menarik. Begitu pula halnya dengan Kopiko. Permen rasa kopi satu ini menarik perhatian konsumennya agar jika ingin ngopi, tidak perlu ribet beli kopi atau ke warung kopi. Cukup dengan 1 bungkus permen Kopiko, anda dapat menikmati kopi seperti biasanya. Penekanan inilah yang membuat Kopiko semakin diingat karena menawarkan pengalaman ngopi yang berbeda.

Bagaimana Family Business Mengaplikasikannya?

Kembali lagi. Tidak semua family business, tidak semua brand, wajib punya tagline.

Tapi, kalau memang dirasa bisnis-mu harus & cocok banget kalau diperkuat dengan sebuah tagline, tentu saja why not?

Kuncinya ada di research dan jangan lupakan USP.

Oiya, satu lagi yang ingin FULLSTOP Branding Indonesia sampaikan.

Jangan takut untuk menjadi BERBEDA dan KONSISTEN MELAKUKANNYA.

Perhatikan 5 brand di atas, bukankah lebih banyak brand yang melegenda dengan konsisten menggunakan tagline yang sama?

So, jangan pernah lupakan kedua kunci sukses branding strategy ini. Dengan konsistensi dan berani memeluk brand identity yang sesungguhnya, branding bisnis-mu bakal susah digoyahkan. Percaya deh!

Psst… sedikit tips nih dari FULLSTOP Branding Agency Surabaya.

Agar lebih mendapatkan personal relevance, anda para UMKM dan family business owner wajib memperhatikan tatanan kata, bahasa dan frasa yang lebih user-friendly agar lebih dekat dengan audience. Dan tak lupa, pahami dulu siapa target audience dari brand yang dibangun.

Susah-susah gampang sih bikin tagline yang bisa jadi top of mind di kalangan target audience. But no worries, dengan brainstorming dan pemahaman market research, pasti ketemu deh tagline yang tepat untuk brand anda. Apalagi sekarang ada creative agency seperti FULLSTOP Branding Indonesia yang bisa memberikan layanan one-stop creative solution untuk kebutuhan branding, mulai dari brand development, market research, hingga business strategy kedepannya. Tinggal konsultasi dan ceritakan semua uneg-uneg kebutuhan branding-mu, dan TADA! FULLSTOP Creative Agency Surabaya bakal memberikan solusi branding yang paling EFEKTIF untuk bisnis anda.

Back To List Blog