Instagram Reels vs TikTok: Mana Sih yang Lebih Juara Untuk Berbisnis?
TikTok dan Instagram Reels merupakan salah satu di antara fitur-fitur social media yang dapat anda gunakan sebagai tools marketing atau branding activation dalam menawarkan produk atau jasa anda. Menariknya, sejak TikTok viral, TikTok berhasil menjadi acuan bagi social media platform lainnya untuk sama-sama menyediakan short-video dengan size screen 9:16. Apakah anda memperhatikan hal ini? Nah, inilah yang membuat FULLSTOP sebagai salah satu key player creative agency Indonesia tertarik untuk membahasnya lebih dalam sebelum masuk ke inti artikel ini.
Viralnya TikTok di Indonesia melansir dari Kata Data, terjadi sejak tahun 2018 – walaupun TikTok sendiri sudah didirikan beberapa tahun silam. Sejak saat itu, TikTok mulai dikenal dan digandrungi banyak orang. Sampai akhirnya tiba masa Pandemi Covid-19 yang juga menambah jumlah peselancar internet menjadi lebih banyak. TikTok berhasil merajai social media platform di seluruh Indonesia. Mulai dari sini, muncullah Instagram Reels dan YouTube Shorts yang juga menyediakan fitur mirip dengan TikTok.
Nah, sejak kemunculan Instagram Reels, TikTok jadi punya pesaing! Apalagi, format keduanya pun serupa. Beberapa konten yang viral di TikTok pun lama-kelamaan akan masuk juga di Instagram Reels. Dan keduanya (baik TikTok maupun Meta) terus melakukan inovasi untuk mendorong user engagement melalui konten berukuran 9:16 ini.
FULLSTOP sendiri sebagai creative agency Surabaya jadi bertanya-tanya, sebenarnya yang paling baik untuk bisnis yang mana?
Apakah Instagram Reels yang notabene sudah memiliki user banyak?
Ataukah TikTok yang mulai merajai pasar?
Di antara keduanya, mana sih yang lebih cocok untuk business para client FULLSTOP Branding Agency Indonesia?
Without further ado, yuk sekarang kita bahas bersama-sama masing-masing keunggulan yang dapat anda gunakan untuk bisnis!
TikTok
Per Januari 2023, terbukti dalam laporan We Are Social dan Hootsuite yang FULLSTOP lansir melalui Katadata, jumlah pengguna TikTok mencapai 1,5 miliar di seluruh dunia. Berjuta-juta pengguna saja sudah banyak yah, apalagi bermiliar-miliar dan dari seantero dunia. So, apa sih yang bikin TikTok jadi menarik di tangan penggunanya?
Apakah hanya dari ‘perbedaan’nya saja?
Atau, USP apa yang kira-kira bisa kita temukan dari TikTok?
Creator-User-Seller Engagement
TikTok cukup banyak memiliki fitur interaksi di setiap TikTok Live ataupun sekadar komentar yang dapat dijawab melalui konten baru. Fitur pemberian rose atau es teh di sesi live stream adalah salah satu contohnya. Dan berkat ada interaksi inilah, baik creator maupun seller bisa membangun relationship yang lebih dalam melalui TikTok. Relationship ini adalah pupuk yang diperlukan untuk membangun loyal audience. Ketika dijaga dan di-maintain secara konsisten, bibit ini akan tumbuh menjadi loyal audience yang massive dan akhirnya… akan berimbas juga ke penjualan atau conversion.
Masih ingat kan dengan ‘Interaction then Conversion’ yang sering FULLSTOP share?
Di sinilah marketing strategy TikTok berjalan dengan menggunakan Interactive Marketing. Dilansir dari Medium, menurut Kotler,
“Interactive Marketing adalah kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan konsumen, yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran akan merek, memperbaiki citra brand atau produk, dan menciptakan penjualan produk serta jasa.”
Di antara fungsi Interactive Marketing menurut Kotler tersebut, mari kita highlight frasa ‘meningkatkan kesadaran’. Dari sini, Interactive Marketing TikTok bisa berfungsi sebagai marketing strategy dan branding strategynya sendiri sekaligus juga sangat berguna untuk membangun brand awareness bisnis dari teman-teman UMKM dan family business owner.
TikTok Shop – A One-stop Marketing Solution
Sebagai Official TikTok Shop Partner, FULLSTOP juga membantu client untuk menggunakan salah satu fasilitas TikTok ini. Memberikan kesempatan pada seluruh brand dan bisnis di seluruh dunia untuk lebih dekat dengan audience di TikTok, tampaknya hampir bisnis kini merambah menjadi TikTok Seller juga. Tidak hanya UMKM yang sedang cari profit saja. Bahkan korporasi yang sudah punya nama besar dan menjadi top of mind di pasar pun kini merajalela meraup profit jutaan, ratusan juta, bahkan miliaran rupiah per bulan di TikTok. Yap, FULLSTOP Branding Agency Indonesia sebagai Official TikTok Shop Partner beberapa brand (termasuk brand nasional) telah merasakan hal ini.
Kemudahan untuk melakukan promosi melalui social media activation atau content marketing, marketing strategy dengan cara live streaming, pengaturan fitur promosi, menjalankan digital atau social media marketing, bahkan sampai ke sales pun – semuanya bisa dilakukan di 1 platform yang sama. Khususnya buat para pegiat UMKM atau family business owner yang lini produknya consumer goods, wah… kalau dipromosikan dengan marketing strategy yang tepat (sebagaimana FULLSTOP Branding Agency Surabaya lakukan untuk FUKUMI, Wizzmie, dan Crystal of the Sea), dalam 2-3 bulan pun akun TikTok dan akun toko di TikTok bisa menghasilkan sales yang dijamin bakal buat family business owner tersenyum bahagia.
Instagram Reels
Nah, bagaimana dengan Instagram Reels? Yap, salah satu media di Instagram ini agak mirip dengan yang ditawarkan TikTok. Namun tentu perbedaannya ada pada USP Instagram yang tentunya berbeda dengan USP TikTok.
Social media platform yang menawarkan media personal branding pada penggunanya satu ini tetap unggul dalam hal estetika foto dan video. Instagram tetap kuat dengan brand building ‘Instagramable’ baik secara fiturnya maupun membangun hal ini pada audiencenya.
Mendukung Fitur Collab Post
Seperti yang tim ADSON FULLSTOP (divisi social media marketing by FULLSTOP Branding Indonesia) lakukan untuk membantu marketing strategy client di Instagram, Instagram Reels adalah jawaban untuk membantu boost brand awareness via channel KOL / influencer. Algoritma Instagram yang support salah satu fitur collaboration post ini tentunya sangat membantu brand awareness anda saat kolaborasi dengan KOL. Hal ini juga yang membuat teman-teman UMKM dan family business owner tentunya lebih betah menggunakan Instagram karena dapat boost promo dan bisnisnya melalui fitur Collaboration.
Oiya, masih ingat tentang Collaboration Marketing yang pernah FULLSTOP share? Sadar nggak, kalau Instagram ternyata mencomot marketing strategy ini untuk kemudian membantu anda dalam berbisnis di dalamnya? Walaupun mungkin berbeda konsep, namun saat collaboration post dilakukan, hal ini akan menjadi win-win solution baik bagi para UMKM dan family business owner maupun para KOL yang juga tentunya bekerja di bidang tersebut.
Wahh menarik yah marketing strategy dan branding strategy yang dilakukan Instagram pada Instagram Reels.
Lebih Mudah FYP Organik
Berbeda dengan di TikTok, social media content Instagram Reels cenderung lebih mudah mendapatkan organic views dalam jumlah yang besar. Coba deh kamu perhatikan konten-konten Reels dari akun-akun yang kamu follow. Baik akun influencer maupun brand, kebanyakan Instagram Reels menghasilkan jumlah views yang konstan ribuan jumlahnya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Instagram Reels bisa lebih merasakan “FYP” lagi alias viral secara organik kalau interaksi alias social media engagement-nya sangat bagus. Yap, as you can guess, views organik dari Instagram Reels kalau sudah viral bisa sampai jutaan!
Untuk kebutuhan brand awareness, tentunya Instagram Reels lebih ber-prospek menjangkau target market yang diinginkan. Tidak seperti TikTok yang FYP-nya tidak bisa ditentukan akan terjadi di lokasi mana. Tidak seperti TikTok yang jumlah view organik-nya tidak terlalu banyak.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa untuk client-client FULLSTOP Branding Indonesia yang mengambil paket full digital activation di creative agency kami, akan disarankan untuk mengoptimalkan social media marketing di Instagram Reels juga. Contohnya Instagram Reels yang dibuat oleh tim FULLSTOP Creative Agency Indonesia untuk FUKUMI. Tanpa bantuan digital advertising alias Instagram Ads, konten bisa mendapatkan view organik hingga jutaan viewers dalam kurun 1 minggu saja. Dan hal ini sudah terjadi beberapa kali lho!!
Mana Sih yang Juara?
Yang juara bergantung pada marketing strategy dan branding strategy yang anda bangun. Karena, setiap brand dan bisnis punya brand value, brand identity dan core branding yang berbeda-beda dan ini juga dapat disesuaikan dengan fitur-fitur pada Instagram Reels dan TikTok.
Keduanya memang memiliki fungsi dan peranan yang berbeda untuk kebutuhan marketing strategy bisnis anda. Dan tentunya, tidak semua brand perlu memasuki kedua platform ini karena target audience keduanya pun berbeda. Behaviour para user ketika memasuki kedua platform juga berbeda. Oleh karena itu, dengan memahami perbedaan antara Instagram Reels dan TikTok, anda sebagai family business owner pun akan lebih mengerti platform manakah yang dibutuhkan oleh bisnis anda.
Jika teman-teman masih galau dan bingung harus mulai melakukan marketing strategi dari mana, tenang saja. Silakan kontak tim FULLSTOP Branding Agency Indonesia untuk konsultasi lebih lanjut. FULLSTOP selalu siap sedia kok untuk membantu memecahkan masalah pengembangan bisnis anda kapan pun dan di mana pun.