Membangun Brand Wizzmie dari Nol Hingga Jadi Franchise Mie Pedas Viral
APA?! WIZZMIE BUKA CABANG LAGI??
Benar-benar luar biasa… kayaknya nggak afdol gitu kalau dalam 1 bulan nggak ada new branch opening dari Wizzmie. Dan siapa yang sangka coba… franchise mie pedas viral ini bahkan BELUM berumur 1 tahun!
Dimulai dari Surabaya, hingga menyebar ke kota-kota lain di Indonesia seperti di Bandung, dan baru-baru ini buka di Malang, brand Wizzmie – tidak diragukan lagi – telah menjadi key player di industri ini. Keberhasilan ini tentunya tidak semata-mata karena faktor hoki atau keberuntungan saja (ya… walaupun ada pengaruh itu juga sih, hehe~). Tapi ada berbagai faktor yang berkontribusi dalam kesuksesan membangun brand Wizzmie. Mulai dari business owner yang memiliki business insight valid, brand activation dan marketing strategy yang tepat, hingga restaurant management yang terkontrol dan terintegrasi dengan FULLSTOP Branding Indonesia selaku official branding agency / creative agency dari Wizzmie.
Buat teman-teman yang penasaran, kok bisa ya Wizzmie yang baru berumur beberapa bulan saja, bisa langsung jadi nge-HITS di dunia franchise mie pedas kekinian?
Well, kalian berada di tempat yang tepat. Hari ini, FULLSTOP Branding Indonesia, yang telah berjalan bersama Wizzmie dari awal permulaan brand development dan tetap setia menemani Wizzmie sebagai social media management agency dan advertising agency, FULLSTOP Branding Indonesia akan share secuil cerita perjalanan Wizzmie.
Brand Development – Bukan Hanya Bikin Logo, Tapi Memahami Target Audience
Sama seperti branding agency lain, yang namanya proses brand development sebuah business atau brand tentunya melingkupi logo, pemilihan warna, text, pattern, dan lain-lainnya. Semua ini adalah creative industry standard yang teman-teman creative agency atau business owner pasti sudah familiar. Tapi, apa sih yang membedakan proses brand development Wizzmie oleh FULLSTOP Branding Indonesia?
Alias memahami target audience.
Itulah kunci brand development yang selalu dipegang teguh oleh tim FULLSTOP Indonesia sebagai branding agency selama lebih dari 11 tahun ini. Ya… visual memang penting. Estetik tentu saja adalah faktor yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Tapi, di atas semua itu, yang terpenting adalah memahami target audience dari brand untuk menghasilkan visual yang TEPAT, bukan sekedar indah.
Seperti brand identity yang dibuat oleh tim FULLSTOP Branding Agency Indonesia untuk Wizzmie, warna-warna yang terpilih sebenarnya dapat dibilang NORAK.
Ungu.
Hot pink.
Merah.
Oranye.
Tapi warna-warna ini sekarang jadi ciri khas Wizzmie, yang membuat brand Wizzmie jadi lebih STAND OUT diantara brand franchise mie pedas lainnya. Apalagi, mengingat selera target audience Wizzmie yang mana warna “nge-jreng”-lah yang paling disukai. Marketing psychology seperti inilah yang diterapkan oleh tim brand development di FULLSTOP sebagai creative agency yang membuatkan visual guideline untuk brand mie kekinian ini. Jadi, logo Wizzmie yang teman-teman lihat sekarang bukan hanya sekedar goresan di Photoshop atau Illustrator saja, tapi ada makna dan marketing psychology di dalamnya yang mendukung marketing activation selanjutnya.
Membuat Brand Persona Melalui Karakter Maskot
Selain pembuatan logo, tim brand development dari FULLSTOP Branding Agency Indonesia juga menyelipkan sosok maskot, yaitu “Wizzie” dan “Chillie” di dalamnya.
Kenapa kok dibuatin maskot?
Apa karena client-nya yang minta?
Apa asal buat aja?
Eits… tentu saja tidak ya teman-teman. Selama proses brand development, sudah menjadi kewajiban tim FULLSTOP Branding Indonesia sebagai creative agency untuk membuat brand persona dan brand guideline yang paling PAS untuk brand client. Dan setelah melalui proses market research dan pengolahan ide untuk membuat brand persona yang unik, tim brand development FULLSTOP Branding Surabaya percaya bahwa adanya maskot dengan latar belakang personality atau karakter akan mendukung brand identity Wizzmie. Muncul-lah sosok Wizzie dengan karakter yang kribo, asik, style 80-an, dan hobi makan mie pedas walaupun nggak kuat makan pedas, serta sosok Chillie, kucing dari Wizzie yang keep calm dan suka curi-curi mie pedas si Wizzie.
Nah dari karakterisasi maskot ini, akhirnya hasil pembuatan brand identity ini bisa ditarik hingga ke brand activation dan marketing strategy Wizzmie berikutnya. Salah satunya adalah nama-nama menu di Wizzmie. Anti mainstream & stay true to Wizzmie’s identity, Wizzmie memperkenalkan nama-nama menu baru seperti Mie Disko, Mie Goyang, dan Mie Manja. Dapat terlihat pula di nama menu minuman khas Wizzmie seperti Ice DJ. Penamaan menu-menu side dish juga unik, Genk Sushi dan Genk Dimsum – yang mana kalau teman-teman perhatikan, ada menu Rock n’ Roll, Hip n’ Roll, dan lain sebagainya. Semuanya dibuat ala-ala disko 80-an, harus vibe-nya asik dan anak muda banget. Gimana? Cocok banget kan dengan brand identity dan brand persona yang dibuat oleh tim FULLSTOP Branding Surabaya?
Dan brand identity terus dipertahankan supaya vibe Wizzmie selalu asik dan kekinian. Ketika berkomunikasi via social media pun, konsep-konsep inilah yang selalu ditonjolkan – baik secara eksplisit maupun implisit. Yang penting satu, target audience harus mendapatkan perasaan “asik”, “santai”, dan “trendy” ketika mengingat brand Wizzmie.
Marketing Strategy & Brand Activation yang KONSISTEN & TEPAT
Dan tidak lupa, perjalanan branding tidak berhenti sampai launching saja. Diperlukan effort yang sama besarnya untuk konsisten melakukan brand activation dan marketing strategy supaya target audience selalu ingat akan brand. Dan di dunia digital seperti ini, tentunya social media marketing adalah salah satu cara yang paling efektif dan mudah dilakukan. Dengan social media management yang tepat dan relevan, Wizzmie bisa mempertahankan posisinya sebagai franchise mie pedas viral, bahkan menjadi LEBIH relevan lagi di industrinya.
Tentunya, marketing strategy seperti influencer marketing dan social media advertising harus konsisten dilakukan juga, terutama ketika Wizzmie sedang menembus pasar baru di kota baru. Seperti pembukaan outlet di Bandung dan Malang, tim social media management dan advertising agency dari FULLSTOP Branding Surabaya turut membantu untuk menjalankan marketing strategy via influencer dan advertising secara massive (tapi tetap stay on budget tentunya!) untuk memberikan hasil store traffic se-maksimal mungkin. And as you can see, opening Wizzmie di kota baru pun ramai dipadati antusiasme masyarakat~
Rumus Sukses Bisnis = 50:50 Antara Branding & Operasional
Terakhir, perlu ditegaskan lagi untuk kesekian kalinya bahwa kunci sukses Wizzmie tidak sepenuhnya karena branding strategy dan marketing strategy saja. Tim operasional yang kuat, management yang baik, dan keberanian para business owner untuk menjajaki opportunity baru juga adalah kunci mengapa Wizzmie bisa menjadi sebesar sekarang. Ya, FULLSTOP Indonesia, sebagai creative agency yang piawai di branding Surabaya, memang mengambil peranan di dalamnya. Tapi peranan brand development, social media management, dan marketing activation yang dilakukan oleh tim FULLSTOP Branding Agency Indonesia hanyalah SECUIL dari effort-effort lainnya yang dilakukan oleh tim internal Wizzmie.
So, buat teman-teman, khususnya para family business owner yang sekarang lagi merintis bisnis atau brand-nya, yuk jangan pantang menyerah untuk mengembangkan bisnis-mu. Jangan takut untuk mengambil kesempatan yang ada. Dan teruslah konsisten dan tekun dalam membangun brand dari bisnismu. FULLSTOP yakin usaha yang teman-teman lakukan sekarang akan memberikan hasil yang setimpal ke depannya.