Brand Battle: Teh Kotak vs. Teh Botol Sosro

Brand Battle: Teh Kotak vs. Teh Botol Sosro

Posted by Fullstop Indonesia on 29 April 2023

Siapa sih yang nggak kenal dengan dua brand teh kemasan ini di Indonesia? Dan sadarkah anda jika nama brand keduanya juga menggambarkan konsistensi mereka untuk tetap mengemas teh sesuai dengan nama brand?

Meskipun punya perbedaan usia rintis yang cukup lama selama 10 tahun (Tehbotol berdiri pada tahun 1969 dan Teh Kotak berdiri pada tahun 1979), namun keduanya sekilas tampak mirip di beberapa branding strategynya. Menarik untuk diulas, sebagai branding agency Indonesia yang telah berpengalaman selama 11 tahun, apa aja sih branding strategy dan marketing strategy yang bisa anda jadikan lesson-learned dalam bisnis anda? Dan mengapa keduanya dapat bertahan hingga hari ini di tengah persaingan teh kemasan yang juga tinggi? Yuk simak selengkapnya di artikel ini!

Teh Botol

Dengan taglinenya yang juga cukup populer, Tehbotol ternyata berhasil menjadi top of mind teh kemasan di Indonesia. Bukan sekadar tagline yang konsisten, namun juga aplikasi pengembangan bisnis yang cenderung stabil dilakukan Tehbotol ini ternyata bikin banyak orang susah move-on dari rasa teh satu ini.

Rasanya yang nggak neko-neko, FULLSTOP akui memang menjadi kunci utama target market penyuka teh tetap memilih Tehbotol Sosro untuk dikonsumsi.

Dimulai dari kemasan botol yang siap sekali minum, Tehbotol Sosro tidak begitu banyak melakukan perubahan dari segi varian rasa. Seiring berjalannya waktu, Tehbotol Sosro cukup konsisten untuk menyajikan rasa original ala Tehbotol sendiri. Saat ini jika anda menemukan Tehbotol, varian yang ditawarkan hanya ‘Less-Sugar’ dan Teh Tawar.

Dari segi packaging, Tehbotol juga tidak begitu ‘aneh-aneh’. Cukup mengembangkan packaging yang simple dan dari mulai botol sekali minum, botol yang mudah dibawa kemana saja, dan beberapa packaging Tehbotol dalam kemasan kotak juga tersedia, tetap konsisten dengan rasa original tehnya.

Sebagai salah satu branding agency di Indonesia, menurut FULLSTOP Tehbotol kuat dalam hal ‘rasa’ dan pengalaman minum yang berbeda berhasil mencuri hati masyarakat Indonesia. Banyak dari orang tua kita yang merindukan makan bakso, makan mie ayam atau makan rujak cingur dan ditutup dengan minum Tehbotol Sosro kemasan sekali minum pada zamannya. Dan tentunya, keberhasilan untuk menggaet loyalitas customer ini bisa dicapai karena Tehbotol konsisten menggerakkan marketing strategy gerilya di masyarakat. Offline marketing strategy yang merambah hingga ke pedagang kecil adalah branding strategy yang SMART dari pihak Tehbotol supaya produknya bisa selalu dekat dengan konsumen – tidak peduli kelas ekonominya.

Dilansir dari Compas yang berhasil mengumpulkan hasil penjualan di e-commerce pada November 2022 lalu, Tehbotol Sosro kemasan 1 Liter berhasil terjual sebanyak 1.140 produk dibandingkan dengan Teh Pucuk Harum kemasan 350 ml yang hanya terjual sebanyak 460 produk. Riset ini dibuktikan Compas untuk menganalisa Trending Twitter yang saat itu berjudul Teh Pucuk vs Teh Botol.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa tagline Tehbotol yang sangat kuat memang berhasil membuat target marketnya tetap mencari dan mengkonsumsi meskipun dalam bentuk kemasan yang berbeda dan harus merogoh kocek untuk membelinya di e-commerce.

Walaupun demikian Teh Botol Sosro juga sempat mengembangkan variannya dalam bentuk Fruit Tea yang juga populer, namun Teh Botol Sosro keluaran pertama tetap jadi juara.

Teh Kotak

Berbeda dengan Teh Botol, Teh Kotak memiliki USP dari varian rasanya yang cukup beragam. Jasmine Tea, Lemon, Apel, Blackcurrant dapat anda nikmati dalam Teh Kotak yang cukup konsisten juga untuk mengemas pada packaging teh kotaknya tersebut.

Brand milik PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk ini juga tidak begitu banyak pengembangan packaging maupun varian rasanya. Konsisten dengan Ekstra FREE 50% nya di setiap kemasan, Teh Kotak juga menggambarkan bahwa brand identitynya yang sudah kuat tidak ingin digantikan dengan profile lain.

Menurut analisa FULLSTOP Teh Kotak menjadi the first brand ready to drink teh di Indonesia yang berani berinovasi dalam hal packaging serta varian rasa. Dibandingkan dengan Teh Botol, Teh Kotak menunjukkan bahwa ia sebagai brand legend juga turut andil mengembangkan teh kemasan di Indonesia.

Soal sales? Tentunya Teh Kotak nggak kalah juga dong. Penyebaran produk Teh Kotak secara offline di modern trade se-Indonesia, bahkan di pedagang-pedagang kecil pun, menyebabkan Teh Kotak juga menjadi go-to drink bagi masyarakat. Khususnya buat generasi Millenial nih! Tinggal minum, langsung buang. Praktis banget sehingga cocok untuk audience kelompok usia muda yang lebih aktif bergerak dan membutuhkan minuman segar saat di perjalanan.

Be Consistent and Just Be You (Your Brand)

Konsistensi dalam hal packaging dan rasa teh original menjadi kekuatan kedua brand ini. Alasan seseorang memilih Tehbotol tentu jelas karena rasanya yang OTENTIK didukung dengan branding dari taglinenya yang juga memikat.

Sedangkan Teh Kotak dengan kemasannya yang PRAKTIS, didukung dengan branding strategy dan marketing strategy menawarkan Extra FREE 50% menjadikan seseorang mudah menemukan dan mengingat Teh Kotak saat dihadapkan dengan beragam pilihan teh kemasan di minimarket atau supermarket.

Eits.. tapi bukan berarti konsistensi dalam branding artinya kita bisa bersantai ria ya. Tentunya, kalau soal branding & marketing, diperlukan juga kepandaian untuk melihat potensi market supaya kita bisa berinovasi. Tentunya, berinovasi dengan tetap mengikuti pedoman konsistensi branding ya! Contohnya nih, inovasi packaging untuk mendapatkan market share yang lebih tinggi juga akhirnya menjadi hal yang dibincangkan oleh netizen. Tehbotol yang identik dengan kemasan botol kaca, kini juga ada kemasan kotaknya!

Wah, wah, wah.. Sepertinya brand battle antara Teh Botol vs Teh Kotak untuk menjadi brand minuman teh no. 1 sangat sengit ya teman-teman!

Tapi harus kita akui, kedua brand ini patut diacungi jempol untuk konsistensi branding strategy dan marketing strategy-nya yang cukup simple. Tidak perlu aneh-aneh, cukup dengan mengaktifkan marketing secara gerilya dan terintegrasi supaya brand lebih dekat dengan user. Dan hebatnya, kedua brand ini tidak hanya karena mampu mengikuti zaman, namun juga mampu stabil dan mature dalam membangun bisnisnya. Baik Teh Kotak maupun Tehbotol telah membuktikan hingga hari ini. Persaingan tinggi di market dengan munculnya brand lain seperti Teh Pucuk Harum, Teh Gelas, dan brand-brand lainnya, tentu menjadi hal yang dipertimbangkan untuk mempertajam branding strategy & marketing strategy dari kedua brand ini.

Kira-kira, kalau FULLSTOP Branding Agency Indonesia menjadi creative agency di salah satu brand teh ini, branding & marketing activation seperti apa yang akan disarankan oleh branding consultant FULLSTOP untuk Teh Kotak atau Tehbotol ya?

Back To List Blog