Business Strategy di Balik Kesuksesan Karen’s Diner

Business Strategy di Balik Kesuksesan Karen’s Diner

Posted by Fullstop Indonesia on 14 December 2022

Siapa yang udah nggak sabar nyobain Karen’ Diner??

Restoran dengan servis “nyeleneh” satu ini kabarnya akan segera buka di Jakarta, Indonesia. Berawal dari Australia, konsep unik Karen’s Diner sampai viral dan mendapatkan perhatian serta antusiasme dari banyak orang di seluruh dunia. Gimana nggak, “kekasaran” para staff Karen’s Diner bikin siapa pun tertawa terpingkal-pingkal! Ada-ada aja improvisasinya supaya konsep “rude like a Karen” ini tersampaikan.

Tahukah kamu kalau Karen’s Diner ini sebenarnya baru berumur 1 tahun?

Nggak nyangka banget, ya kan?

Yap, restoran yang menjual burger khas Amerika ini pertama kali dibuka pada bulan Oktober 2021 di Sydney, Australia. Berkat kepiawaian owner-nya dalam memperhatikan market trend dan interest, restoran berhasil membuka outlet franchise di berbagai belahan dunia, seperti Amerika, Inggris, dan Kanada. Dan sekarang, mereka pun mulai merambah pasar Asia. Sederet kesuksesan ini menandakan bahwa branding strategy yang dilakukan oleh Karen’s Diner berjalan efektif. Lantas, apa saja sih branding strategy Karen’s Diner yang bisa kita contoh dan aplikasikan untuk UMKM, family business, atau organisasi kita sendiri?

Simak yuk!

Memanfaatkan market’s interest

Tidak dapat dipungkiri, kompetitor yang menjual menu sama seperti Karen’s Diner sebenarnya sudah amat sangat banyak. Apakah burger buatan Karen’s Diner adalah yang terenak di seluruh dunia? Hmm, sebenarnya belum tentu juga. Meski begitu, pencetus ide Karen’s Diner dengan cermat memikirkan unique selling point lain yang bisa membawa traffic. Yes, the EXPERIENCE.

“Bagaimana cara Karen’s Diner bisa memberikan pengalaman di store yang sedikit berbeda dari gerai burger lainnya?”

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya kita harus tahu dulu siapa target audience kita. Dari situ, barulah kita bisa memikiran pertanyaan lanjutan seperti, apa yang disukai oleh target audience? Apa yang menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan target market tersebut? Apa yang bisa mematik rasa penasaran mereka? Meski terdengar simple dan gampang, tapi disinilah letak penentu potensi bisnis. Dalam konteks Karen’s Diner ini, kedua owner Aden Levin and James Farrell menemukan ide bisnis dari budaya “cancel culture” dan “rude Karens” yang ramai jadi topik di social media. Seperti yang bisa kita tebak, target audience dari branding strategy satu ini tentunya anak-anak muda Late Millenials dan Gen Z. Pasar inilah yang paling aktif di social media, paling suka memberi label “Karen” pada siapa pun yang “kasar”, dan paling paham betapa serunya konsep Karen’s Diner nantinya. Nah, berbekal konsep bagus yang ditargetkan ke pasar yang tepat, gerai burger ini pun berhasil melakukan aksi branding strategy dan social media activation-nya. Apalagi, grand launching restoran tepat di momen pandemi. Sudah jelas… marketing strategy mau tidak mau dioptimalkan untuk social media activation.

Konsep diambil dari budaya internet,

Untuk audience yang super aktif di socmed,

Dan marketing campaign yang diarahkan di platform digital.

Lengkap sudah. Tinggal tunggu waktu sebentar saja sebelum Karen’s Diner menjadi viral.

Kalau kamu punya UMKM, family business, atau brand apa pun dan ingin menjadikannya seperti Karen’s Diner, maka kamu harus bisa memahami market trend seperti contoh di atas. Siapa pun itu target audience-nya, kamu harus bisa memahami mereka dan segala seluk-beluknya. Mulai dari interest, keluh kesah, problema kehidupan, kebiasaan, value, dan lain sebagainya. Nah from there, barulah kamu bisa memberikan sebuah experience yang berbeda tapi memorable untuk target audience. And what happens if that experience hits the right spot? Tentunya, target market tidak akan segan-segan untuk kembali berkali-kali, mereferensikan brand ke teman-teman, pokoknya dijamin bakal jadi loyal deh~

Selain Karen’s Diner, ada beberapa referensi gerai F&B lain dengan branding strategy serupa yang bisa kamu pelajari. Contohnya adalah maid cafe yang ramai di Jepang, pet cafes, 2D cartoon cafe, dan lain sebagainya.

Intinya satu, give your customer the most unique experience!

Konsisten

Kita nggak akan pernah capek bilang satu kata ini. KONSISTEN.

Kalau kamu pernah baca hasil brand development dan social media activation garapan FULLSTOP Branding Agency Indonesia sebelumnya, kamu pasti sudah tahu kalau konsistensi adalah salah satu prinsip branding strategy ala creative agency Surabaya ini. Yap, prinsip ini pun juga dilakukan oleh Karen’s Diner. Dari awal sampai sekarang, Karen’s Diner selalu konsisten memberikan pengalaman yang sama di seluruh gerainya. Mulai dari interior design, menu makanan signature, hingga pelayanan kasar dari staff – semuanya konsisten diterapkan di seluruh gerai Karen’s Diner. Sampai-sampai, seorang pengamat F&B market menulis betapa besar komitmen Karen’s Diner untuk benar-benar tidak mempedulikan customer. Apalagi, Karen’s Diner telah menjadi sebuah franchise global. Konsistensi ini harus semakin dipertahankan oleh main business owner supaya nama brand tidak tercemar. Bayangin aja, bagaimana jadinya kalau ada review yang bilang kalau ada pegawai baik di Karen’s Diner? Atau ada review yang merasa nggak dapet vibe 1950s American Diner di sana? Yang ada nama dan identitas brand akhirnya tercoreng dan mempengaruhi investor franchise lainnya. Oleh karena itu, semua aspek branding Karen’s Diner dibuat sama dan konsisten terus. Mulai dari interior, furniture, hingga seragam waiter pun dibuat konsisten. Semua elemen-elemen ini dimasukkan dalam 1 manual atau playbook – atau yang biasa disebut oleh creative agency sebagai Brand Guideline.

Ini adalah satu pelajaran berharga yang harus diperhatikan oleh semua brand owners, baik UMKM, family business, atau korporasi raksasa, terutama brand yang ingin menjadi sebuah franchise. Brand Guideline ini wajib adanya karena disitulah pedoman semua kegiatan brand activation, mulai dari offline, digital, dan operasional. Dengan memiliki Brand Guideline yang jelas, maka semua aktivasi bisa terintegrasi dengan baik – and finally, menghasilkan konsistensi yang kita bicarakan tadi.

Operasional yang kuat

Ingat, yang dijual oleh brand seperti Karen’s Diner ini sebenarnya bukanlah menu makanan, tapi EXPERIENCE. Dan untuk memberikan impresi yang konsisten kepada seluruh pengunjung, dibutuhkan sistem manajemen operasional yang bagus.

Perlu kita remind lagi bahwa kesuksesan sebuah business itu harus 50:50. Setengah usahanya dari kita, yaitu creative agency seperti FULLSTOP Branding Agency Indonesia yang menggerakkan marketing activation. Dan sisanya ada di tangan client, yaitu tim yang menjalankan operasional, yang bertemu dengan customer secara langsung, yang menggerakkan semuanya. Nah, belajar dari business strategy Karen’s Diner, selain memiliki brand activation dan social media marketing yang bagus, mereka pun juga memiliki sistem manajemen yang tertata rapi demi memastikan konsistensi brand. Misalnya, dalam pemilihan waiter dan waitress, tidak hanya kemampuan serving yang dinilai, tapi juga kemampuan acting bak sebuah audisi film! Yap, memang dari segi operasional harus mengeluarkan effort ekstra dibandingkan gerai burger lainnya. Tapi kebutuhan ini WAJIB dilakukan supaya standard itu terjaga. At the end, it all comes back to consistency.

Buat teman-teman pemilik bisnis keluarga atau usaha lainnya, ingat ya, marketing itu tidak bisa jalan sendirian. Harus diiringi dengan manajemen dan operasional yang sama bagusnya. Karena marketing hanya bertugas untuk menarik audience masuk ke dalam. Setelah itu, semuanya ada di tangan brand atau business owner untuk memastikan customer puas dan mau kembali lagi.

Yuk tekuni brand activation untuk bisnismu!

Selama ada ketekunan, yang namanya sukses tinggal tunggu waktu aja.

Itu saja pesan kami, sebagai branding agency Indonesia yang sudah lama berdiri di Surabaya. Dalam 10 tahun perjalanan creative agency ini, kami banyak sekali melihat bagaimana ketekunan dan konsistensi dalam branding bisa membuahkan hasil yang gemilang – tidak hanya untuk marketing saja, tapi untuk keberlangsungan business jangka panjang. Ya, memang akan ada business-business baru yang cepat viral, seperti Karen’s Diner atau brand mie kekinian yang lagi hits, Wizzmie. Tapi bukan berarti branding strategy berhenti di situ saja. Sebagai branding agency yang membantu membangun brand Wizzmie, kami tahu seberapa besar kerja keras yang diperlukan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan brand Wizzmie meski sudah viral. Dan kami yakin, tim marketing di balik Karen’s Diner pun demikian.

So, jangan pernah lengah. Tetap tekun dan konsisten supaya business-mu semakin sukses ya!

Back To List Blog