TOP SECRET! Rahasia FULLSTOP Branding Agency Indonesia Bangun Loyalitas
10 years and counting. Yes, FULLSTOP Branding Agency Indonesia sudah berkecimpung di dunia branding se-begitu lamanya. Sudah ada banyak karya yang diciptakan dari brand activation dan social media marketing dari FULLSTOP sebagai creative agency untuk berbagai macam family business dari berbagai daerah.
Kalau kamu tanya, kok FULLSTOP Indonesia bisa langgeng sih?
Yah… tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi ya, FULLSTOP tentu saja bisa sampai disini bukan karena tim creative-nya saja yang handal, tapi juga karena dukungan dan kesetiaan family business owner alias para client. Sampai ketika FULLSTOP “berpisah” dengan client pun, hubungan itu masih terus terjaga!
Panjang banget kalau harus menjabarkan satu per satu alasan client FULLSTOP bisa tetap loyal dengan tim #SuperSkwad. But, if we are to pick the top 3 reasons, we believe they are as follows.
Memahami market dan bisnis
Apa sih yang bikin client-client FULLSTOP bisa se-loyal itu? Well, faktornya tentu beragam, tapi 1 keunggulan FULLSTOP Branding Agency Indonesia yang selalu kami banggakan adalah… we know your exact needs.
Nggak asal melakukan branding strategy dan social media activation aja, tapi tim kreatif FULLSTOP Indonesia paham betul situasi market. Tanpa perlu didikte satu per satu jawabannya, FULLSTOP bisa menemukan strategi yang tepat untuk menyasar target audience di momen yang tepat. Nggak hanya director atau project manager-nya saja, tapi sampai content planner dan graphic designer-nya pun juga paham betul market tiap brand. Dan… seperti yang selalu kita bahas di tiap artikel, memahami market adalah esensi dan dasar dari branding strategy. Jadi, karena pondasinya sendiri sudah kuat, brand activation dan social media marketing pun tersinkronisasi dengan tepat. Contohnya adalah Sarden Bantan. Kenapa kok Sarden Bantan bisa sukses menggencarkan digital marketing di FULLSTOP Indonesia? Ya karena tim FULLSTOP Indonesia paham betul bahwa Bantan besar di Sumatera Selatan. Paham bahwa yang reguler beli Bantan adalah pekerja-pekerja yang cenderung memilih produk makanan siap saji yang bisa tahan lama. Paham bahwa tipe demografi seperti itu aktif mencari informasi dan berkomunikasi melalui platform digital mana. Nah, dari situ.. Tinggal disusun aja bagaimana cara Bantan sebagai brand bisa menyalurkan pesan di platform dan audience yang tepat. Itulah definisi “understanding the market” yang sebenarnya.
Satu lagi hal yang bikin client selalu puas dan betah berkolaborasi bersama creative agency Surabaya satu ini. We know how to handle business.
FULLSTOP nggak jual design yang harus cantik banget. Kita nggak buka jasa design yang estetik. No no no. Kita memberikan design yang PAS dan bisa meng-highlight selling point dari brand.
Tidak dapat dipungkiri, KPI yang diharapkan oleh business owner tentunya adalah sales. Entah sales itu dalam bentuk penjualan di marketplace, store traffic, atau mendapatkan agen reseller. Tanpa adanya pemasukan, gimana cara business brand itu bisa survive, ya kan? Nah, sebagai branding agency yang dipercayai oleh business owner ini, FULLSTOP mengemban tugas untuk memaksimalkan KPI tersebut tentunya. Entah dari segi marketing, brand development, atau social media activation – strategy yang diberikan oleh FULLSTOP pada akhirnya harus berujung pada pemasukan bagi business client. Kalau KPI ini tercapai, percaya deh, client pun bakal happy terus dengan performa dari branding agency. Aspek inilah yang membuat client-client di FULLSTOP bisa terus setia.
Komunikasi yang baik
Kelihatannya sepele, ya? Tapi percaya nggak percaya, banyak lho pekerja profesional yang kerap kali lupa bahwa komunikasi adalah segalanya.
Langsung ke contohnya aja ya. Misal nih, tentang social media advertising alias beriklan di Instagram/Facebook. Karena produk business client adalah dietary fiber (misalnya), client pun menginginkan iklan menunjukkan transformasi before & after menggunakan dietary fiber. Dalam konteks ini, tentu saja hasil “after” adalah tampilan model yang lebih langsing setelah mengonsumsi produk client tersebut. Well, secara nalar, memang konten Before After sebenarnya yang paling efektif menjual highlight dari business tersebut. Tapi sayangnya, Meta Platforms yang menaungi Facebook dan Instagram memiliki Advertising Policy yang cukup ketat. Untuk menghindari penipuan dan penyalahgunaan platform iklan, Meta Platforms membuat Community Guideline yang melarang iklan dengan konotasi “ajaib” seperti konten Before After yang diinginkan oleh client.
Now, kalau kamu adalah branding agency atau advertising agency yang menangani client tersebut, apa yang akan kamu lakukan?
- Menyuruh client pasang iklan sendiri
- Memperdebatkan masalah konten dengan client
- Menjelaskan baik-baik mengapa konten Before After tidak bisa diiklankan
Hayo, pilih yang mana? Pasti yang C, kan?
Well, kenyataannya, ketika menghadapi masalah serupa, tidak semua orang bisa menanggapi dengan baik. Gara-gara masalah yang sebenarnya bisa dibicarakan baik-baik, bisa dijelaskan dengan kepala dingin, eh… malah jadi nggak enakan sama client deh! Coba kalau ngomongnya baik-baik, chat pun bahasanya sopan. Hubungan apapun kalau dipupuk seperti ini juga pasti akan long-lasting, benar atau tidak?
Fair dan “Cincai”
Bukan berarti transparan harus buka-bukaan semua rahasia bisnis branding agency kok. Yang dimaksud disini adalah FAIRNESS. Apa adanya.
Sering kami menjumpai kasus-kasus dimana branding atau advertising agency kurang terbuka perihal pemakaian biaya yang ditagihkan ke client. Padahal sebenarnya, kalau data-data itu diberikan dengan jujur, tidak peduli seberapa besar Agency Fee pun mereka tetap pasti akan memilih agency-mu over everyone else. Namanya aja bisnis yang jualan jasa… family business owner pun pasti mengerti kok. Yang penting transparan dan apa adanya, tanpa perlu menutup-nutupi soal keuangan.
Nggak hanya soal keuangan, soal workload juga sama halnya.
Kalau tim dari agency sudah penuh banget dan tiba-tiba ada request add-on dari client di luar kontrak? Daripada memaksa nge-iya-in tapi jadinya hasil kurang maksimal dan kamu merasa rugi client nggak bayar “hasil lembur”, ya mending transparan saja dari awal kalau request tersebut tidak ada di dalam kontrak dan akan dikenakan biaya tambahan. Bukankah begitu?
Tapi ya… ada kalanya agency harus “cincai” ya, apalagi ketika berurusan dengan family business di Surabaya. Bukan untuk cari nama, tapi kalau memang request tambahan itu (misal berupa tambahan design atau video) bisa digunakan juga untuk branding strategy dan social media activation, kenapa nggak? Asal tetap fair untuk semua pihak yaa~
10 Years and Counting
Kira-kira 3 faktor inilah yang membuat FULLSTOP bisa terus berdiri sebagai branding agency pilihan utama bisnis keluarga Indonesia. Berkat pemahaman dan visionary bisnis yang bagus, good communication, dan prinsip “fairness” inilah para client selalu setia mempercayakan brand activation dan social media marketing strategy-nya di FULLSTOP.
Let's talk so we can align our goals. Every great partnership starts with a mutual understanding and a shared vision for success.