Berteman Dengan Burnout
ARGHH… Stress!!!
Pernah nggak sih kalian merasa gini juga? Kerja ya cuma gitu-gitu doang, makin lama makin berat, lingkungan juga nggak mendukung, mau ngapain aja udah capek dan males…
Itu tanda-tanda kita mengalami burnout.
Ada banyak faktor yang menyebabkan kita, khususnya generasi Millenial dan Gen Z produktif, kerap kali merasakan burnout. Dan mayoritas penyebabnya adalah stress pekerjaan. Entah itu stress karena pekerjaan terlalu berat, terlalu banyak, kurang mendapat apresiasi dari atasan, diacuhkan di tempat kerja, dan lain sebagainya. Tapi sebenarnya, stress karena pekerjaan adalah hal yang wajar. Semua orang pasti mengalami hal ini kok. Nggak peduli kamu karyawan, high-end office worker, family business owner, artis, semuanya pasti merasakan satu titik burnout. Di branding agency pun juga pasti ada titik burnout-nya lho, jangan salah. Walaupun di media sosial, anak-anak creative agency kelihatannya haha-hihi, tapi pekerjaan numpuk, deadline padat, dan request client yang bertubi-tubi juga bikin stres. Bayangin aja, kalau lagi brand development, pasti banyak banget revisiannya. Social media management yang kelihatannya gampang, tapi tetep bikin pusing gimana caranya supaya performa terus maksimal. Kalau ada client yang bentar lagi bakal launching, dari Project Manager sampai Graphic Designer langsung kalang kabut mengoptimalkan brand activation dan social media marketing strategy. Risiko burnout kerja di branding agency juga tinggi kalau nggak siap mental dan hati!
Sehat? Tentu tidak, karena stres yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi tubuh, misalnya sering sakit-sakitan, entah migraine, asam lambung, atau GERD – penyakit “umum” anak muda zaman now.
Tapi…
Sebenarnya ada solusi untuk menghindari burnout. Karena kalau kita membiarkan rasa burnout menang, selamanya kita akan stuck. Nope, solusinya bukan healing. Karena kalau dikit-dikit healing, tabungan habis bund~
BUKAN DO WHAT YOU LOVE, tapi LOVE EVERYTHING YOU DO
Apapun yang kamu lakukan, lakukan itu dengan sepenuh hati. Lakukan itu dengan ketulusan, jangan ada beban. Kalau hatimu berada di posisi yang pas dan memang ada niatan untuk mengerjakan suatu hal sepenuh hati, maka secara otomatis, otakmu akan terprogram untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan cara-cara yang sistematis dan efektif. Efektif untuk memberikan hasil yang terbaik DAN efektif supaya tubuh tak terbeban.
Banyak pekerja kreatif yang sering merasa burnout, khususnya di branding agency surabaya, karena merasa client / brand yang ditangani tidak bisa diajak bekerja sama / bahasa mudahnya, clientnya aneh-aneh. Ketika segala sesuatu berjalan tidak sesuai keinginan, ada baiknya kita intropeksi diri sebelum melabel client / atasan kita. Apakah memang hasil kerja kita sudah yang terbaik? Atau memang kita belum mencurahkan hati dan pikiran sepenuhnya ke dalamnya? Ketika hati kita memantapkan hati untuk membuat pekerjaan menjadi fun dan enjoyable, otak kita terlepas dari pikiran-pikiran negatif yang menyita waktu. Dan alhasil, karena tidak ada hambatan beban, otak menjadi lebih tajam sehingga kita pun menjadi lebih produktif.
Bekerja di creative agency memang stressful dan melelahkan, karena kamu tidak hanya menangani sebuah brand, tetapi beberapa brand sekaligus Seperti layaknya seorang anak pada golden age- nya, setiap brand yang kamu tangani memerlukan perhatian extra untuk bertumbuh dan berkembang. Tak Heran jika banyak pekerja kreatif yang rutin kunjungan ‘healing’ demi meredakan asam lambung yang bergejolak. Tapi jangan salah, pengalaman menangani banyak brand dengan tepat seperti yang kami aplikasikan di FULLSTOP sebenarnya bisa menjadi batu loncatan karir yang baik untuk pekerja kreatif yang sungguh-sungguh ingin berkarir di branding agency Surabaya / pun Indonesia.
Kok bisa? Ibaratnya mencari pengalaman, di FULLSTOP / Branding Agency yang berkecimpung di family business specialist, kamu bisa mempercepat durasi pengalaman yang kamu miliki, alih-alih menangani sebuah brand, dalam periode singkat kamu bisa memahami bagaimana setiap perusahaan memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan seni mengaplikasikan teknik marketing / marketing strateginya yang berbeda-beda. Pengalaman ini hanya bisa kita serap jika kita MAU BELAJAR dan MENCINTAI APA YANG KERJAKAN.
Seperti brand development yang diciptakan oleh #superskwad FULLSTOP yang berhasil menjual 5juta sachet dalam periode 10 bulan, FUKUMI, perkembangan memiliki harga yang harus dibayar, termasuk perkembangan karir kita di dunia kreatif. Tidak ada usaha yang membohongi hasil. Ibaratkan koin yang memiliki dua sisi, di setiap tantangan yang ada di dunia kerja khususnya branding agency yang kita hadapi, kita bisa memilih untuk meratap, mengeluh dan berkeluh kesah tanpa ujung yang berujung burnout tanpa henti, ataupun melihatnya sebagai tantangan untuk memupuk portofolio kerja kita.
Semoga tips ini membantu ya!
Bagi kamu yang tertarik untuk bergabung dalam #superskwad klik link FULLSTOP is Hiring Berikut ini