Seluk Beluk TikTok Marketing Partner: Yang Lagi Cari Branding Agency Wajib Baca Ini

Seluk Beluk TikTok Marketing Partner: Yang Lagi Cari Branding Agency Wajib Baca Ini

Posted by Fullstop Indonesia on 27 July 2022

Sudah ada yang namanya Google Premium Partner.

Ada pula Meta Business Partner.

Dan kini, ada yang namanya TikTok Marketing Partner.

Pernah dengar?

Nggak masalah kalau belum pernah, karena TikTok Marketing Partner ini memang baru pertama kali launching di Asia Tenggara pada tahun 2021. Melihat perkembangan TikTok yang sangat pesat dan betapa banyaknya brand di seluruh dunia berlomba-lomba menggunakan TikTok sebagai sarana brand activation, maka TikTok memperkenalkan skema Marketing Partner ini untuk pertama kalinya pada tahun 2020 di beberapa area saja (TikTok, 2020). Perlahan-lahan, jasa ini semakin meluas dan sampailah ke Indonesia dan sekitarnya pada tahun lalu.

Berbeda dengan TikTok Business, Marketing Partner ini dikhususkan untuk perusahaan agensi yang memberikan kemudahan atau bantuan untuk family business atau UMKM yang ingin usahanya disukseskan melalui TikTok.

Ada apa saja?

  1. Campaign Management

Memiliki arti manajemen kampanye, kategori ini adalah untuk agensi yang memberikan kemudahan dalam pembuatan kampanye social media marketing. Agensi atau perusahaan yang ingin terdaftar sebagai TikTok Marketing Partner di bidang campaign management harus bisa memberikan platform untuk membantu perencanaan, pembuatan, optimisation, dan pengukuran social media marketing campaign.

Tentu kalian sudah familiar dengan Meta Planner, kan? Di Facebook maupun Instagram, kalian bisa mengatur jadwal kapan sebuah foto akan di-publish dan berbagai matriks lainnya. Sama seperti fitur Planner pada Meta, TikTok Marketing Partner memberikan partnership badge di bidang campaign management terkhusus untuk agensi yang bisa memberikan pelayanan serupa.

Bidalgo, misalnya, memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mengatur pembuatan kampanye iklan atau sebuah konten di platform mana saja, mulai dari Facebook, Instagram, Google, TikTok, Twitter, Snapchat, dan lain-lain (Luna, n.d). Dengan adanya fasilitas ini, maka pengguna bisa memiliki kemudahan untuk tahu konten apa yang paling memberikan hasil optimal di masing-masing platform tanpa perlu membuka insight di beberapa halaman page yang berbeda.

Pernah dengar Sprout Social? Yap, mereka adalah TikTok Marketing Partner juga. Brand kini bisa publish, manage, dan track konten mereka di TikTok.

  1. Creative Development

Kategori ini untuk agensi yang mampu membuat konten TikTok yang tidak hanya efektif, tapi juga inspiring. Sebagai TikTok Creative Partner, agensi harus berada di level expert dalam pembuatan aset-aset digital yang kreatif untuk brand activation.

Aset digital itu mencakup apa saja?

Well, video yang orang awam buat pun sebenarnya termasuk aset digital juga.

Namun, dalam konteks ini, pengertian aset digital lebih luas lagi, tidak hanya sekedar video belaka. Agensi yang mendapatkan partnership dari TikTok harus mampu membuat konten kreatif yang skalanya “besar” dan “berkualitas tinggi”, seperti dengan menggunakan teknik transisi, adanya motion graphic, penambahan efek atau ikon lainnya. Ada banyak sekali lingkup yang mencakup creative development.

Namun, bukan berarti branding agency harus bisa semuanya.

Menjadi expert di salah satu hal juga tidak masalah. Seperti Shuttlerock. Perusahaan ini menyediakan jasa pengolahan ulang materi yang sudah ada, entah dalam bentuk foto atau video, dan dibuat kembali menjadi sebuah konten kreatif yang lebih menarik (Shuttlerock, 2022). Dengan bantuan teknologi, brand apa saja dari seluruh penjuru dunia bisa menggunakan jasa Shuttlerock ini. Yap betul, Shuttlerock berbasis digital, bukan seperti agency yang kita kenal seperti biasanya. Ada juga Vidsy yang memberikan kemudahan bagi brand dalam pembuatan konten kreatifnya (Vidsy, 2022). Bayangkan Vidsy ini seperti Canva, tapi untuk konten video begitu ya! Omong-omong tentang Canva, perusahaan ini juga merupakan TikTok Creative Partner, lho!

Apakah berarti creative partner ini hanya untuk perusahaan seperti contoh di atas saja?

Jawabannya, tidak.

Ada kok agensi di TikTok Marketing Partner yang memberikan fasilitas pembuatan konten kreatif tanpa harus memiliki mekanisme digital seperti Canva dan Shuttlerock. Persis seperti FULLSTOP branding agency atau production house lainnya!

  1. Branded Effect

Nah, yang ini khusus untuk perusahaan developer yang bekerja untuk membuat efek-efek yang dapat tampil di video kita. Entah itu emoji, augmented reality (AR), CGI, VFX, face filter, games, dan lain sebagainya. Kalian pasti sering menemukan konten-konten TikTok berupa kuis, atau jalan-jalan di luar negeri, dan efek-efek lucu lainnya, kan? Ya inilah tugas seorang TikTok Marketing Partner di kategori Branded Effect.

Salah satu company yang mendapatkan verification ini adalah Happy Finish. Memiliki 5 headquarter di Eropa, Happy Finish (2022) telah mendapatkan banyak penghargaan dari kreasi mixed reality yang diciptakannya. Brand yang telah bekerja sama dengan Happy Finish juga tidak kaleng-kaleng, sekaliber multinational company! Mereka menyediakan layanan pembuatan CGI, animasi, retouch, dan efek visual lainnya, baik untuk foto maupun video. Begitu pula dengan Subvrsive (2022) yang menyediakan layanan dari awal sejak perumusan social media marketing strategy hingga eksekusi nya. Pembuatan konten pun dilakukan oleh mereka, yang mana brand bisa memilih mau se-WOW apa hasilnya. Ada layanan AR hingga 360 video pun bisa mereka lakukan. Brand activation on another level sih ini!

  1. Measurement

Terakhir, ada kategori “Measurement” di dalam TikTok Marketing Partner. Sederhananya, perusahaan yang terverifikasi dalam kategori ini adalah mereka yang dapat memberikan layanan khusus untuk evaluasi dan pengukuran data. Lantas, apa bedanya dengan campaign management?

Serupa tapi tak sama, measurement benar-benar berfokus pada pengukuran data, entah itu dalam bentuk metriks iklan, analisis, survey, dan lain sebagainya. Sedangkan campaign management adalah pengaturan kampanye secara keseluruhan.

Pernah dengar perusahaan survey bernama Nielsen?

Banyak data-data serta jurnal yang mengutip hasil analisis dari Nielsen ini. Dengan bantuan Nielsen, maka brand bisa mendapatkan summary dari iklan serta audience behaviour yang mendalam, bahkan bisa cross-platform juga (Nielsen, 2022). Ada pula Singular, yang selain memberikan report dan analisisnya, mereka juga memiliki fitur fraud prevention (Singular, 2022). Dari laporan ini, maka brand bisa melihat secara langsung ROI (Return on Investment) dan ROAS (Return on Ad Spend) tanpa perlu menghitung secara manual. Adanya integrasi untuk memudahkan pengukuran efektivitas social media marketing inilah yang menjadi tugas TikTok Marketing Partner di kategori Measurement.

  1. Commerce

Kategori ini terbilang cukup baru dibandingkan dengan 4 kategori sebelumnya. Mengapa demikian? Karena sekarang, ada yang namanya TikTok Shop, fitur baru yang semakin memudahkan pengguna di seluruh dunia untuk berbelanja. Maka dari itu, digandenglah beberapa platform ecommerce seperti WooCommerce dan Shopify agar memudahkan proses listing produk di TikTok Shop. Di WooCommerce misalnya, TikTok memberikan hadiah sebesar USD 200 untuk merchant alias penjual berupa ad credit (WooCommerce, n.d). Jumlah yang besar, bukan? Nah, bila ingin menggunakan ad credit ini, maka penjual harus membuka TikTok Business dan menyambungkan WooCommerce yang mereka miliki sebelumnya. Dan… dengan sekejap, semua produk yang telah terdaftar di WooCommerce akan muncul di TikTok Shop. Mudah sekali, kan? Nah, baru setelah ini, penjual bisa memanfaatkan ad credit untuk mengiklankan konten atau produknya untuk menaikkan angka penjualan di TikTok Shop. Once it’s synced, selama nggak ada error, bakal terintegrasi terus deh produk yang ada di TikTok Shop dan WooCommerce-mu!

  1. Sound

Cukup self-explanatory kan ya?

Intinya, semua perusahaan, atau lebih tepatnya record label yang merupakan TikTok Marketing Partner akan membantumu soal kepengurusan suara yang muncul pada konten TikTok. Misalnya nih, di MAS (Music and Strategy), mereka menyediakan jasa untuk membuat custom music, supervisi penggunaan copyrighted music, memberikan bank lagu-lagu, mix lagu, hingga partnership dengan celebrity musicians (MAS, 2022). Apa pun yang berhubungan dengan kebutuhan sound, di sinilah sebaiknya brand mencari bantuan. Salah satu mitra TikTok lainnya adalah Heavy Duty Projects, yang dipimpin oleh musisi terkenal Ariel Rechtshaid. Mereka pernah bekerja dengan Olivia Rodrigo, Frank Ocean, dan Vampire Weekend untuk brand ternama seperti Apple, Nike, dan CoverGirl. Memanfaatkan TikTok Marketing Partner badge yang dimilikinya, Heavy Duty Projects juga telah membantu perihal sound untuk konten TikTok yang dibuat oleh brand seperti Mentos dan Microsoft.

Apa saja manfaatnya?

Sama seperti label Meta Agency Partner dan Google Premium Partner, mendapatkan pengakuan dari TikTok bahwa kita adalah mitra marketing mereka merupakan suatu achievement juga. Itu tandanya kita sebagai branding agency dinilai bisa memberikan bantuan nyata dan efektif pada brand dalam usaha branding dan marketing strategy. Penegasan atau pengakuan dari TikTok ini meningkatkan kredibilitas perusahaan atau agensimu ketika ada client yang datang meminta tolong bantuanmu.

Selain itu, adanya Marketing Partner ini juga melebarkan sayap bisnis branding agency secara global. Bagaimana tidak, yang awalnya hanya di lingkup kota atau nasional saja, kini branding agency bisa ditemukan oleh client-client di seluruh dunia!

Dan pastinya, dengan menjadi TikTok Marketing Partner, agensi akan mendapat kemudahan dalam penanggulangan segala macam masalah (troubleshoot) dan/atau fitur-fitur premium lainnya. Proses pembuatan marketing strategy, pembuatan konten, hingga pengukuran KPI pun bisa terlaksana dengan lebih mudah karena adanya technical support yang siap membantu agensi.

Apakah sudah banyak yang memilikinya?

Mengingat umurnya yang belum genap 1 tahun, saat ini jumlah agensi yang terdaftar sebagai TikTok Marketing Partner masih sangat sedikit jumlahnya dibandingkan dengan Meta Partner atau Google Premium Partner. Kebanyakan agensi atau perusahaan yang terdaftar di laman TikTok Marketing Partner adalah mereka yang berbasis di Amerika dan Eropa, yang sedang atau pernah menangani client raksasa seperti Apple, Nike, dan merk-merk tersohor lainnya. Beberapa agensi juga tidak berbasis di satu negara saja, tapi sudah memiliki cabang internasional, termasuk di Indonesia dan negara Asia lainnya. Memang, ada beberapa perusahaan yang murni berasal dari benua Asia. Namun, jumlahnya sangatlah sedikit, bisa dihitung dengan jari.

Maklum, TikTok Marketing Partner adalah hal yang baru. Mayoritas agensi pun masih dalam tahap mempelajari algoritma TikTok serta bagaimana membuat konten se-WOW mungkin agar bisa memberikan hasil yang maksimal untuk client.

Tapi, tidak ada salahnya untuk mencoba!

Bagaimana caranya?

Sebenarnya, teknis untuk mendaftarkan diri sebagai TikTok Marketing Partner sangatlah mudah. Cukup dengan memiliki TikTok Business Center, maka perusahaan atau agensi bisa melakukan pendaftaran.

Buat kalian yang bingung, TikTok Business Center, seperti namanya, adalah pusat pengumpulan aset-aset pada satu akun TikTok Business yang mana dapat diakses oleh lebih dari satu orang. Persis seperti business account yang ada di Meta atau Facebook, kita pun bisa menambah “member” atau “employee” di TikTok Business Center, bahkan menunjuk bisnis lainnya sebagai “partner” dan saling membagikan aset seperti katalog dan ad account.

Dengan memiliki TikTok Business Center, agensi akan dimudahkan dalam pemasangan iklan.

Biasanya, ketika kita beriklan dari aplikasi TikTok biasa (yang sering dilakukan oleh content creator), pembayaran harus menggunakan “coin”. Koin ini harus dikonversikan dahulu ke Rupiah atau mata uang lainnya dan ibarat valuta asing, nominal konversinya juga naik turun. Selain itu, pemasangan iklan di aplikasi TikTok juga mengharuskan agensi untuk log in ke akun TikTok client atau brand.

Nah, tanpa perlu melewati proses yang panjang ini, dengan TikTok Business Center, agensi hanya perlu mengirimkan QR Code TikTok Invite ke client atau brand untuk mengintegrasikan akun TikTok mereka ke Business Center. Setelah berhasil, maka agensi bisa langsung memasang iklan atas nama client tanpa perlu log in ke aplikasi TikTok sama sekali. Dan… lebih enaknya lagi, di sini agensi tidak perlu pusing memikirkan konversi coin-rupiah karena semua pembelian dilakukan dalam mata uang asli (dalam konteks ini, Indonesian Rupiah).

Memudahkan sekali, kan?

Dengan demikian, proses pemasangan iklan di TikTok bisa menjadi lebih efektif dikarenakan adanya detailed targeting dan minimum ad spend Rp200.000 per hari. Perlahan-lahan, dengan memaksimalkan kegiatan iklan untuk client’s brand dan pembuatan konten yang efektif, maka agensi bisa memenuhi persyaratan untuk menjadi TikTok Marketing Partner.

Pendaftaran bisa dilakukan di https://partners.tiktok.com/sign-up/ , pilih kategori partnership apa yang ingin didaftarkan, dan tim reviewer akan siap meninjau eligibility agensi tersebut!

Oke, sampai di sini dulu ya sharing kami tentang TikTok Marketing Partner.

Kalau ada yang mau ditanyakan lagi soal TikTok Management & Advertisement, silakan ngobrol dengan FULLSTOP Indonesia ya!

Contact us here.

Back To List Blog