Prospek Kerja Buat Kamu Si Anak Jurusan Kreatif
Musim-musim galau telah tiba.
Ada yang mau masuk jurusan kreatif, tapi takut nggak dapat kerja.
Ada yang stuck di universitas karena nggak tau arahnya mau jadi apa.
Ada yang sudah lulus membawa gelar sarjana kreatif, tapi susah cari kerjanya.
Apa kalian kayak gini juga?
Well, beruntunglah kalian yang membaca artikel ini karena kali ini, kita akan membahas prospek karir untuk kalian yang bermimpi untuk bekerja di industri kreatif!
Industri kreatif ini sebenarnya cakupannya sangat luas. Ada arsitektur, periklanan, film, musik, televisi, radio, seni rupa, seni tari, seni peran, kerajinan tangan, fashion, desain, game, penerbitan, hingga riset dan pengembangan. Masing-masing memiliki opsi karir yang sangat banyak dan dibutuhkan di Indonesia. Misalnya, untuk berkecimpung di dunia pertunjukan, kamu tidak harus menjadi performer. Ada peran-peran lain seperti stage manager, lighting designer, sound designer, set designer, production manager, technical manager, dan tak lupa scriptwriter dan director. Dalam dunia seni rupa pun juga demikian. Kamu tidak harus menjadi seseorang yang jago gambar, karena dengan keahlian tata bahasa dan ruang, kamu pun bisa menjadi seorang curator dan exhibition designer. Dengan keterampilan cakap, kamu bisa menjadi art manager. Suka desain pun tidak masalah, karena kamu bisa bekerja di museum atau galeri besar dan bekerja sebagai graphic designer atau mengurus merchandising.
Mengingat banyak sekali perusahaan di Indonesia, baik yang nasional, family business, hingga UMKM, maka kebutuhan branding dan marketing pun meningkat pesat. Apalagi di era digital seperti sekarang yang mengharuskan brand untuk melakukan social media marketing dan brand activation lainnya secara digital. Imbasnya, terbukalah pintu kesempatan untuk pekerja kreatif yang jumlahnya juga semakin banyak ini.
Masak iya?
Iya, beneran!
Karena branding dan marketing itu tidak melingkupi 1 peran saja, namun banyak pekerja-pekerja kreatif yang bekerja dalam satu kesatuan agar seluruh brand activation dan marketing strategy bisa berjalan maksimal.
Di bawah ini akan kita jabarkan beberapa peran yang biasa dibutuhkan di dunia branding. Siapa tau nih ada yang cocok dengan keahlianmu.
Graphic Designer
Seperti namanya, tugas dari seorang graphic designer intinya hanya satu: mendesain. Entah pengaplikasian daripada desain tersebut akan digunakan di logo, poster, buku menu, packaging, sampai social media post. Susah-susah gampang sih jadi graphic designer, karena kamu harus kreatif dan paham betul persona dari brand yang kamu tangani. Peran ini cocok banget buat kamu lulusan Desain Komunikasi Visual. Tidak dari jurusan ini pun tidak apa-apa, asalkan kamu benar-benar terampil mengoperasikan Adobe Photoshop dan Illustrator.
Content Writer
Inilah orang yang pandai merangkai kata supaya brand activation dan marketing strategy brand berhasil tercapai. Dengan pemilihan kata Call-To-Action (CTA) yang attractive, dengan bahasa caption yang engaging, dan dengan communication skill yang tepat, apa pun yang disodorkan ke tangan target pasar menjadi lebih mudah dimengerti dan menarik. Kalau kamu lulusan Ilmu Komunikasi atau Sastra, pasti cocok banget menjadi Content Writer. Tapi kalau perbendaharaan katamu sedikit, apalagi kalau masih hobi typo alias salah ketik, mending jangan dulu jadi Content Writer. Asah terus copywriting dan content-writingmu ya!
Content Creator/Planner
Esensinya, content creator ini memiliki tugas mengatur semua konten-konten untuk meningkatkan brand awareness, engagement, dan pastinya, sales. Profesi content creator ini termasuk baru lho, karena sebelum maraknya platform digital dan media sosial, sepertinya tidak ada orang yang dilabeli sebagai content creator (walaupun sebenarnya orang TV dan perfilman pun menghasilkan konten). Untuk menjadi seorang content creator, kamu harus menjadi jack of all trades yang mampu memahami semua aspek kebutuhan per-konten-an, mulai dari desain,video, hingga copywriting. Dan tentunya, dibutuhkan marketing skill supaya bisa memahami target pasar brand dan cara yang tepat untuk menjangkau pasar tersebut.
Photographer
Siapa sih yang nggak tau tugasnya seorang fotografer/videografer?
Dalam dunia branding pun tugasnya fotografer adalah untuk memotret. Tapi nggak asal foto tentunya. Fotografer harus paham betul style yang sesuai dengan brand. Tidak sampai situ saja, tentunya semua brand ingin agar hasil foto produknya makin lama makin bagus, kan? Jadi, fotografer juga harus bisa cari referensi yang keren-keren supaya makin pro foto-fotonya. Apakah fotografer harus punya kamera sendiri? Jawabannya tergantung. Kalau kamu kerja freelance, pastinya butuh dong. Tapi kalau kamu kerja di branding agency atau brand itu sendiri, besar kemungkinan mereka akan menyediakan peralatannya. Namun, tentu sebelumnya kamu harus benar-benar mahir menggunakan peralatan foto ya — mulai dari kamera hingga lighting-nya. Kalau nggak, namanya fotografer jadi-jadian dong, hehehe.
DI Artist
Apa itu DI Artist? DI adalah kepanjangan dari Digital Imaging, yang memiliki arti seni menciptakan gambar secara digital. Keahlian ini sangat dibutuhkan dalam pengolahan, perekayasaan, dan “manipulasi” fotografi agar hasilnya sesuai dengan konsep yang didambakan. Untuk itu, diperlukan skill seperti sketching, composition, shading, dan lighting yang harus jago banget. Di Indonesia, memang masih sedikit perusahaan yang secara spesifik mencari seorang DI Artist karena mayoritas fotografer bisa melakukan basic digital imaging. Kalau kamu salah satu DI Artist, good news for you! FULLSTOP lagi buka loker DI Artist, lho. Kalau mau tau lebih lanjut, langsung klik link ini ya.
Videographer
Hampir sama seperti fotografer, seorang videografer juga memiliki job description yang cukup simple yaitu mengambil gambar sesuai dengan style brand yang ditanganinya. Videografer juga butuh moodboard, yang menjelaskan secara rinci scene apa saja yang akan diambil dan bagaimana angle pengambilan gambar tersebut. Kalau kamu seorang videografer di perusahaan atau branding agency, hampir dapat dipastikan peralatan akan dari mereka. Kalau kamu lebih memilih untuk bekerja sebagai freelance videographer, tidak apa-apa juga, asalkan peralatannya ready ya — mulai dari kamera, lighting, dan sound, monitor, dan lain sebagainya. Kamu bisa juga mengajak teman-temanmu untuk freelance bersama dengan membentuk suatu grup atau kolektif penyedia jasa videografi.
Video Editor
Setelah pengambilan gambar, maka dibutuhkan seorang video editor agar hasil shooting diolah menjadi video yang bagus dan memiliki cerita. Prospek kerja seorang video editor sebenarnya lebih banyak di industri TV dan perfilman, tapi di dunia branding pun juga sering dibutuhkan. Dahulu, sebelum media sosial se-booming sekarang, mayoritas brand membutuhkan video editor untuk membuatkan iklan yang biasanya akan tampil di televisi. Namun sekarang, dengan adanya media sosial khususnya fitur-fitur baru seperti Reels, bentuk video yang dibutuhkan pun jadi semakin banyak ragamnya. Aplikasi video editing juga bermacam-macam dan tidak asing bagi pengguna aktif media sosial sehingga siapa pun sekarang bisa mengedit video untuk kebutuhan simple seperti Reels dan TikTok.
Animator/Motionographer
Peran ini cukup banyak dicari juga, lho! Nggak percaya? Coba kamu cek di Indeed deh, ada hampir 200 lowongan di sana. FULLSTOP sendiri juga sedang mencari motionographer (kalau tertarik, langsung klik ini ya). Job description dari animator/motionographer sangat spesifik, yakni untuk memberi “kehidupan” pada gambar 2D agar bergerak. Aplikasi seperti Adobe After Effects harus kamu kuasai tentunya untuk menjalankan tugasmu ini. Mungkin kamu bertanya-tanya, kok perusahaan korporat mau hire motionographer sih? Well, pertama-tama, motion graphics biasa dibutuhkan untuk meng-highlight logo brand. Kedua, dengan gambar bergerak, brand bisa mengkomunikasikan product knowledge, statistik, manfaat, dan lain sebagainya tanpa memerlukan asset video. Dan yang ketiga, faktanya adalah, iklan media sosial khususnya Facebook dan Instagram bisa menjadi lebih efektif kalau menggunakan motion graphics! Maka tak pelak, semakin banyak perusahaan dan branding agency yang membutuhkan seseorang dengan keterampilan ini.
UI/UX Designer
Buat kamu yang hobi programming nih, sudah sepatutnya kamu bangga karena profesi ini lagi gencar dicari di era teknologi digital ini. Kemajuan teknologi yang pesat membuat perusahaan yang memiliki mobile apps dan/atau website kian memperbaiki tampilannya agar lebih cepat, efisien, dan user-friendly. Di sinilah kamu diperlukan, untuk membuat sebuah interface dan desain pengalaman user yang baik. Selain harus jago bahasa pemrograman, UI/UX Designer juga wajib memposisikan diri sebagai pengguna agar pemilihan warna, tempat, font, dan semua aspek user experience bisa sedekat mungkin dengan users’ preference. Dilansir oleh Glints (2021), gaji bulanan seorang professional UI/UX Designer serendah-rendahnya adalah Rp8.000.000 lho!
List di atas hanyalah sebagian dari banyak peran yang dibutuhkan untuk menggiatkan brand activation dan marketing strategy. Masih ada banyak peran-peran lain, seperti project manager dan concept artist yang bisa kamu tilik juga. Intinya, asalkan kamu memahami betul skill yang kamu punya dan bisa memberikan timbal balik yang setimpal, maka dapat dipastikan kamu memiliki tempat di dunia kreatif ini.
Tahukah kamu bahwa sebenarnya banyak sekali perusahaan yang membutuhkan kamu?
Yap, dari portal pencarian kerja Indeed sendiri pada bulan Juni 2022, terdapat lebih dari 1,500 lowongan untuk graphic designer, hampir 1,000 lowongan untuk content creator dan sejenisnya, lebih dari 1,200 lowongan buat kamu yang jago video, dan masih banyak lagi lowongan untuk kamu creative souls di Indonesia. Angka di atas tidak merefleksikan jumlah lowongan pekerja kreatif se-Indonesia ya. Kan nggak semua perusahaan mengiklankan loker-nya di Indeed saja. Masih ada platform lain seperti JobStreet, LinkedIn, media sosial mereka sendiri, dan tak lupa, portal untuk para freelancer!
Nggak perlu jauh-jauh deh, di sini pun kamu bisa langsung mendaftarkan diri untuk berkecimpung di industri kreatif, lho.
FULLSTOP Indonesia adalah branding agency berbasis di Surabaya yang berdiri sejak tahun 2012. Puluhan family business berskala regional, nasional, hingga dari negeri tetangga menggunakan jasa brand development dan social media management dari FULLSTOP. Maka tak salah bila branding agency ini selalu membuka pintu lowongan bagi siapa saja yang memiliki passion bekerja di dunia kreatif, khususnya branding.
Kalau kamu anak kreatif juga, yuk langsung cek lowongan kerja dan magang di FULLSTOP Branding Agency! Nggak perlu pusing mikirin prospek karir dan masa depan lagi deh, karena jawabannya ada di sini.