Perbedaan Karakter Platform Sosial Media

Dunia branding Indonesia tidak akan pernah lepas dengan yang namanya media sosial. Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, apakah bisnis Anda harus memiliki akun di semua platform? Jika tidak, platform apa yang paling baik?

Sebenarnya tidak ada yang namanya platform yang lebih baik atau lebih jelek, semua kembali pada tujuan Anda. Kalau berbicara soal pengguna, Facebook memiliki jumlah pengguna terbanyak di seluruh dunia. Tapi apakah lantas platform tersebut adalah yang paling baik untuk brand Anda? Belum tentu. Setiap platform media sosial memiliki perbedaan karakteristik yang patut menjadi pertimbangan Anda dalam memilih yang harus Anda sesuaikan dengan karakter dan tujuan brand Anda sendiri.

FACEBOOK

Platform yang satu ini merupakan yang ‘paling populer di dunia’ karena jumlah penggunanya yang terbanyak. Tidak heran, Facebook sudah ada sejak lama dan platform ini berbasis ‘pertemanan’. Keluarga, saudara, rekan kerja, semuanya adalah ‘teman’ Anda. Karena sifatnya ini, Facebook akhirnya melahirkan halaman-halaman komunitas. Mungkin selama ini Anda mendengar di dunia branding Indonesia bahwa sebuah brand harus punya profil Facebook, karena memang banyak sekali penggunanya. Apakah ini benar? Tidak juga. Brand yang menggunakan Facebook haruslah brand yang mampu memanfaatkan sifat Facebook; brand yang mampu merangkul komunitas sembari secara berkala memberikan informasi bermanfaat yang dapat terus dibagikan.

INSTAGRAM

Instagram adalah platform dengan konten berupa gambar atau foto (dan video singkat) yang mengutamakan estetika. Mayoritas penggunanya adalah millennial. Fakta ini memudahkan Anda untuk memutuskan. Jika produk Anda menarget pasar usia 50 tahun ke atas sebagai decision maker, tentu platform ini tidak sesuai untuk bisnis Anda. Selain itu, sifatnya yang mengutamakan kecantikan dari post-nya membuat Instagram sangat efektif untuk memasarkan produk/ jasa yang sifatnya ‘lifestyle’, yang menggelitik sisi impulsif dari penggunanya.

YOUTUBE

Kalau Instagram konten utamanya gambar, YouTube hanya menampilkan video. YouTube adalah platform penampil video yang terbesar dan merupakan search engine terbesar kedua setelah Google. Memang tidak sepenuhnya media sosial, tapi terjadi banyak interaksi di YouTube melalui komen. Konten YouTube pun bisa dibagikan melalui platform media sosial lain. Untuk platform yang satu ini saya rasa semua setuju bahwa tidak semua brand dapat memanfaatkannya. Sebuah akun YouTube yang aktif memerlukan investasi yang cukup besar. Konten yang dibuat harus menarik, dan untuk sebuah brand, harus dipikirkan konsepnya baik-baik. Jika brand Anda mampu memberikan konten berkala yang menarik untuk ditonton, YouTube dapat menjadi platform yang sangat efektif. Misalnya, Anda dapat menyediakan resep yang di-post setiap minggu atau video tutorial yang di-post secara ruitn, barulah brand Anda bisa dikatakan menungganggi platform yang tepat. Sekali lagi, semua kembali pada tujuan yang ingin dicapai oleh brand.

TWITTER

Banyak pro dan kontra yang saya dengar berkaitan dengan penggunaan Twitter. Twitter memang sedang naik daun ‘lagi’ dan Twitter sangat baik untuk akun brand menyebarkan informasi. Faktanya, sebagian besar pengguna Twitter follow akun brand. Dasarnya, pengguna Twitter memang mencari/ menunggu informasi. Tapi perlu diingat, di Twitter, cuitan Anda akan bersaing dengan cuitan brand ataupun tokoh yang sudah terlebih dahulu memulai sebelum Twitter naik daun, turun daun, lalu naik daun lagi. Twitter adalah salah satu platform di mana meningkatkan followers sangatlah sulit. Tercatat ada sekitar 391 juta akun Twitter yang tidak memiliki follower sama sekali. Jadi, jika Anda tidak bersedia untuk fokus dan mengejar ketinggalan Anda dengan ekstra keras, sebaiknya Anda invest di platform lainnya. 

Nah Fullstoppers, setelah mengenal lebih dalam karakter-karakter platform media sosial yang sering digunakan dalam digital marketing di dunia branding Indonesia, semoga Anda dapat menentukan platform terbaik untuk bisnis Anda.