Minim Budget? Nggak Masalah! Tips Branding & Marketing dengan Budget Terbatas (Part 2)
“Semua tips-tips di Part 1 sudah dilakukan, dan untungnya, masih ada budget sedikit untuk menjajaki kegiatan brand activation lainnya, apa nih yang harus aku lakukan berikutnya?”
Jika kamu menanyakan hal yang sama seperti di atas, jawabannya adalah, tentukan dulu ke arah mana kamu ingin membawa brand mu ini. Apakah sesuai bila brand mu memiliki sebuah maskot? Apakah sesuai kalau brandmu punya jingle?
Beda brand, pastinya beda kebutuhan karena masing-masing brand memiliki image dan tujuan yang berbeda.
Setelah menentukan tujuan, barulah kamu memikirkan ide kegiatan brand activation dan menambahkan budget di rencana anggaran. Di bawah ini, ada beberapa kegiatan branding yang pada umumnya dibutuhkan dan dimasukkan ke dalam rencana anggaran. Ingat, tidak semuanya yang ada di list ini harus ada pada brandmu ya!
1. Logo
Kamu bisa memanggil seorang graphic designer, illustrator, atau branding agency seperti FULLSTOP untuk membuatkan logo brand. Selain menganggarkan uang untuk jasa pembuatan logo, mungkin kamu juga perlu mempertimbangkan apakah kamu akan mematenkan logo tersebut. Kalau iya, ada tambahan budget yang perlu dianggarkan untuk pendaftaran merek baru, mulai dari Rp500,000.00 hingga Rp1,800,000.00 (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, 2022).
2. Maskot dan Jingle
Sama seperti logo, selain jasa pembuatan desain maskot dan jingle, kamu juga memiliki opsi untuk mematenkan maskot ataupun jingle yang telah dibuat. Tapi ingat, baik pendaftaran kekayaan intelektual maupun pembuatannya sendiri merupakan hal yang tidak wajib, ya.
3. Aplikasi
Desain yang sudah ada bisa diaplikasikan juga pada barang ataupun merchandise yang dibutuhkan oleh bisnismu. Beberapa contohnya adalah packaging, seragam, buku menu, undangan, dan lain sebagainya. Ada banyak sekali model aplikasi desain, namun intinya hanya satu, yaitu diperlukan brand guideline yang akan menjadi pedoman setiap pengaplikasian desain berikutnya (Primatyassari, 2021). Selain biaya pembuatan desain dan hak paten, kamu pun harus mempertimbangkan anggaran untuk produksi serta pengiriman barang atau merchandise tersebut.
4. Social media management
Membangun digital presence bisnismu tentunya membutuhkan bantuan media sosial. Namun, ada banyak sekali komponen-komponen kecil di dalam social media management yang harus masuk di rencana anggaran kegiatan branding mu. Misalnya, jika jenis usahamu adalah cafe, maka kamu membutuhkan konten yang menunjukkan suasana cafe dan menu-menu yang kamu tawarkan. Untuk itu, diperlukan photographer dan jenis jasa lainnya untuk mengambil serta edit foto. Kalau pengambilan foto tersebut dilakukan di studio eksternal, maka dibutuhkan juga anggaran untuk sewa studio. Selain itu, diperlukan juga anggaran untuk mengurus konten-konten media sosial nantinya. Kalau memerlukan website, maka dibutuhkan pula anggaran untuk jasa web developer dan web maintenance tiap tahunnya nanti. Cukup banyak juga ya komponen pada social media management ini..
5. Iklan/Marketing
Terkadang, masih diperlukan juga anggaran untuk mempromosikan bisnismu. Iklan pada media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok adalah salah satu contohnya. Di platform yang sama, kamu pun bisa membuat anggaran untuk endorsement, alias membayar jasa influencer untuk mempromosikan bisnismu. Selain media sosial, mengiklankan brand mu di Google juga merupakan suatu kemungkinan yang patut dijajaki karena setiap harinya ada lebih dari 4 milyar pencarian di Google Search sendiri (Yasin, 2018). Tentunya, ada pula opsi iklan Google berbentuk video yang biasa ditayangkan melalui YouTube. Di samping platform digital, iklan juga bisa ditampilkan di media tradisional seperti koran, radio, dan televisi. Ada pula cara periklanan lainnya seperti mensponsori suatu kegiatan, entah itu kegiatan universitas, skala regional, maupun internasional. Tidak ada angka yang mutlak untuk pengeluaran berbentuk advertisement. Namun, seperti yang kamu baca di artikel sebelumnya, sebaiknya kamu menganggarkan 6-20% dari total penjualan yang kamu harapkan.
Jika ada budget, sangatlah bagus bila semua kegiatan brand activation dan marketing bisa dijalankan secara efektif dan efisien. Misalnya, untuk social media management, kamu bisa mempekerjakan designer, content planner, ataupun branding agency untuk mengurus konten-konten media sosial bisnismu. Keuntungannya adalah, dengan adanya bantuan pihak lain, maka kamu bisa menggunakan waktu untuk mengembangkan bisnismu, bukan untuk mengurus konten media sosial. Selain itu, konten media sosial pun pasti dijamin bagus di tangan profesional. Namun, pastinya ada kualitas pasti ada harga.
Sebagai contoh, branding agency FULLSTOP Indonesia selalu menghasilkan konten-konten media sosial yang berkualitas dan mendatangkan interest bahkan sales ke client. Sebagai sebuah branding agency profesional, tentunya pengerjaan konten pun dilakukan dengan cepat. Prinsipnya adalah kami memberikan hasil yang mana client tidak perlu repot-repot lagi memikirkan aspek branding dan marketing. Jadi, client yang notabene adalah family business owner pun bisa fokus ke business management secara optimal.
Tapi, kembali lagi, tidak semua brand activation di atas wajib kamu lakukan. Semuanya tergantung kebutuhan dan kemampuan. Lagipula, ada cara-cara lain seperti yang tertulis di Part 1 yang bisa memupuk branding usahamu tanpa biaya.
Jadi, nggak perlu khawatir kalau budget terbatas atau bahkan tidak ada budget untuk branding. Mulai saja dulu bisnismu dan gunakan tips-tips seperti di artikel sebelumnya. Perlahan tapi pasti, pemasukan makin hari akan meningkat, yang sekiranya memungkinkanmu untuk menjajaki strategi brand activation dan social media management lainnya.