CATCH THE MOMENT! Ternyata Meme Efektif Untuk Marketing (Part II)
Gimana, nih?
Apakah kamu sudah mengaplikasikan meme dalam strategi pemasaran mu, seperti yang udah kita share di Part 1 kemarin?
Kalau belum, yuk baca dulu blog sebelumnya, supaya kamu lebih mahir dalam membuat meme untuk content marketing mu.
Kalau sudah, bagaimana hasilnya? Apakah kamu sukses mendapatkan perhatian dan gelak tawa dari followers?
Selain harus menggali kreativitas dan kejenakaan untuk membuat meme, tentunya ada hal-hal lain yang perlu kamu pertimbangkan supaya strategi pemasaran mu ini dijamin sukses. Berikut adalah faktor-faktor penting dalam pemanfaatan meme di marketing yang perlu kamu perhatikan.
1. Netizen cepat merasa bosan
Ada banyak sekali meme yang beredar di internet setiap harinya. Mungkin hari ini, meme Will Smith dan Chris Rock sedang trending. Namun, belum tentu demikian di keesokan harinya. Sebuah meme dapat dengan mudah menjadi viral, tapi di sisi lain, dapat dengan mudah hilang bak ditelan bumi. Oleh karena itu, kamu harus cepat tanggap bila ingin ikut serta ketika meme masih sedang viral. Sama halnya jika kamu membuat sebuah meme orisinil khusus untuk brand mu, pastikan style komedi yang digarap adalah jenis humor yang sedang disukai oleh netizen, ya! Jangan sampai warganet merasa meme yang kamu buat diulang-ulang terus.
2. Risiko memejacking
Memejacking merupakan suatu kondisi ketika sebuah brand menggunakan meme yang sudah ada sebagai konten pemasaran. Memang pada dasarnya sah-sah saja kamu melakukan hal ini. Tak dipungkiri, bahkan brandmu bisa ikut viral. Namun, yang dimaksud dari risiko memejacking dalam konteks ini adalah ketika kamu terlihat berusaha terlalu keras untuk mengikuti meme yang sedang nge-trend. Alih-alih menjadi viral, kamu terpapar risiko terlihat norak di mata target pasar. Oleh karena itu, before you jump on the bandwagon, kamu harus bisa membaca situasi apakah meme yang sedang viral ini masih layak untuk dijajaki atau tidak. Apabila sekiranya sudah terlambat, maka lebih baik untuk tidak membuat meme dengan tema itu lagi. Kembali lagi ke poin yang pertama, yaitu karena netizen mudah bosan.
3. Perhatikan makna dari meme yang dibuat
Entah meme yang kamu post ini merupakan karya orisinil ataupun konten yang sedang viral, kamu harus selalu mencermati makna atau pesan yang terkandung, baik yang tersurat maupun tersirat. Bila pesan di dalamnya mengandung unsur-unsur negatif, maka ada kemungkinan senjata makan tuan. Beberapa contoh humor yang sebaiknya dihindari adalah yang mengandung unsur hinaan terhadap suatu golongan, ras, agama, suku, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Di masa seperti sekarang ini, kita harus sangat sensitif agar konten yang dibuat tidak menjelekkan kelompok masyarakat manapun. Jadi, jangan sampai meme yang dibuat justru memberikan persepsi negatif terhadap brand mu ini.
Intinya, walaupun pada dasarnya membuat meme merupakan sebuah hal yang secara teknis mudah, proses berpikir dan pertimbangan di belakangnya tetap harus diperhatikan dengan cermat. Hanya dengan demikian, meme yang kamu buat bisa benar-benar mengandung nilai humor, kejenakaan, dan pesan yang impactful sehingga turut menjadi viral.
Ingat selalu ketiga hal di atas dan dijamin meme yang kamu buat akan menjadi favorit warganet dalam sekejap!