Call-To-Action, alias Kalimat Jitu Pembawa Keberuntungan di Dunia Branding
“Klik di sini untuk baca selengkapnya”
“Telepon hari ini untuk menjadwalkan konsultasi gratis”
“Pesan sekarang juga selama persediaan masih ada”
Mengapa kita sering menjumpai kalimat-kalimat ini di media sosial, ya?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, alangkah baiknya kita pahami dulu istilah Call-To-Action, atau yang biasa disingkat menjadi CTA.
CTA adalah istilah pemasaran atau marketing berupa kata-kata, gambar, atau konten lainnya, yang bertujuan untuk meminta atau mengajak audience untuk melakukan sesuatu. Tindakan ini biasanya berbentuk instruksi yang mengarahkan pengguna ke langkah selanjutnya dari proses penjualan tersebut. Bentuk dari instruksi itu sendiri bermacam-macam, seperti membeli barang, mendaftar melalui situs, berlangganan newsletter, mengklaim voucher, membagikan konten, mengikuti kuis, mengunduh dokumen, dan sebagainya.
Sebenarnya, teknik ini adalah salah satu strategi tertua di dunia marketing yang banyak diterapkan oleh berbagai branding agency dan terbukti yang paling efektif, baik di era televisi maupun di era digital seperti sekarang ini. Pada umumnya, CTA memberikan pesan yang jelas, singkat, dan mendesak. Ketiga hal inilah yang berhasil meyakinkan pengguna untuk “bertindak sekarang” sehingga strategi pemasaran pun memiliki conversion rate (rasio jumlah penonton terhadap jumlah penjualan) yang tinggi.
Tentunya, jumlah penjualan yang bagus adalah hal yang diinginkan oleh setiap usaha, bukan?
Seperti halnya strategi pemasaran di era-era sebelumnya, CTA dalam social media marketing pun memiliki peran yang sangat penting. Mengapa demikian?
1. Banyaknya angka pengguna media sosial
Jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta pada bulan Januari 2022 (Jemadu & Prastya, 2022). Tak dapat dipungkiri, social media marketing adalah strategi yang tepat untuk mencapai target pemasaran yang diinginkan. Dengan memanfaatkan CTA yang tepat, maka usahamu bisa menggaet perhatian dan minat ratusan juta pengguna. It’s a golden opportunity, isn’t it?
2. Persaingan yang ketat
Bayangkan saja, ada berapa banyak usaha yang ingin mempromosikan brand mereka di media sosial? Tidak hanya brand lain yang menjual produk atau jasa yang sama, namun kita juga bersaing dengan industri lain yang memiliki target market yang sama. Menurut Ismoyo (2021), di Indonesia sendiri, terdapat 64,2 juta unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Belum lagi korporat besar dan bisnis dari mancanegara lainnya. Jadi, pada dasarnya, kita bersaing dengan ratusan juta usaha dari seluruh penjuru dunia untuk mendapatkan perhatian dan minat dari audience.
3. Keberlangsungan usaha di era digital
Tahukah kamu, bahwa pada tahun 2021, transaksi social commerce - melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook - di Indonesia melampaui Rp 42 Triliun? (Wijayanto, 2021). Sebuah torehan yang menakjubkan, bukan? Hal ini dikarenakan transaksi melalui media sosial ini dirasa lebih mudah, yang mana tidak memerlukan proses pembuatan akun dan biaya tambahan lainnya. Tidak hanya itu saja, hampir bisa dipastikan semua unit usaha sekarang ini memiliki akun media sosial. Tentu tujuannya adalah untuk menjadi semakin dekat dengan target audience dan menjaga relevansi usaha tersebut di mata audience.
Oleh karena itu, tiap upaya pemasaran yang kita lakukan di media sosial membutuhkan CTA yang menarik dan juga efektif. Dengan demikian, kita dapat menggiring perhatian dan minat pengguna agar melakukan pembelian atas produk dan jasa yang ditawarkan ini.
Lalu, bagaimana sih cara mengaplikasikan CTA di media sosial ini?
Yuk, simak cara-cara jitu membuat CTA di medsos ala social media agency FULLSTOP!
1. Tidak hanya kalimat ajakan, visual juga sama pentingnya!
Dilansir dari Kompas.com (Conney, 2021), warga Indonesia menghabiskan waktu sebanyak 3 jam 14 menit tiap harinya untuk mengakses media sosial. Bayangkan saja, ada berapa banyak konten dan informasi yang dilihat dan ditampung oleh para pengguna dalam rentang waktu sedemikian banyak? Oleh karena itu, CTA diperlukan dalam konteks ini agar sebuah brand dapat menonjol dan memberikan kesan yang dapat diingat oleh pengguna. CTA di media sosial wajib memperhatikan aspek visual juga, seperti ukuran font, warna font, serta penempatan yang jelas dan mudah dijangkau jempol pengguna. CTA yang bagus dapat menarik perhatian pengguna sekalipun pengguna men-scroll konten media sosial dengan cepat.
2. Objektif dari CTA harus jelas ya!
Tentunya, semua strategi pemasaran harus menjalani sebuah proses. 1 CTA dalam 1 konten saja tentu tidak cukup untuk mencapai marketing goals. Oleh karena itu, disarankan bila tiap konten mengandung CTA dengan objektif yang jelas. Selain CTA yang bertujuan untuk menghasilkan sales (seperti “Beli produknya sekarang!”), kamu juga bisa membuat CTA yang menghasilkan lead atau prospek. Biasanya, sebuah lead datang dalam bentuk pertanyaan, baik melalui kolom komentar, Direct Message, e-mail, maupun Whatsapp. CTA juga bisa memiliki tujuan untuk menjaring audience, misalnya dengan meminta mereka untuk memasukkan E-mail mereka, yang mana nantinya akan tergabung dalam mailing list. Jadi, sebelum mengerahkan semua tenagamu untuk memikirkan kalimat ajakan yang paling efektif, tentukan dulu kemana kamu ingin mengarahkan pengguna dari CTA ini.
3. Jelas, singkat, dan mendesak!
Apapun tujuan CTAmu, perlu diingat bahwa sebuah CTA harus memiliki 3 sifat sebagai berikut.
- JELAS, untuk memberikan informasi yang relevan. Jangan sampai kalimat ajakannya berbelit-belit dan membingungkan pengguna. Alih-alih tertarik, pengguna justru akan melewatkan kontenmu begitu saja.
- SINGKAT, untuk memudahkan audience dalam mencerna informasi. Menurut Facebook (2016), kebanyakan orang hanya menghabiskan waktu sebanyak 0.25 detik tiap post ketika mengakses media sosial melalui ponsel. Oleh karena itu, lebih baik menulis CTA yang singkat sehingga lebih mudah diingat.
- MENDESAK, untuk menjamin adanya konversi. Untuk CTA yang bertujuan menghasilkan angka penjualan, maka dibutuhkan kalimat yang dapat meyakinkan pengguna bahwa produk atau jasa ini sangat mereka butuhkan dan tidak boleh mereka lewatkan.
Pengaplikasian ketiga tips di atas dijamin dapat membuahkan hasil yang baik. Dengan demikian, Call-To-Action di media sosial dapat membantu usahamu untuk menarik perhatian dan minat pengguna, meningkatkan relevansi di tengah sengitnya persaingan antar bisnis, serta menjamin keberlangsungan usaha di era digital ini.
Sudahkah kamu menuliskan CTA yang tepat dan efektif di media sosial?