Social Media Berbasis Gambar Tak Lagi Relevan! Siapkan Konten Videomu Sekarang!
Sebagai seorang Creative Worker yang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan cepat tentang perubahan dalam hal sosial media dan dunia internet, apalagi jika kita bekerja di Creative Agency / Branding Agency, penting memiliki awareness yang lebih tinggi tentang perubahan apa yang sedang terjadi di dunia tersebut. Kini, layanan social media management sudah tidak lagi sama denagn 3-4 tahun sebelumnya. Social Media yang kita ingat sebagai platform terpenting yang harus menghadirkan foto-foto bagus, desain poster menawan nyatanya sudah tidak lagi relevan. Aplikasi seperti TikTok, Snapchat, dan lain sebagainya yang berbasis video selama beberapa tahun terakhir mengambil peranan penting akan adanya ‘shifting’ atau pergeseran trend social media menjadi platform video yang semakin diminati oleh para pengguna.
TikTok bahkan diprediksi akan meraih sekitar 755 juta pengguna bulanan di tahun 2022. Hal ini tentu menyusul pertumbuhannya sebanyak 59,8% di tahun 2020 dan 40,8&% di tahun 2021. Itulah mengapa Instagram, sebagai salah satu platform social media terbesar saat ini, sejak beberapa tahun lalu sudah memperhatikan TikTok sebagai salah satu pesaing utama platform mereka. Adam Mosseri, CEO dari Instagram, bulan July tahun lalu akhirnya memutuskan sesuatu yang besar. Instagram tidak lagi menjadi platform social media berbasis foto, melainkan menjadi platform berbasis video. Itulah kenapa, Instagram bereksperimen dengan fitur-fitur yang mendukung konten video di dalam aplikasinya beberapa tahun terakhir. Saat ini, Instagram berusaha untuk membangun pengalaman baru ke para konten kreatornya lewat 4 area besar, yaitu:
- Membantu kreator untuk bisa mendapatkan penghasilan di dalam platform Instagram dan menggeser kekuatan mereka dari perusahaan menjadi individu
- Fitur-fitur yang mendukung konten video karena inilah yang menggerakkan pertumbuhan yang luar biasa di Instagram sendiri.
- Instagram shopping karena di tengah pandemi beberapa tahun terakhir, ternyata e-commerce menjadi satu area yang berkembang.
- Berbagi pesan karena hal tersebut yang sering dilakukan oleh pengguna Instagram.
Dari adanya 4 area tersebut, terlihat bahwa Instagram benar-benar serius dalam mengembangkan fitur video di dalam aplikasinya. Selain Instagram, Facebook kini juga lebih mengedepankan konten berbasis video. Facebook mengaku sejak Juni 2014, aplikasi tersebut memiliki rata-rata views video sekitar 1 milyar tiap harinya. Data yang dibagikan oleh Facebook juga menyebutkan bahwa jumlah video yang diunggah di aplikasi ini meningkat sebanyak 75% secara global dan di Amerika Serikat sendiri mencapai 94%.
Lalu, sebagai Branding Agency dan Social Media Management Agency, apa yang harus kita lakukan? Atau jika anda sedang bergerak di brand yang berbasis family business apakah hal ini akan relevan dengan brand yang family business kita miliki?
Di beberapa bulan terakhir, engagement yang tercipta dari seluruh platform Facebook dan Instagram yang berbasis video benar-benar meningkat dengan jumlah yang luar biasa. Oleh karena itu, brand lokal, family business, atau pun brand skala nasional janganlah sampai menyia-nyiakan kesempatan untuk menggunakan platform seperti Reels dan Stories di Instagram, Video Post dan Stories di Facebook, atau TikTok untuk bisa memasarkan produk atau jasanya. Dengan semakin banyaknya pengguna aktif yang ada di platform social media tersebut, sudah kewajiban kita sebagai pekerja kreatif / branding agency indonesia untuk bereksperimen untuk menghasilkan video yang lebih baik sehingga dapat membantu brand yang sedang kita jalani.
Kalau masih bingung tentang hal-hal yang harus dilakukan di masa-masa pergeseran konten gambar ke konten video seperti sekarang ini, kamu bisa langsung follow Instagram FULLSTOP dan kontak PIC kami untuk solusinya!