PEKERJAAN IDEAL ITU BULLSHIT! Menemukan Pekerjaan Ideal Versimu, Begini Caranya
Baru tiga bulan bekerja di branding agency, godaan untuk membuka situs lowongan pekerjaan sudah muncul. Ada rasa tidak puas dan ingin mencari Branding Agency / Social Media Agency yang lebih baik lagi. Apakah kamu pernah merasa seperti itu, Creative Worker? Tenang, ternyata kamu nggak sendirian. Survey yang dilakukan MoneyPenny1 di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 97% pekerja tak lagi mengejar karir di tempat kerjanya saat ini karena merasa tidak puas.
Inilah yang disebut dengan Great Resignation karena 1 dari 3 pekerja sedang memikirkan untuk meninggalkan pekerjaannya. Sementara itu 60% berpikir ulang tentang karirnya patut dilanjutkan atau tidak.
Meski begitu, tak banyak yang bisa menjawab secara spesifik seperti apa pekerjaan ideal yang diharapkan. Untuk mencegahmu dari trial-error pekerjaan yang akan membuat curriculum vitae-mu dipandang buruk, mulailah dengan mempertimbangkan empat faktor ini.
SKILL & TANTANGANNYA
Penting untuk mengetahui hal apa saja yang menjadi keahlianmu, dari segi soft skill maupun hardskill. Tanpa melihat latar belakang pendidikan, kamulah yang paling tahu hal apa yang paling kamu kuasai. Tanyakan lagi pada dirimu apa yang bisa membuatmu bersemangat dan merasa tertantang. Keduanya adalah bahan bakarmu dalam bekerja.
Namun perlu diingat, Skill tetaplah kunci utama yang harus diperhatikan, tidak ada perusahaan ( termasuk branding agency ) yang akan menghire karyawan untuk mencari pengalaman, Sudah kewajiban setiap pelamar kerja untuk menemukan pekerjaan yang lebih dari 70% bisa kamu kuasai jobdesk-nya. 30% yang tidak kamu kuasai adalah tantangan yang harus kamu taklukan dengan passion. Bukannya selalu tau apa yang tidak dimau dengan kedok cari pengalaman tanpa tau apa yang dimau dan bisa kamu lakukan ya!
Kesempatan Mengembangkan Diri
Bicara soal mengembangkan diri, kali ini kita belum melibatkan masalah jabatan dan benefit. Namun benar-benar upgrade soal dirimu sendiri. Pekerjaan ideal adalah pekerjaan yang membawamu selangkah lebih dekat ke mimpimu. Bekerja di Family business atau di creative agency yang pada umumnya memiliki jobdec luas bisa jadi pilihan tepat untuk creative worker yang suka belajar. Skill yang kamu miliki akan bertambah, wawasanmu makin luas atau kamu makin percaya diri.
Karena itu kamu perlu memeriksa corporate culture dari perusahaan yang ingin kamu tuju. Kuncinya adalah tau apa yang dicari. Di Branding Agency FULLSTOP ada value yang menjadi corporate culture untuk selalu diterapkan dalam keseharian kerja. Dua di antaranya adalah Supportive dan Thriving. Satu sama lain harus selalu mendukung (supportive), sangat tabu untuk berpolitik kantor antar creative worker atau saling menjatuhkan, dan yang tidak kalah penting, setiap team member, mulai dari project manager, social media activator, copywriter, hingga photographer ataupun videographer juga selalu didorong untuk berkembang (thriving).
BERHENTI MEMUJA GAJI
Memang perlu perhitungan cermat untuk menghargai diri sendiri. Tapi jangan pernah lupakan benefit lainnya seperti atasan, rekan kerja serta suasana kerja yang baik. Ketiga hal itu sangat penting untuk dimasukkan dalam checklist pekerjaan ideal. Punya fasilitas rumah dinas dan mobil, tapi rekan kerja saling jegal bikin emosi terkuras. Suasana kerja oke tapi project dari kantor kurang menjanjikan bikin portfolio creative worker merah juga perlu dipertimbangkan. Tidak hanya value gaji, lingkungan kerja dan value diri memegang peranan penting untuk menentukan pekerjaan ideal kamu.
MENCIPTAKAN “IDEAL” VERSIMU
Seperti manusia tidak ada yang sempurna, mari kita mulai pencarian ini dengan pertanyaan, “memangnya ada pekerjaan ideal?”. Setiap profesi pasti punya resiko, semua pekerjaan juga ada plus-minusnya. Mau bekerja in house di family business, ber- enterpreneur, ataupun bekerja profesional di creative / branding agency pun sama saja.
Pada akhirnya kunci pekerjaan ideal adalah belajar menikmati apa yang ada di depan kita. Raciklah komposisi faktor benefit, pengembangan diri, budaya perusahaan, rekan kerja dan atasan serta hal-hal lainnya agar sesuai dengan kondisi kita. Belajar untuk tidak hanya terus mengeluh dan tau apa yang tidak diinginkan saja tetapi mulai mencari tau apa yang kita ingin raih beberapa tahun ke depan. Sebagai pekerja kreatif, banyak pilihan yang tersedia di luar sana, trend branding agency memang sedang marak, banyak creative agency baru bermunculan baik itu branding agency, social media management, digital agency, dan berbagai servis kreatif lainnya. Alangkah baiknya Sebelum kita mengaplikasikan prinsip coba-coba dalam membangun karir, kita optimalkan kesempatan yang sudah kita miliki untuk menjadi yang terbaik sebelum kita mencoba hal baru selanjutnya.
Saat kamu menerima pekerjaan, atau bahkan jauh sebelum itu yakni saat saat melamar, pastikan kamu sudah memikirkan poin pertama dan kedua. Kemudian saat menjalaninya, pikirkan poin ketiga dan keempat. Komitmen dan loyalitas juga menjadi poin tersendiri bagi HRD. Kedua hal itu menjadi value juga di FULLSTOP yang membantumu gigih membuat pekerjaanmu menjadi ideal.
Bukan berarti kita tidak boleh mencari karir yang lebih baik di tempat lain. Boleh saja melompat, tapi ada perbedaan besar antara quitter dan finisher, walaupun keduanya sama-sama berpindah.