Bukan Gaya-Gayaan, Ini Pentingnya Personal Branding Untuk KARIRMU di Dunia Branding Indonesia

Bukan Gaya-Gayaan, Ini Pentingnya Personal Branding Untuk KARIRMU di Dunia Branding Indonesia

Posted by Fullstop Indonesia on 30 November 2021

Pembahasan soal career development sepertinya jadi topik yang seru bagi banyak orang. Sebelumnya, kami sudah membahas isu-isu yang relevan, seperti cara bertahan di masa pandemi, tips menjauhi teman toxic, hingga kiat agar tidak jadi budak korporat. Nah, sekarang kami ingin kembali mengangkat topik career development dengan bahasan yang lebih megerucut serta esensial, yaitu tentang personal branding. Are you ready?

Personal Branding? Apaan Tuh?

Kalau saya bilang, personal branding adalah strategi yang kita lakukan untuk memasarkan diri kita, entah itu kita sebagai brand personal, penggelut family business, professional, ataupun freelancer / selebgram. Wait, maksudnya bagaimana, ya? Intermezzo sedikit, ada hal lucu yang saya temukan di Twitter; beberapa saat lalu ketika kasus Rachel Vennya yang mangkir saat isoman jadi perbincangan publik. Di situ ada beberapa netizen yang nge-tweet, “Rachel Vennya otw diundang Deddy Corbuzier, nih”

Sempat kepikiran nggak? Kenapa ada orang yang mengasosiasikan kasus-kasus booming dengan sosok Deddy Corbuzier? Jawabannya sederhana saja. Disadari atau tidak, Deddy Corbuzier telah berhasil membangun personal branding-nya lewat serangkaian podcast investigasi di kanal YouTube miliknya. Imej YouTuber yang blak-blakan, apa adanya, dan selalu aktual pada diri Deddy Corbuzier sudah terbentuk dan banyak orang mengamini hal tersebut.

So, itulah gambaran personal branding melalui sebuah contoh sederhana yang nyata. Lebih lengkapnya, personal branding merupakan reputasi seseorang, yang terbentuk dari cara orang tersebut menampilkan dirinya di mata publik; yang kemudian divalidasi oleh pemikiran,  perasaan, dan komentar dari orang lain mengenai dirinya. Konsep ini kurang lebih juga menjelaskan mengapa  mayoritas dari kita menganggap bahwa brand Apple itu punya kesan mewah dan McDonald punya kesan homey.

Personal Branding = Cuma Gaya-Gayaan?

Saya yakin minimal ada 1 orang yang anda kenal yang bekerja di branding agency   ( karna ya, branding agency dalam 5 tahun terakhir berjamuran dan merupakan salah satu jasa / servis yang paling di lirik di dunia ) yang rajin memposting foto dan video dalam sebuah tatanan feed yang rapi serta menuliskan identitas dan beberapa informasi yang relevan di bio. Bahkan tak jarang banyak rekanan  branding agency Indonesia yang rajin mengabadikan aktivitas dan pencapaiannya via highlight story.

Tidak hanya jejaring media sosial, banyak pekerja kreatif ataupun profesional yang rutin mengupdate LinkedIn dengan menambah koneksi, menulis artikel, dan mengunggah sertifikat kursus. Semua ini dikarnakan presensi seseorang di media online alias sosial media sangat mempengaruhi personal branding. Perkembangan teknologi membuat informasi mengenai diri kita bisa diakses dengan mudah oleh siapa pun. Jadi kalau ada yang mengatakan, “Jejak digital akan tetap ada selamanya,” maka menurut saya the choice is yours—pilihannya ada di tangan kamu: mau membuat jejak yang bagus atau yang jelek? Jika kamu berniat membuat jejak yang baik, selamat! Kamu akan lebih mudah membentuk personal branding yang positif.

Hmm, memangnya punya personal branding yang positif itu sepenting apa sih?

First Jobber? Personal Branding Bisa Bikin Kamu Dilirik Perusahaan

Jaman sudah jauh berbeda. Jika dulu HRD perusahaan hanya bisa menilai calon pekerjanya sebatas melalui CV, portfolio, atau nilai di atas ijazah, kini sumber informasi mereka semakin beragam. Mereka bisa melakukan background checking untuk menilai karakter, vibes, atau bahkan koneksi kamu melalui sosial mediamu. Cara kamu menampilkan diri, attitude dalam berinteraksi, juga apa saja aktivitasmu di waktu luang menjadi catatan bagi mereka untuk menilai kapabilitasmu.

Saran saya untuk anak-anak muda di luar sana: mulai bangun reputasi yang baik di sosial media, sebab reputasi yang baik akan membentuk personal branding yang positif pula. Dan hal ini tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan perlu proses yang panjang serta harus konsisten. Dengan personal branding ala kamu yang unik dan menarik, maka peluang kamu untuk dilirik perusahaan juga akan semakin besar. Good luck!

Career Pursuer? Good and Credible Personal Branding Bisa Bikin Jalanmu Lebih Mulus

Saya sering mendengar cerita, entah dari kenalan atau rekan, bahwa mereka mendapatkan tawaran lowongan pekerjaan melalui Instagram atau LinkedIn. Memang, mayoritas adalah pekerja dengan background creative, entah itu creative designer, videgrapher , video editor, atau creative worker yang pernah bekerja di creative agency / branding agency — yang banyak memajang hasil karyanya di media sosial. Eits, tapi jika mereka bisa memanfaatkan personal branding yang mereka tampilkan di media sosial untuk membuat karir makin mulus, berarti kamu juga bisa dong!

Prinsipnya, semakin banyak rekam jejak baik yang kita tinggalkan di media sosial, semakin semakin besar peluang untuk melebarkan karir kita. Personal branding digital yang mencerminkan identitas profesional dan kualitas dirimu di Dunia nyata akan membantu memperluas dan mempermudah karirmu.

Lalu apakah personal branding juga bermanfaat bagi Brand Owner? Atau Family Business owner dalam membangun brand awareness? Bagaimana menurut anda?

Back To List Blog