7 Tips BIAR KAMU GAK JADI BUDAK KORPORAT!

7 Tips BIAR KAMU GAK JADI BUDAK KORPORAT!

Posted by Fullstop Indonesia on 13 October 2021

Siapa nih yang pengen bisa mencapai work-life balanced? Pokoknya ingin punya performa kerja andal, tapi kualitas hidup juga tetap maksimal. Hmm, gimana tuh caranya? Nah, di artikel ini kita akan membahas beberapa tips untuk mencapai keseimbangan dalam bekerja. Well, tentunya sudah disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini, ya!

Pertama-tama, mari sejenak luangkan waktu dengan bersyukur karena kita masih bisa bekerja. Apalagi saat kondisi pandemi seperti ini, ketika ada banyak orang yang kehilangan pekerjaannya, kita masih bisa produktif dan semakin fleksibel dalam bekerja dengan adanya sistem work frome home. Sistem yang memungkinkan berbagai pekerjaan bisa dilakukan secara remote, di rumah atau di mana pun, tanpa harus berangkat ngantor.

Eits, tapi sistem WFH ini juga ada ‘efek sampingnya’, lho. Meskipun sepintas memang terasa memudahkan kita dalam banyak aspek, tapi justru banyak pekerja yang akhirnya ‘terlena’ saat menjalankan WFH. Akibatnya, fokus menjadi terbagi sehingga performa kerja pun tidak maksimal.

Jika kamu sedang menghadapi kegalauan yang sama, lalu ingin mencari cara untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan, maka simak beberapa tips berikut ini!

1. Pisahkan Jadwal Kerja dan Aktivitas Lain

Ini merupakan prinsip dasar yang menurut saya harus dimiliki setiap pekerja. Sebagai orang yang menjalankan branding agency di Indonesia dan kerap menangani bisnis keluarga, pekerjaan di branding agency notabene selalu terikat deadline yang ketat dari tiap brand. Untuk itulah bekerja secara disiplin adalah modal utama.

Nah, supaya bisa bekerja dengan disiplin, kita harus pandai mengalokasikan waktu dalam bekerja maupun melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan. Saya sering meminta kepada anggota tim agar memanfaatkan jam kerja seefektif mungkin. Ini supaya mereka tidak perlu menyelesaikan tugas di luar jam kantor, sebab menurut saya kebiasaan tersebut justru menunjukkan manajemen waktu yang kurang baik.

Sebaliknya, saat hari libur tiba, gunakan waktu berlibur semaksimal mungkin. Kunci dari work-life balanced adalah dengan menyeimbangkan semuanya, sehingga masing-masing kegiatan dapat dilakukan dengan porsi yang pas.

2. Area ‘Sakral’ Khusus untuk Bekerja 

Pemilihan area kerja bisa mempengaruhi kinerjamu, lho. Kalau kamu lebih sering bekerja di kantor, hal ini tidak akan jadi masalah sebab ruangan kantor tentunya sudah didesain sedemikian rupa sehingga kondusif. Namun, beda soal jika kamu lebih banyak bekerja di rumah. 

Sebaiknya, pilih area kerja yang minim distraksi sehingga kamu benar-benar bisa fokus. Ruang kerja yang terpisah dengan ruangan yang lainnya juga bisa memberikanmu ruang privasi sepenuhnya—yang akan sangat kamu butuhkan saat sedang meeting. Selain itu, menurut saya sebaiknya jangan menggabungkan ruang kerja dengan ruang istirahat. Kenapa? Karena itu akan membuatmu lebih sering tergoda untuk berbaring terus di atas tempat tidur.

3. Manfaatkan Teknologi untuk Memperingkas Pekerjaan

Ada beragam tools atau aplikasi yang bisa mempercepat pekerjaan kita. Manfaatkan Google Calendar supaya kamu tidak perlu mengirim email undangan secara manual kepada peserta rapat. Gunakan podomoro timer kalau kamu ingin benar-benar fokus mengerjakan satu hal tanpa terganggu. Maksimalkan cloud workspace untuk mengoordinasi dan memantau progress harian para anggota tim.

Tentunya masih banyak lagi aplikasi-aplikasi pendukung efektivitas kerja yang bisa kamu manfaakan. Kalau pekerjaanmu bisa selesai lebih cepat, waktu istirahatmu juga akan lebih panjang bukan?

4. Jaga Komunikasi dengan Rekan Kerja

Berbeda dengan bekerja di kantor, saat WFH kita tidak akan bertemu dengan rekan kerja. Komunikasi menjadi lebih terbatas karena kita tidak bisa langsung mengutarakan ide, saran, pendapat, atau permasalahan secara langsung. Ini adalah situasi yang ‘tricky’, sebab jika ada informasi penting dan tidak segera kamu sampaikan, maka hal ini bisa berpotensi menimbulkan masalah.

So, menjaga komunikasi antar sesama rekan kerja itu sangat penting ya. Jangan menjadikan jarak sebagai alasan untuk memilih diam. Jika kamu ingin bekerja secara efektif, maka pastikan kamu menjaga komunikasi dengan atasan maupun rekan kerjamu dengan baik.

5. Ketahui Batasanmu 

Load kerja yang tinggi bisa membuat siapa pun jadi lupa waktu. Kerja sampai larut malam, membalas email di luar jam kerja, sampai menjawab telepon klien saat akhir pekan bisa berisiko membuatmu burnout. Meski pekerjaanmu memang membutuhkan tanggung jawab yang besar, tapi cobalah untuk selalu membuat batasan. 

Cari tahu batasanmu: kapan waktunya berhenti bekerja, kapan waktunya olahraga, dan kapan waktunya bersenang-senang. Jika kamu tidak bisa secara tegas membuat batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, maka kamu akan kesulitan menikmati pekerjaanmu.

6. Luangkan Waktu untuk Istirahat 

Terdengar sepele dan banyak diabaikan, tetapi ini juga tak kalah penting. Bekerja keras itu boleh, tetap jangan sampai terlalu memforsir diri. Pastikan kamu makan tepat waktu, minum air yang cukup, olahraga teratur, dan istirahat dengan durasi yang wajar supaya badan dan pikiranmu kembali segar. 

Selain tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental, terlalu lama bekerja tanpa memedulikan jam istirahat juga bisa menurunkan tingkat konsentrasimu, lho. Ujungujungnya perfora kerjamu juga pasti akan menurun. Tidak mau dapat surat peringatan karena terlalu suntuk di kantor kan?

7. Belajar Mindfulness

Sudah pernah dengar istilah mindfulness? Mindfulness adalah melakukan kegiatan apa pun dengan fokus dan kesadaran penuh. Contohnya, jika kamu sedang mandi, kamu harus benar-benar fokus membersihkan tubuhmu, bukannya memikirkan skenario jalannya meeting siang nanti.

Atau misalnya saat kamu sedang makan, kamu harus menikmati setiap suapannya, bukannya sibuk disambi membalas chat di group whatsapp kerja. Berlatih mindlfulness tidak hanya membuatmu jadi disiplin di setiap kegiatannya saja, tetapi juga membantumu untuk lebih menikmati hidup.

Bagaimana? Semoga 7 tips di atas bisa membantu kamu mencapai work-life balanced ya. Tetap semangat!

Back To List Blog