Viral Marketing
Di era media sosial kini, semua orang, semua brand berlomba-lomba untuk menjadi viral. Sebelum ada teknologi digital viral adalah ketika sebuah topik menjadi bahan percakapan dari mulut ke mulut (word of mouth). Hal ini juga terjadi di era digital dalam bentuk yang sedikit berbeda.
Viral adalah ketika sebuah konten dibagikan oleh banyak audiens di media sosial dan berhasil menarik perhatian sebagian besar dari target/ pasar yang diinginkan. Konten disebarkan secara intens seperti virus bahkan melewati platform yang berbeda. Dengan internet dan media sosial, konten bahkan bisa viral secara global dengan cepat – there is really no limitations. Pelaku marketing dan branding Indonesia menjadikan viral sebagai tujuan dan tolak ukur dalam menciptakan konten.
Everyone, every brand is trying to go viral – they think once they go viral, it is going to be easy from there. But is it?
Sementara Anda sibuk bersama dengan ratusan bahkan ribuan brand lainnya yang sibuk menciptakan konten viral, jangan lupakan beberapa poin berikut ini agar tidak salah langkah ya, FULLSTOPPERS!
Be Viral for the Right Reasons
Untuk menjadi bahan pembicaraan, kami percaya ada dua cara mudah yang dapat diterapkan: Be so good they can’t ignore you or be so bad they can’t forget you. Dalam dunia branding Indonesia maupun global, kita sudah menyaksikan keduanya. Ingat Dove Real Beauty Campaign? Atau Kendall Jenner dan Pepsi? Keduanya berhasil viral dan jadi perbincangan untuk dua alasan yang jauh berbeda. Jika brand Anda viral karena alasan yang salah seperti Pepsi yang menuai kontroversi dan kritik karena konten yang dirasa insensitive oleh warga net, itu dapat merugikan brand dan merusak citra yang telah susah payah dibangun.
Stay Relevant to the Industry
Jangan hanya semata-mata ingin viral tanpa punya tujuan yang jelas untuk brand. Misalnya, untuk apa join #manequinchallenge jika produk yang Anda pasarkan adalah bahan baking dan Anda bermain di sector B2B? Bukankah itu sangat tidak related?
Think of the Bigger Story
Pikirkan rangkaian strategi di mana konten yang diharapkan akan menjadi viral menjadi salah satu bagiannya. Storytelling sangatlah penting, dan momen di mana sebuah konten menjadi viral harus dimanfaatkan dan jangan dibiarkan lewat begitu saja. Karena pada akhirnya konten viral akan jadi memori juga, tugas seorang pelaku branding dan creative marketer yang baik adalah memanfaatkan dan menjadikannya lebih dari hanya sekedar tren sesaat.
Nah, intinya mau jadi viral boleh. Yang penting jangan asal. Mari sama-sama kita ramaikan dunia brandingIndonesia dengan konten yang positif dan membangun.