Strategi Brand Dalam Meningkatkan Brand Awareness
Pernahkah terlintas di benak Anda ketika memikirkan suatu produk, nama brand apa yang pertama kali terpikirkan? Misalnya, ketika Anda memutuskan untuk memilih produk mie instan dalam supermarket, maka secara tidak sadar Anda memilih Indomie untuk dibeli. Padahal masih banyak varian brand mie instan, yang menyediakan berbagai rasa dan keunikannya masing-masing. Lalu kenapa memilih Indomie? Atau jangan-jangan keputusan Anda setiap memikirkan mie instan, selalu terbayangkan kepada brand Indomie?
Keadaan diatas merupakan salah satu aspek, yang diakibatkan oleh strategi brand awareness. Pengertian dari brand awareness sendiri adalah, kemampuan yang dimiliki oleh seorang pelanggan untuk mengingat identitas dari suatu brand seperti nama, logo, slogan, hingga iklan-iklan yang pernah digunakan brand tersebut dalam mempromosikan brand mereka. Pentingnya brand awareness bagi para pelaku branding di Indonesia adalah, untuk meningkatkan daya beli produk kepada brand mereka. Nah, dalam meningkatkan brand awareness terdapat tiga tingkatan yang perlu untuk diketahui.
Brand Recognition
Tingkat pertama dalam dalam melakukan strategi brand awareness, adalah dengan menciptakan pengenalan brand kepada calon konsumen. Perlunya melakukan pengenalan brand kepada calon konsumen, adalah sebagai proses pengakuan kepada konsumen untuk menggunakan brand yang akan ditawarkan. Proses tersebut terjadi secara perlahan, melalui bagaimana sebuah brand dapat memberikan sebuah citra dan kesan dari brand mereka melalui nama, logo, visualisasi, hingga produk yang ditawarkan oleh brand tersebut. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut para konsumen yang sebelumnya berada pada tahap unware from brand, mulai mengenali identitas dari suatu brand.
Brand Recall
Tingkat kedua setelah pengenalan dalam brand awareness adalah, proses mengingat kembali (recall). Proses ini biasanya tercipta, ketika konsumen telah mempercayakan suatu kebutuhannya kepada satu nama brand. Yang berarti, dalam proses mengingat kembali, konsumen cenderung untuk memilih satu brand yang lebih familiar di ingatan mereka. Proses menjadikan suatu brand agar menjadi familiar kepada konsumennya, merupakan hasil dari brand recognition. Pendekatan melalui makna sebuah brand kepada represetasi visual yang diikuti oleh kualitas yang terjamin, mampu menjadikan sebuah brand sebagai pilihan utama untuk konsumen. Proses mengingat ini terlihat ketika kita sedang membutuhkan produk sabun cuci baju, pasti brand dengan nama familiar seperti Rinso yang akan kita pilih.
Top-of-Mind
Tingkat terakhir dari puncak brand awareness adalah, kemampuan konsumen dalam mengenal dan mengingat nama brand sebagai satu-satunya produk. Dengan kata lain, top-of-mind adalah kemampuan seorang konsumen, dalam memikirkan suatu produk yang tertuju kepada satu brand secara spontan. Terdapat beberapa pelaku branding di Indonesia, yang telah mencapai tingkatan ini dalam menciptakan awareness kepada para konsumennya. Contohnya pada saat kita ingin memilih produk air mineral dalam satu etalase, maka yang akan kita pilih adalah produk yang familiar serta populer. Sudah jelas produk air mineral, seperti brand Aqua-lah yang akan kita pilih terlebih dahulu. Terdapat beragam faktor yang menjadi kesuksesan Aqua, sebagai brand yang merepresentasikan air mineral di benak kita.
Nah, FULLSTOPPERS. Selain meningkatkan daya beli produk, fungsi utama dalam proses brand awareness adalah untuk membangun kepercayaan kepada konsumen. Hal ini perlu diperhatikan mengingat semakin banyaknya pelaku branding di Indonesia, yang saling berkompetisi dalam meyakinkan konsumennya.
Ketika konsumen telah mempercayakan kebutuhannya pada satu brand, maka akan tercipta yang namanya brand loyality. Yakni kecenderungan seorang konsumen, untuk memilih dan menggunakan satu jasa atau produk tertentu kepada satu brand kepercayaannya. Apakah brand Anda telah menciptakan brand awareness?