Apa Gender dari Brand Anda?
Di dunia branding kita tentu mengenal yang namanya brand personality. Nah, brand personality ini terbentuk dan dibentuk dari beberapa elemen yang menyusunnya termasuk filosofi, prinsip dan gender. Yang kali ini kami ingin bahas adalah soal gender. Apa pentingnya sih menentukan gender dari sebuah brand? Apa dampaknya ke brand saya nanti kalau brand saya laki-laki atau perempuan?
Nah, kali ini FULLSTOP Indonesia, sebagai salah satu branding agency di Surabaya ingin sedikit membagikan apa yang kami telah pelajari dari pengalaman yang telah kami alami setelah 7 tahun bergelut di dunia brandingIndonesia. Menentukan gender identity dari sebuah brand sangatlah penting. Bisa dibilang merupakan salah satu yang wajib ditentukan bahkan sebelum menentukan kelas dan target market. Mengapa demikian? Karena target market dan strategi akan diperngaruhi oleh gender.
Sama seperti bayi, tahu gender dulu baru bisa menentukan nama si jabang bayi, lalu beli mainan apa, pakai baju seperti apa. Untuk nama, memang seringkali nama brand lahir terlebih dahulu baru gender, tapi langkah selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh gender.
Mengapa perlu menentukan brand gender?
Brand Anda akan memiliki personality – dengan atau tanpa Anda tentukan. Brand Anda bisa laki-laki, perempuan atau unisex. Pentingnya menentukan gender berkaitan erat dengan pangsa pasar dan aktivasi karena gender akan membentuk personality yang nantinya menjadi guide dari segala aktivasi yang dilakukan brand. Kalau brand Anda feminine dan kalem, tentunya Anda tidak akan mengikutsertakan brand Anda dalam event gothic street dancing, bukan?
Bagaimana menentukan brand gender?
Salah satu hal yang paling menentukan adalah produk. Jika produk yang dipasarkan adalah make-up, besar kemungkinan brand Anda perempuan. Hal selanjutnya adalah filosofi dan visi dari brand owner. Setiap brand owner punya harapan mengenai brand-nya, harapan ini juga merupakan faktor penentu gender.
Bagaimana gender membantu menentukan strategi?
Nah, dunia branding Indonesia ini sedang ramai-ramainya berbagain jenis brand dengan berbagai jenis gender melakukan aktivasi yang kelihatannya gencar dan membabi buta. Tapi kalau kita perhatikan, tidak ada yang kebetulan. Sebagian besar, bahkan hampir semua aktivasi yang dilakukan dan dapat kita saksikan di dunia branding Indonesia ini terencana dan sudah di-maping sejak awal, sejak membentuk brand personality. Hal ini dikarenakan brand yang memiliki gender dan personality memiliki arah aktivasi yang jelas.
Teman laki-laki saya yang hobi motor dan bisa dibilang sangat macho, bisa ditebak kegiatan dan komunitasnya. Kalau ada event motor di kota saya, sudah pasti, dia ada di sana. Sama halnya dengan brand. Sebuah brand yang memiliki identitas yang kuat, mudah diarahkan untuk aktivasi dan strategi marketing karena personality-nya sudah terbentuk dan personality yang dimiliki justru mengarahkan strategi yang disusun. Di sisi lain, karena karakternya yang kuat, pelanggan juga mudah ingat.