The Story Behind Brand ‘Tao Kae Noi’
Siapa yang tidak tahu dengan brand Tao Kae Noi? Camilan rumput laut dari Thailand yang bisa Anda dapatkan di berbagai minimarket di Indonesia ini ternyata punya cerita perjuangan kesuksesan yang tidak mudah. Segala kegigihan dalam membangun bisnis yang sukses dengan branding yang baik ini diinisiasi oleh seorang remaja asal Thailand bernama Aitthipat Kulapongvanich atau lebih dikenal dengan Top Ittipat yang memulai perjuangannya sejak 16 tahun.
Sebelum membangun brand ‘Tao Kae Noi’, Top Ittipat memulai banyak bisnis mulai dari game online hingga DVD Player. Namun, berbagai halangan membuatnya harus menutup bisnis tersebut dan membuatnya terus belajar untuk menciptakan hal-hal baru.
Inspirasi Brand ‘Tao Kae Noi’ sendiri berasal dari snack rumput laut yang diberikan oleh kekasih Top Ittipat. Dari sinilah, Top mulai melakukan brand research mengenai bisnis rumput laut dengan belajar bagaimana mendapatkan rasa terenak dari rumput laut hingga bagaimana membuat produknya itu bisa bertahan lama. Banyak kegagalan yang ia alami selama proses tersebut, namun pada akhirnya ia berhasil menemukan cara terbaik dan menghasilkan produk snack rumput laut yang enak dan renyah.
Ia kemudian bermaksud untuk memulai brand implementation dengan menjual produknya di salah satu minimarket di Thailand. Namun produk snack rumput laut miliknya tidak bisa langsung diterima karena belum memenuhi standar, yaitu belum memiliki setidaknya pabrik produksi dalam jumlah yang besar dengan pengemasan yang baik.
Berbekal modal dari hasil penjualan mobilnya yang ia beli ketika berhasil dengan bisnis game online dulu, ia kemudian berusaha memenuhi seluruh persyaratan dari minimarket tersebut dengan membangun segala kebutuhan brand identity mulai dari nama brand hingga packaging serta memutuskan bagaimana brand strategy yang terbaik untuk meningkatkan nama brand miliknya itu.
Pada akhirnya, snack rumput laut yang diberi nama Tao Kae Noi yang berarti ‘wirausahawan muda’ itu berhasil diterima oleh minimarket hingga sekarang tersebar di berbagai negara termasuk Indonesia dengan omset penjualan hingga 800 juta Bath per tahun. Dari kesuksesannya membangung brand itu, Top Ittipat bahkan mendapatkan penghargaan sebagai ‘A young billionaire from Thailand.’
Bagaimana? Kisah yang menarik dan menginspirasi dari sebuah proses branding, bukan, FULLSTOPPERS?