Building Brand Connections in a Digital World
Ketika sebuah brand hanya berpikir menjadikan dunia digital sebagai ‘media’ untuk melakukan pendekatan dengan konsumennya sebagaimana mereka melakukannya terhadap jenis-jenis media lain, maka hal tersebut kurang benar.
Seperti yang ditulis oleh Chris Wren melalui situs Branding Strategy Insider, bahwa dunia digital, di luar fungsinya sebagai media, adalah sesuatu yang lebih luas. Sesuatu yang mencakup ‘how people experience their life'. Dalam dunia digital ini pula, brand tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang hanya punya fungsi sosial ketika berinteraksi dengan konsumen dan membangun relasi di sana, melainkan brand juga dianggap sebagai individu yang mampu membangun kedekatan dengan konsumen hingga ke tahap emosional. Sebuah brand perlu untuk mendengar (listen) dan mengerti (understand) bagaimana konsumennya menjalani kehidupan mereka sehari-hari sehingga brand bisa meraih perhatian konsumen seutuhnya.
Mengambil momen-momen penting dalam kehidupan sehari-hari konsumen sebagai sesuatu yang kemudian dibagikan, disajikan kembali, adalah salah satu cara untuk membangun koneksi brand di dunia digital dan menjadi bagian dari kehidupan konsumen itu sendiri.
Seperti yang dilakukan oleh brand XBOX terhadap konsumennya yang menulis tulisan di Twitter bahwa ia ingin memberikan hadiah Xbox One kepada suaminya sebagai kado ulang tahun, kemudian Xbox meresponnya dengan memberikan online gift card yang didesain sangat personal (hingga mencantumkan nama konsumen) yang kemudian dapat dicetak lalu diberikan kepada suaminya. Contoh kecil ini mampu menarik sisi emosional konsumen karena Xbox berusaha untuk menciptakan interaksi lansung dengan konsumen mereka. Cara seperti ini juga bisa dilakukan dengan membalas pesan atau komentar mereka satu persatu di Facebook atau media sosial lainnya sehingga tercipta interaksi antara brand dengan konsumen yang semakin personal.
Beberapa hal yang diperlukan untuk mengetahui dan menciptakan hubungan yang sangat berarti dengan konsumen di dunia digital antara lain sebagai berikut:
- Listen to the network (information)
Mencakup pengetahuan tentang apa yang konsumen paling sering bicarakan, bagaimana tone suara yang mereka gunakan, maupun aktifitas kompetitor.
- Understand the network’s goals (analysis)
Ambil saja Blog, Facebook, Snapchat, Twitter, LinkedIn sebagai contoh. Kelimanya memiliki ketertarikan relasional yang berbeda-beda. Bagaimana cara sebuah brand menggaet konsumen pada media sosial haruslah kongruen dengan ekspektasi lingkungan di dalam media sosial tersebut.
- Add the important layer of context (human insight)
Poin ini mencakup nilai-nilai yang akan dibawa oleh brand ke masyarakat. Akankah cerita yang dibagikan oleh brand terhubung secara emosional dan lebih personal?
Bagaimana FULLSTOPPERS? Sudahkah Brand Anda membangun koneksi secara baik di dunia digital dengan konsumen?